Para Pedagang Menaruh Asa Bertahan di Masa Pandemi

Tahun 2020 menjadi tahun penuh tantangan bagi pelaku industri karena dihadapkan virus corona yang memberikan dampak signifikan hingga perlambatan ekonomi. Besarnya dampak pandemi Covid-19 juga dirasakan bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Bahkan disebut paling banyak terdampak karena menurunnya daya beli masyarakat. Maka guna mengantisipasi dampak lebih besar seperti potensi peningkatan angka kemiskinan, pemerintah telah memberikan stimulus ekonomi berupa Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM).

Sejak disalurkannya bantuan presiden tersebut, banyak pelaku UMKM atau pedagang kaki lima yang merasakan manfaatnya dan bahkan mampu bertahan di tengah pandemi. Penjual jus buah asal Palembang, Sumatera Selatan Inda Afriyani mengaku bantuan presiden itu mengurangi beban untuk membeli sejumlah keperluan untuk usahanya seperti membeli buah, cup sealer, blender, dan alat-alat penunjang usaha.”Saya bersyukur dengan adanya program BPUM, saya terima dana sejumlah Rp2,4 juta dan bisa terus melanjutkan usaha,” ujar Inda.

Manfaat besar juga dirasakan oleh penjual dimsum asal Cikampek, Jawa Barat Warini. Selama pandemi, penjualan dimsum Warini melalui aplikasi pesan WhatsApp dan media sosial Facebook tersendat dan hampir tak terjual.”Tapi dengan bantuan BPUM ini, saya membeli gerobak untuk melanjutkan usaha dimsum," ungkap Warini.

Hal senada juga disampaikan penjual aneka kue di Palembang, Yusuf mengaku bisa meneruskan usahanya setelah dapat bantuan dari BPUM. Yusuf menyampaikan, melalui BPUM, usahanya yang bisa menghasilkan omzet Rp800.000 per hari dapat kembali berjalan. Disampaikan Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staf Presiden (KSP), Edy Priyono dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, bantuan presiden dimaksudkan untuk menjaga daya tahan UMKM selama dampak pandemi."Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu mereka untuk tetap bertahan di masa sulit ini, bahkan kalau perlu bisa berkembang menjadi lebih baik,” ujarnya.

Pemerintah, kata Edy, merancang BPUM sebagai program bantuan bagi para pelaku usaha mikro. Desain BPUM bukan dalam bentuk pinjaman karena pemerintah menyadari krisis yang dipicu oleh pandemi COVID-19 telah memukul dunia usaha, tak terkecuali para pelaku usaha mikro. Diakuinya, BPUM memang belum bisa menjangkau seluruh pelaku usaha mikro yang berjumlah sekitar 60 juta. Namun BPUM bukan satu-satunya skema bantuan untuk UMKM dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)."Dalam jangka panjang usaha mikro perlu didorong untuk mengembangkan pasarnya, khususnya melalui pemanfaatan platform digital. Platform digital di masa pandemi ternyata menjadi salah satu solusi dan juga berdampak positif dalam jangka panjang,”kata Edy.

 

Usaha Tetap Berjalan

 

Sebelumnya Presiden Joko Widodo meminta para pedagang kecil untuk terus mempertahankan usahanya selama masa pandemi ini. Meskipun keuntungan didapat kecil yang penting usahanya masih terus berjalan. Sehingga saat pandemi telah usai, usaha dapat berkembang normal kembali.”Meskipun untungnya kecil terus, pokoknya bertahan karena pada suatu saat normal bapak ibu sudah posisinya tetap masih jalan. Yakin insyaallah bahwa keadaan ini akan ada waktunya untuk berakhir tapi memang bukan sekarang. Isinya Rp 2,4 juta. Jadi dihitung betul jangan sampai ada yang kurang,” terang Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengungkapkan tahun 2020 merupakan tahun yang sangat berat, karena penuh ujian, baik yang dialami individu maupun perusahaan di berbagai negara. Kondisi ini diakibatkan wabah Covid-19 tidak hanya melanda Indonesia, tetapi juga 215 negara lainnya di dunia.“Semuanya terasa sangat berat. Baik usaha mikro merasa berat, usaha kecil merasa berat, usaha yang gede pun merasakan beratnya usaha dan ekonomi kita,” ujar Jokowi.

Karena itu, bantuan modal kerja ini diharapkan dapat membantu menambah modal kerja sehingga usaha para pedagang kecil bisa terus berjalan. “Sekali lagi tetap kerja keras, jangan menyerah karena memang ini dialami seluruh dunia. Jangan merasa yang mengalami hanya ibu sendiri, bapak sendiri, di daerah-daerah juga sama, Tetap harus bersyukur dan bekerja keras. Setiap cobaan pasti ada hikmahnya,” tutur Jokowi.

Kondisi di negara-negara lain, lanjut Jokowi, sudah lebih parah dibandingkan Indonesia karena ada varian baru virus Covid-19. Seperti di London, Inggris sudah melakukan lockdown dua hari lalu, padahal sebelumnya sempat melakukan lockdown selama 3 bulan akibat pandemi Covid-19.“Bangkok lockdown juga dua hari lalu. Tokyo juga sama menyatakan darurat juga. Kita sekali lagi harus bersyukur bahwa kita tidak sampai sedrastis itu. Ini yang patut kita harus syukuri,” ungkap Jokowi.

Kepala Negara mengharapkan, tahun ini kondisi perekonomian dan kesehatan di Tanah Air bisa kembali normal. “Kita harapkan tahun ini kondisinya bisa normal. Bulannya tidak tahu, bisa kuartal pertama, kuartal kedua, kita akan berusaha bisa kembali normal dengan vaksinasi,” papar Jokowi.

Dia juga mengingatkan agar mereka juga tetap melakukan disiplin protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) meski sudah ada vaksinasi.

BERITA TERKAIT

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…

BERITA LAINNYA DI CSR

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…