Pemerataan Kualitas Pendidikan - PTPN V Sediakan 800 Guru di Pelosok Perkebunan

Dalam rangka memperingati hari guru dan peduli pada dunia pendidikan, PT Perkebunan Nusantara V menyatakan memiliki 800 karyawan yang berprofesi sebagai guru untuk mengajar anak-anak yang berdomisili di pelosok areal perkebunan perusahaan sawit dan karet milik negara itu. “Selain fokus pada sektor ekonomi, perusahaan juga sangat peduli dengan pendidikan anak-anak yang tinggal di perkebunan dengan memberikan dukungan tenaga pendidik,”kata Pimpinan eksekutif PTPN V, Jatmiko K Santosa dalam keterangan di Pekanbaru, kemarin.

Disampaikannya, perusahaan turut menyediakan tenaga guru baik untuk sekolah dasar, menengah, hingga tingkat atas, termasuk guru-guru Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) yang ada di lingkungan kebun dan pabrik. Sebanyak 800 guru yang merupakan karyawan tetap maupun kontrak PTPN V  diperbantukan di berbagai jenjang sekolah baik negeri maupun swasta yang ada di sekitar unit kerja perusahaan di beberapa kabupaten."Lokasi perkebunan yang sebagian besar ada di remote area (lokasi terpencil), seharusnya tidak menjadi penghalang bagi anak-anak yang ada di sana untuk bisa mendapatkan pendidikan yang baik, dengan ketercukupan tenaga pengajar," katanya.

Kemudian memperingati Hari Guru Nasional (HGN) tahun ini dengan mengambil tema tentang “Bangkitkan Semangat Wujudkan Merdeka Belajar" Jatmiko menjelaskan bahwa pendidikan adalah hak semua generasi penerus bangsa dan PTPN V seyogyanya mengambil perannya sendiri dalam dunia pendidikan.”Sebagai Badan Usaha Milik Negara, sudah merupakan kewajiban kami untuk turut serta dalam membangun bangsa, di antaranya melalui sektor pendidikan," katanya.

Lebih lanjut, dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Riau umumnya, PTPN V telah menyalurkan kurang lebih Rp11 miliar untuk sektor pendidikan yang merupakan bagian dari Program Bina Lingkungan. Menurut Jatmiko, yang juga anak dari seorang guru tersebut, perusahaan berusaha mencapai tujuan bisnis dengan mengintegrasikan nilai ekonomi, sosial, dan nilai lingkungan dalam setiap strategi bisnis yang ditempuh,”Ini adalah semangat kami melalui perkebunan sawit berkelanjutan. Di antaranya diwujudkan melalui pengembangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan atau PKBL yang sejalan dengan arahan pemegang saham,”ungkapnya​​​​​​.

 

Minim Tenaga Pengajar

 

Asal tahu saja, kualitas pendidikan di Indonesia tidak merata dan hal ini bisa dilihat dari banyaknya sekolah yang tidak memiliki fasilitas memadai. Minimnya tenaga pengajar juga menjadi masalah yang perlu diperhatikan. Pasalnya, murid bisa belajar dengan optimal jika ada tenaga pengajar yang tersedia.

Tengok saja, sekolah yang berada di pedalaman daerah muridnya jarang yang menggunakan peralatan sekolah lengkap. Selain itu, akses yang jauh menuju sekolah dan keterbatasan ekonomi juga menjadi alasan murid tidak melanjutkan sekolah. Padahal, sebenarnya keinginan mereka masih ada untuk menuntut ilmu dan menikmati bangku sekolah.

Mirisnya keadaan ini menggambarkan bahwa Indonesia masih butuh berbenah untuk pemerataan pendidikan karena kualitas suatu negara dapat ditentukan oleh kualitas SDM yang ada. Sementara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memprediksi sekolah di Indonesia kekurangan 1 juta guru setiap tahun sepanjang kurun 2020-2024. Angkanya ditaksir terus meningkat seiring tahun.

Direktur Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Praptono seperti dikutip CNN Indonesia pernah bilang, kekurangan tenaga guru disebabkan pembukaan unit sekolah baru, penambahan ruang kelas baru dan pensiun setiap tahun yang tidak diimbangi dengan rekrutmen CPNS.

Berdasarkan data Kemendikbud tahun 2020 terdapat 72.976 guru pensiun. Jumlah tersebut menyumbang kekurangan guru yang angkanya mencapai 1.020.921 orang. Angka ini kemudian naik pada 2021, dengan kekurangan guru diprediksi mencapai 1.090.678 orang dan jumlah yang pensiun 69.757 orang. Tahun 2022 kekurangan guru menjadi 1.167.802 orang, dengan jumlah yang pensiun 77.124 orang.

Kemudian tahun 2023 kekurangan guru naik lagi menjadi 1.242.997 orang, dengan jumlah yang pensiun 75.195 orang. Dan tahun 2024 kekurangan guru diprediksi hingga 1.312.759 orang dengan jumlah yang pensiun 69.762 orang. Praptono menjelaskan formasi yang dibuka pada CPNS sering tak sesuai dengan kebutuhan sekolah karena data yang dipakai mengacu pada pemerintah daerah. Padahal, data kebutuhan sekolah terintegrasi di Kemendikbud.

Pihaknya berupaya menanggulangi persoalan tersebut dengan mensinkronkan data kebutuhan dan formasi yang dibuka di CPNS. Mulai sekarang, katanya, pembukaan formasi memakai data kebutuhan guru di Kemendikbud. Mengutip Data Pokok Pendidikan, terdapat 3.168.293 guru yang kini mengajar di 434.483 sekolah. Sedangkan jumlah siswa mencapai 52.539.935 orang. Jika angka tersebut dirata-rata, satu guru dapat mengajar 16 sampai 17 orang.

Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru menilai jumlah guru secara rata-rata sebenarnya sebanding dengan jumlah siswa. Namun distribusi guru tidak merata, sehingga banyak sekolah hanya memiliki satu PNS. Misalnya terjadi di SMK Negeri 7 Ende Moni, Kelimutu, di Nusa Tenggara Timur, dimana seluruh pendidiknya adalah guru honorer, kecuali kepala sekolah. SMA Negeri 1 Tabukan Utara, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, bahkan terpaksa mempekerjakan guru yang berijazah lulusan SMA.

 

 

BERITA TERKAIT

Semarak Halal bil Halal - FIFGroup Berbagi Kebahaagiaan Bersama 35 Panti Asuhan

Setelah perayaan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah, penting untuk tetap menghidupkan semangat kebaikan dan saling berbagi kepada sesama. Dalam…

Gen-Z dan Milenial Pilar Penentu Pengelolaan Hutan Lestari

Generasi muda yang masuk dalam kelompok umur Gen-Z dan Milenial dinilai memiliki kreativitas dan penuh dengan gagasan inovatif serta mampu…

Berbagi Kebahagiaan - Tower Bersama Kirim Bingkisan Lebaran Ke Panti Asuhan

Masih dalam rangkaian berbagi bulan Ramadan dan hari raya Idulfitri 1445 hijriah, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) turut berbagi…

BERITA LAINNYA DI CSR

Semarak Halal bil Halal - FIFGroup Berbagi Kebahaagiaan Bersama 35 Panti Asuhan

Setelah perayaan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah, penting untuk tetap menghidupkan semangat kebaikan dan saling berbagi kepada sesama. Dalam…

Gen-Z dan Milenial Pilar Penentu Pengelolaan Hutan Lestari

Generasi muda yang masuk dalam kelompok umur Gen-Z dan Milenial dinilai memiliki kreativitas dan penuh dengan gagasan inovatif serta mampu…

Berbagi Kebahagiaan - Tower Bersama Kirim Bingkisan Lebaran Ke Panti Asuhan

Masih dalam rangkaian berbagi bulan Ramadan dan hari raya Idulfitri 1445 hijriah, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) turut berbagi…