BEI Mencatat IHSG Sepekan Tumbuh 2,03%

NERACA

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat indeks harga saham gabungan (IHSG) sepekan kemarin tumbuh 2,03% berada pada level 5.571,656 dari posisi 5.461,058 pada penutupan pekan lalu. BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyebutkan, kenaikan tersebut juga turut didukung oleh kapitalisasi pasar bursa yang mencapai Rp6.474,868 triliun dari Rp6.347,942 triliun atau meningkat 2,00%.

Kemudian rata-rata nilai transaksi harian selama sepekan kompak mengalami peningkatan sebesar 0,79% atau Rp12,416 triliun dari Rp12,319 triliun pada penutupan pekan lalu. Selanjutnya, rata-rata volume transaksi meningkat yaitu sebesar 13,54% menjadi 18,217 miliar saham dari 16,044 miliar saham pada pekan yang lalu. Selanjutnya, rata-rata frekuensi harian selama sepekan turut meningkat 3,60% menjadi 949,073 ribu kali transaksi dibandingkan 916,063 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya.

Investor asing pada Jum’at akhir pekan kemarin mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp321,93 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2020 mencatatkan jual bersih sebesar Rp40,882 triliun. Selain itu, BEI mencatat total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2020 adalah 94 Emisi dari 58 Emiten senilai Rp74,47 triliun. Dengan kedua pencatatan obligasi subordinasi berkelanjutan II Bank BJB tahap II tahun 2020 (Obligasi) yang diterbitkan oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk dengan nilai nominal sebesar Rp500 miliar dan obligasi berkelanjutan II Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) tahap II tahun 2020 dengan nilai nominal sebesar Rp750 miliar, maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 466 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp425,18 triliun dan US$ 47,5 juta serta diterbitkan oleh 127 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 127 seri dengan nilai nominal Rp3.667,39 triliun dan US$ 400 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp7,18 triliun. Sebagai informasi, IHSG pada perdagangan Jum’at (20/11) akhir pekan kemarin ditutup melemah 22,4 poin atau 0,4% ke posisi 5.571,66. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 2,22 poin atau 0,25% menjadi 884,9.

Kata analis Bina Artha Sekuritas, M Nafan Aji, pelemahan IHSG akibat profit taking setelah euforia penetapan BI 7DRR yang diturunkan sebesar 25 bps demi meningkatkan kinerja pertumbuhan ekonomi nasional. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 November 2020 memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 3,75%, suku bunga deposit facility sebesar 25 bps menjadi 3%, dan suku bunga lending facility sebesar 25 bps menjadi 4,5%.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…