Laba Bersih META Terkoreksi Tajam 57,89%

NERACA

Jakarta – Emiten  infrastruktur dan operator jalan tol, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) pada akhir September tahun 2020 mencatatkan laba bersih sebesar  Rp56,27 miliar atau turun 57,89% dibanding priode yang sama tahun lalu mencatatkan laba bersih sebesar Rp133,75 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasikan di Jakarta, kemarin.

Sementara pendapatan dan penjualan perseroan pada akhir kuartal III tahun 2020 tercatat sebesar Rp1,285 triliun, atau tumbuh 19,46% dibanding periode yang sama tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp1,053 triliun. Tapi beban langsung dan pokok penjualan tercatat sebesar Rp1,059 triliun atau naik 43,6% dibanding akhir kuartal III 2019 yang tercatat sebesar Rp737,69 miliar.

Sehingga tercatat laba kotor pada akhir kuartal III 2020 sebesar Rp226,58 miliar, atau merosot 28,48% dibandingkan dengan akhir kuartal III 2019 yang mencatat laba kotor Rp316,21 miliar. Selain itu, pada sisi ekuitas tercatat senilai Rp3,354 triliun atau tumbuh 5,04% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp3,193 triliun.

Sementara itu, kewajiban perseroan tercatat sebesar Rp2,526 triliun atau mengalami peningkatan 34,14% dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp1,883 triliun. Adapun aset perseroan tercatat senilai Rp5,88 triliun atau tumbuh 15,81% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat senilai Rp5,077 triliun.

Kemudian kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi tercatat sebesar Rp38,58 miliar atau merosot 77,9% dibandingkan akhir III 2019, yang tercatat sebesar Rp172,5 miliar. General Manager Corporate Affairs PT Nusantara Infrastructure Tbk, Deden Rochmawaty pernah bilang, tahun 2020 merupakan tahun yang berat dan juga sangat menantang, khususnya dikarenakan adanya pandemi Covid yang juga berdampak pada sektor bisnis perusahaan.

Meski demikian, manajemen berhadap pada semester 2 tahun 2020 ini, perusahaan dapat meraih kinerja operasional dan keuangan yang lebih baik dari semester pertama. “Untuk sektor tol, kami optimis keadaan dapat kembali normal di akhir tahun setelah melewati titik terendah yaitu pada bulan April lalu,”ungkapnya.

Sementara untuk sektor energi dan air, permintaan diharapkan relatif lebih stabil sampai dengan akhir tahun dan tidak menutup kemungkinan dapat sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional di akhir tahun.

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…