Hasil Penelitian Berkontribusi Mempertahankan Budaya Bangsa

NERACA

Jakarta - Rektor Universitas Tarumanagara Prof Dr Agustinus Purna Irawan mengatakan hasil penelitian yang dilakukan kampus sebagai hal yang penting dalam mempertahankan budaya bangsa.


"Penelitian yang dilakukan pihak kampus memiliki peran penting dalam mempertahankan budaya bangsa. Contohnya dalam hasil penelitian dan pengembangan furnitur ukir kayu di Jepara," ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (17/11).


Oleh karena itu, pihaknya mendukung adanya diskusi kelompok terpumpun atau FGD "Hasil Penelitian Pengembangan Design Furniture Ukir Kayu Di Jepara Indonesia” yang terbagi menjadi dua sesi, yakni nasional dan internasional.


FGD nasional mengundang para "reviewer" yang terdiri atas berbagai kalangan, seperti praktisi senior pasar furnitur ekspor dari Solo Murwat, akademisi desain dan arsitek dari Jepara Ariyanto, praktisi bisnis furnitur kayu dari Jakarta Ade Firman, praktisi bisnis dan arsitek dari Bali Restu Agus Pidekso, serta praktisi industri furnitur ekspor dari Jepara Jamhari.


"Kegiatan ini sangat baik, karena mendukung bagaimana pengembangan industri khususnya furnitur di Indonesia," katanya.


Produk furnitur ke depannya harus melihat tantangan pasar dengan para konsumen kaum milenial maupun nonmilenial.


"Hal ini menjadi kontribusi positif dari Untar untuk dapat ikut serta memikirkan bagaimana pengembangan furnitur dan seni ukir kayu dari Jepara dan bagaimana pengelolaan bisnisnya. Kontribusi ini penting karena mempertahankan budaya bangsa, produk lokal yang berkualitas dan agar karya ini dapat dinikmati berbagai kalangan, bernilai ekonomi yang tinggi, serta bernilai edukasi baik dari segi budaya, seni maupun tradisi," kata dia.


Dalam FGD internasional diikuti pengkaji dari Beijing, Mo Zheng, arsitek, dari Shanghai dan Taiwan, Andy Yu, Lin Yanzhi, Steven Huang dan Roger Lin, dari Singapura Tony Lin dan Ika Phoa, dari Jepang, Ichwan Joesoef, ITPC KJRI Osaka, dan pakar seni dari Prancis Jean Couteau.


Mereka saling bertukar pikiran membagikan pandangan terkait dengan furnitur, mulai dari kualitas bahan, ciri khas desain, ukuran yang sesuai dengan pasar Asia, hingga detail-detail, seperti baut yang digunakan untuk merakit furnitur.

"Esensi dari FGD Internasional menghasilkan rekomendasi bahwa desain furnitur ukir kayu yang disajikan mempunyai peluang pasar, terutama untuk pasar Asia. Perpaduan bahan rotan dan ukir kayu dalam desain kursi merupakan karya orisinal yang menarik. Ukiran Jepara yang ditampilkan sangat baik, konstruksi masih perlu dikembangkan, agar lebih baik lagi," ujar Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara (LPPM Untar), Jap Tji Beng. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Aiptu Supriyanto Cerminan Polisi Jujur Berintegritas

NERACA Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarto menyebut tindakan Aiptu Supriyanto mengembalikan uang temuan milik pemudik yang…

RI Bisa Jadi Penengah Konflik Iran-Israel

NERACA Yogyakarta - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Al Makin memandang Indonesia berpeluang menjadi mediator atau…

Ruang Siber Telah Menjadi Medan Perang Modern

NERACA Semarang - Pakar keamanan siber Dr. Pratama Persadha mengatakan bahwa ruang siber telah menjadi medan perang modern yang memperlihatkan…

BERITA LAINNYA DI

Aiptu Supriyanto Cerminan Polisi Jujur Berintegritas

NERACA Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarto menyebut tindakan Aiptu Supriyanto mengembalikan uang temuan milik pemudik yang…

RI Bisa Jadi Penengah Konflik Iran-Israel

NERACA Yogyakarta - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Al Makin memandang Indonesia berpeluang menjadi mediator atau…

Ruang Siber Telah Menjadi Medan Perang Modern

NERACA Semarang - Pakar keamanan siber Dr. Pratama Persadha mengatakan bahwa ruang siber telah menjadi medan perang modern yang memperlihatkan…