Laba Bersih Merck Melonjak Tajam 223,52%

NERACA

Jakarta – Emiten farmasi, PT Merck Tbk (MERK) berhasil membukukan kinerja keuangan yang apik di kuartal tiga 2020. Dimana perseroan mencatatkan laba sebesar Rp55,067 miliar atau melonjak 223,52% dibanding akhir kuartal III 2019 yang mencatatkan laba sebesar Rp17,068 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sebaliknya, pendapatan pada akhir kuartal III tahun 2020 tercatat sebesar Rp439,82 miliar atau turun 11,67% dibanding periode yang sama tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp497,97 miliar. Tapi beban pokok penjualan usaha tercatat sebesar Rp240,24 miliar atau turun 25,69% dibanding akhir kuartal III 2019, yang tercatat sebesar US$ 323,3 miliar. Sehingga tercatat laba kotor pada akhir kuartal III 2020 sebesar Rp199,57 miliar atau tumbuh 14,36% dibandingkan dengan akhir kuartal III 2019 yang mencatat laba kotor Rp174,67 miliar.

Selain itu, pada sisi ekuitas tercatat senilai Rp597,86 miliar atau tumbuh 0,63% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp594,01 miliar. Sementara itu, kewajiban perseroan tercatat sebesar Rp333,8 miliar atau mengalami peningkatan 8,72% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp307,04 miliar. Adapun aset perseroan tercatat senilai Rp931,74 miliar atau tumbuh 3,32% dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat senilai Rp901,06 miliar.

Selanjutnya, kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi tercatat  minus Rp5,36 miliar atau membaik dibandingkan akhir III 2019, yang tercatat sebesar minus Rp295,44 miliar. Pandemi Covid-19 sendiri diakui perseroan tidak berdampak signifikan terhadap performa kinerja keuangan. Oleh sebab itu, perusahaan optimistis dapat mencatat kenaikan penjualan dan laba bersih pada semester II/2020.

Direktur Keuangan Merck, Bambang Nurcahyo pernah bilang, pihaknya optimistis perusahaan dapat mencapai hasil penjualan dan laba bersih yang memuaskan di sisa tahun 2020."Penjualan dan laba bersih kemungkinan akan lebih baik secara year-to-date, apalagi dari sisi penjualan karena sudah ada pembukaan kegiatan ekonomi," ujarnya.

Disampaikan Bambang, dampak pandemi virus corona terhadap kinerja perusahaan dinilai tidak terlalu besar. Perusahaan bahkan dapat menghemat biaya operasional seperti perjalanan bisnis yang digantikan pertemuan secara virtual. Sementara itu, Direktur Utama Merck Evie Yulin mengatakan, guna mencapai hasil yang lebih baik, perseroan akan terus meningkatkan penjualan produk-produk andalan Merck. Hal ini terutama pada sektor infertiitas dan targeted chemotherapy.

Menurutnya, setelah sempat terhambat selama beberapa bulan akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), produk-produk dari dua sektor ini akan kembali tumbuh penjualannya. Pasalnya, kedua produk ini amat terkait dengan waktu perawatan. Selain itu, penjualan produk-produk Merck juga ditopang oleh partisipasi dalam program Jaminan Kesehatan nasional (JKN). Disebutkan, beberapa produk Merck telah diperpanjang partisipasinya hingga akhir tahun 2020.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…