KKP Perkuat Pasar Laut dengan Platform Digital

NERACA

Jakarta - Pasar digital membuka peluang pemasaran yang lebih luas terhadap pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Melalui Pasar Laut Indonesia, Ditjen Penguatan Daya Saing Produk kelautan dan Perikanan (PDSPKP), mendorong UMKM sektor kelautan dan perikanan (KP) untuk terjun dan memanfaatkan akses pasar digital tersebut.

Terlebih telah ada Nota Kesepahaman (NK) antara Dirjen PDSPKP dengan platform pemasaran digital seperti Tanihub, Aruna, Gojek dan Grab.

"Platform lain seperti Shopee dan Bukalapak meskipun  belum bekerjasama dengan Ditjen PDSPKP, namun telah  memiliki komitmen yang sama untuk mendukung UMKM sektor kelautan dan perikanan yang tergabung dalam Pasar Laut Indonesia," kata Dirjen PDSPKP, Artati Widiarti di Jakarta.

Komitmen tersebut ditunjukkan dengan pelatihan virtual yang digelar Shopee kepada 84 UMKM yang tergabung dalam Pasar Laut Indonesia pada 16 – 19 Oktober 2020. Para UMKM dibekali dengan materi antara lain cara buka toko, pengaturan toko, pengaturan akun, pengaturan produk, pendaftaran gratis ongkir, pengaturan foto produk, pengaturan pengiriman, pengaturan harga produk dan pengaturan pembayaran (rekening).

Pasca pelatihan, Tim Shopee akan melakukan pendampingan terhadap UMKM, termasuk memantau kendala yang dihadapi pada proses onboard dan selama berjualan di Shopee. Bagi UMKM yang berminat untuk mendapatkan pelatihan tambahan, Shopee menyediakan Kelas Lanjutan (Bimbel Shoppe) yang sifatnya regular dan akan disesuaikan dengan lokasi kotanya.

Sementara platform lain seperti Aruna juga telah melakukan seleksi dan kurasi terhadap UMKM yang tergabung dalam Pasar Laut Indonesia. Dari 26 UMKM yang masuk dalam kriteria, baru 9 UMKM yang akan dijajaki untuk proses kerjasama selanjutnya.

"Beberapa platform pemasaran digital lainnya, seperti Gojek, akan melakukan pelatihan pada 28-29 Oktober 2020, sedangkan Grab dan Bukalapak akan mengatur jadwal untuk pelatihan selanjutnya," terang Artati.

Artati berharap kerjasama dan dukungan platform pemasaran digital terus dilakukan terhadap UMKM sektor KP, sehingga target 500 produk dari UMKM unggulan dalam Pasar Laut Indonesia bisa terwujud. Tujuannya agar akses pemasaran dan jaringan para UMKM bertambah luas dan produknya semakin dikenal masyarakat.

"Di masa pandemi Covid 19 saat ini, pemasaran digital menjadi pola berjualan yang ampuh dan efektif yang pada akhirnya akan mempertahankan dan bahkan dapat meningkatkan penjualan produk para UMKM," jelas Artati.

Hal senada diungkapkan, Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Machmud bahwa pihaknya telah menjaring 345 UMKM unggulan dari 1.355 UMKM yang tergabung dalam Pasar Laut Indonesia. Selanjutnya mereka akan difasilitasi pemasarannya melalui beberapa platform pemasaran online. Pada proses onboarding, mereka akan melakukan dengan prosedur dan mekanisme yang berlaku pada masing-masing platform, antara lain: jenis produk, standar (sertifikat) produk, cakupan wilayah, persyaratan administrasi, persyaratan teknis, pengklasifikasian, kurasi dan lainnya.

 

"Tentu ini menunjukkan kesiapan kita menuju puncak acara Pasar Laut Indonesia sebagai bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) pada awal November 2020," kata Machmud.

Seperti diketahui, Pasar Laut Indonesia diluncurkan Menteri Kelautan dan Perikanan pada 19 Agustus 2020 yang lalu. Melalui program ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan akan melakukan pembinaan secara intensif dan memfasilitasi UMKM sektor kelautan dan perikanan dalam meningkatkan akses pemasaran produknya terutama di masa pandemi Covid - 19.

Sebelumnya, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP) Lilly Aprilya Pregiwati pun berharap agar stakeholders terkait dapat bersinergi untuk mengimplementasikan program pemulihan ekonomi dari sektor riil di bidang kelautan dan perikanan.

“Mungkin banyak industri yang kolaps di tengah pandemi ini, tapi dalam catatan survey justru yang bisa survive itu UMKM,” ungkap Lilly.

Bahkan Ketua Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) , Sri Sulastri, menyatakan bahwa pihaknya siap membangkitkan kewirausahaan di sektor KP dan membangun ekonomi nasional.

“Kami siap mempersiapkan produk-produk kelautan dan perikanan yang sesuai standar mutu. Kami juga siap bersaing melalui teknologi digital 4.0 dan membangun kerja sama lintas K/L, CSR, dan BUMN,” ujarnya.

Sri pun berharap, rakornas ini menghasilkan program-program unggul, baik untuk jangka pendek maupun panjang.

“Di tengah pandemi Covid-19, P2MKP terus berupaya melakukan terobosan-terobosan inovasi dan menjaga kestabilan ekonomi dan tetap survive di masa pandemi ini dengan segala keterbatasan mengacu protokol kesehatan yang berlaku,” pungkas Sri.

 

 

 

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…