Jelang Libur Panjang, Pertamina Jaga Energi

NERACA

Banda Aceh – Memasuki masa libur panjang serta bersamaan dengan perayaan Maulid Nabi pada 1442 Hijriyah, Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) I Sumbagut mengambil langkah-langkah guna memastikan kebutuhan elpiji di Aceh selama libur panjang tetap terpenuhi.

“Konsumsi elpiji di masa libur panjang dan perayaan Maulid Nabi kali ini diprediksi akan mengalami peningkatan, mengingat tradisi masyarakat Aceh yang merayakan Khenduri Maulud, yakni sebuah perayaan yang bertujuan untuk mempererat tali silaturami,” jelas Nurhidayanto, Pjs. Unit Manager Comm. Rel. & CSR MOR I.

Menurut Nurhidayanto, Dukungan Pertamina bagi masyarakat Aceh dalam merayakan tradisi tersebut, ditunjukkan dengan melakukan penambahan fakultatif elpiji 3 Kg sebanyak 256 ribu tabung atau naik sebesar 10,2 persen, dari kuota yang direncanakan salur bulan Oktober ini sebesar 2,5 juta tabung. Sehingga total penyaluran elpiji bulan ini diperkirakan mencapai 2,7 juta tabung lebih.

“Selain itu, untuk menjamin penyaluran elpiji 3 kg lebih tepat sasaran, kami juga lebih meningkatkan pengawasan dengan mewajibkan warga melampirkan fotokopi KTP pada saat membeli elpiji 3 kg di pangkalan,” jelas Nurhidayanto.

Nurhidayanto menguraikan, Pertamina mencatat, hingga bulan September tahun ini, realisasi elpiji 3 kg di Provinsi Aceh mencapai angka 23,1 juta tabung. Jumlah ini setara 102 persen, melebihi kuota September 2020. 

"Sehingga, ke depan pengetatan penyaluran dan  pengawasan krusial dilaksanakan. Agar sisa kuota yang tersedia mencukupi hingga akhir tahun dengan tidak melebihi kuota yang ditetapkan pemerintah," terang Nurhidayanto.

Oleh karenanya, lanjut Nurhidayanto, Pertamina terus mendorong agar warga mampu beralih menggunakan elpiji non subsidi. Sehingga elpiji 3 kg hanya dipakai oleh masyarakat miskin, sesuai peruntukan.

Bukan itu saja, Pertamina juga terus berupaya memastikan ketersediaan elpiji hingga ke pelosok-pelosok daerah. Salah satu upaya yang dilakukan Pertamina adalah melalui program satu desa satu pangkalan. Program ini bertujuan memudahkan masyarakat terutama di wilayah pelosok, untuk mendapatkan elpiji sesuai HET dengan stok tersedia di pangkalan.

Dengan program ini, sudah terbentuk 413 pangkalan baru. Sehingga total terdapat 3.168 pangkalan di seluruh Aceh. Jumlah ini meningkat dibanding tahun 2019 sejumlah 2.751 pangkalan.

Hal ini tentunya merupakan keuntungan bagi warga Aceh, karena selain warga makin mudah untuk membeli elpiji 3 kg pangkalan sesuai HET. “Serta mampu menekan ulah para oknum pengecer dan spekulan yang sering mengerek harga di momen-momen besar seperti saat ini,” ujar Nurhidayanto. 

Di sektor bahan bakar minyak (BBM), kata Nurhidayanto, Pertamina juga menjamin ketersediaan stok BBM di seluruh SPBU yang berada di Aceh. Berdasarkan catatan Pertamina, jumlah stok BBM yang ada saat ini, mampu memenuhi kebutuhan warga Aceh hingga 12 hari ke depan.

Untuk mendukung masyarakat menggunakan BBM berkualitas, Pertamina pun rajin memberi program diskon menarik. Mulai 12 Oktober, konsumen bisa menghemat Rp 250 per liter untuk pembelian Pertamax. Konsumen cukup melakukan transaksi non tunai menggunakan LinkAja dari aplikasi MyPertamina, potongan pun secara otomatis berlaku saat melakukan transaksi.

Pertamina optimis untuk menjaga stock elpiji ataupun BBM, meskipun saat libur panjang. Sebab sebelumnya jelang Peringatan Hari Besar Natal 2019 dan Libur Tahun Baru 2020 pun Pertamina  Marketing Operation Region IV Jateng dan DIY juga menambah stok BBM jenis gasoline hingga 14% dari rata-rata harian normal sebesar 481 Kiloliter/Hari menjadi 527 Kiloliter/Hari di wilayah Tegal (Kota dan Kabupaten).  

Sementara, untuk stock LPG secara total juga akan ditambah sebanyak 14% dari rata-rata harian normal sebesar 192 MT/Hari menjadi 220 MT/Hari di Tegal (Kota dan Kabupaten). Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari penambahan LPG PSO sebanyak 9% dari rata-rata normal yaitu 183 MT menjadi 199 MT dan LPG Non PSO ditambah sebanyak 56% dari 11 MT menjadi 17 MT.

 “Pertamina membentuk satuan tugas (satgas) yang akan dimulai pada 18 Desember 2019 hingga 6 Januari 2020 untuk mengoptimalkan penyaluran BBM di Jawa Tengah khususnya di wilayah Tegal (Kota dan Kabupaten)”, ungkap Sales Area Manager Retail Tegal , Hari Prasetyo Tri Wicaksono.

Hari memprediksi kenaikan konsumsi tertinggi produk BBM jenis gasoline akan terjadi pada produk Pertamax dengan presentase peningkatan sebesar 18%. “Pertamax diprediksi akan naik dari rata-rata normal sebesar 69 KL menjadi 81 KL, Sedangkan untuk produk BBM jenis gasoil diperkirakan akan turun -9% dikarenakan banyak industri yang akan libur,” jelas Hari.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…