Rencanakan Go Public - Widodo Makmur Tekankan Pentingnya GCG

NERACA

Jakarta-Di tengah pandemi Covid-19, minat perusahaan untuk mencatatkan sahamnya di pasar modal masih tinggi dan salah satunya adalah PT Widodo Makmur Unggas (WMU). Perusahaan peternakan ayam ini berencana go public. Namun sebelum melantai, manajemen menekankan pentingnya tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG) dalam menjalankan bisnisnya.

Direktur Utama WMU, Ali Mas'adi dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengungkapkan, manajemen memiliki peranan penting dalam menggerakkan bisnis perusahaan. Apalagi, WMU memiliki target dalam lima tahun ke depan menjadi perusahaan penyedia produk pangan berbasis hewan terbesar, dengan serapan pasar di angka 15%,”Dalam menjalankan perusahaan, kita mengedepankan nilai-nilai perusahaan dan menekankan bahwa setiap bisnis proses harus terlaksana dengan baik dan dievaluasi secara berkala, sehingga tujuan dari perusahaan selalu tercapai,”ujarnya.

Apalagi, lanjut Ali, tantangan terbesar dalam bisnis peternakan terintegrasi ini adalah hubungan antar manusia yang membutuhkan pendekatan dengan baik dan bukan hanya sekedar angka tetapi juga nilai. Selain memiliki perencanaan untuk pertumbuhan bisnis, perusahaan mempunyai perencanaan terhadap pertumbuhan dari setiap individu maupun tim di dalam perusahaan.”Perencanaan tersebut meliputi berbagai hal guna menunjang peningkatan kapasitas. Adapun saat ini serapan tenaga kerja lokal perseroan lebih dari 50%,”katanya.

Dia menambahkan, perseroan menciptakan operasional terstandarisasi berdasarkan kekuatan riset dan pengembangan dalam menentukan formula dan teknologi pakan terbaik, teknologi tata laksana peternakan, menerapkan bio-security dengan ketat dan memperhatikan kesejahteraan hewan di peternakan.
Sebagai perusahaan peternakan ayam, WMU memiliki unit usaha pembibitan, penetasan, budidaya ayam broiler dan rumah pemotongan ayam internal yang dikelola dengan Standard Operational Procedur (SOP) sesuai dengan kaidah peternakan modern.

Untuk memperluas jaringan pasar dan distribusi di 150 kota/kabupaten se-Indonesia, beberapa waktu lalu WMU menggandeng PT Retail Komoditas Nusantara (Agretail.id) yang dinilai memiliki rekam jejak yang baik dalam membangun petani serta peternak hebat yang berekonomi kuat melalui teknologi.
WMU juga menandatangani nota kerja sama dan surat perintah kerja dengan afiliasi Fuji Electric Group asal Jepang untuk membangun pabrik pakan di Ngawi senilai Rp650 miliar. Adapun kapasitas produksi pabrik sebanyak 140 ton per jam. Pembangunan pabrik bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pakan unggas WMU. Inisiasi-inisiasi strategis akan terus dilakukan oleh WMU untuk memperkuat posisinya di industri unggas nasional.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…