Raih Izin Edar Alat Uji Covid-19 - Daewoong Siap Bantu Mengatasi Pandemi di Indonesia

Setelah resmi mendapatkan nomor izin edar AccuraDtect SARS-COV-2-RT-qPCR, perangkat tes molecular untuk Covid-19 di Indonesia, PT Daewoong Pharmaceutical Company Indonesia berharap penyediaan alat uji diagnostik PCR (Polymerase Chain Reaction) unggulan Korea ini dapat berkontribusi besar dalam membantu upaya Indonesia mengatasi pandemi Covid-19,”Seiring dengan penyebaran Covid-19 di Indonesia yang semakin parah, permintaan alat tes COVID-19 di setiap negara terus meningkat dengan pesat dan diharapkan perseroa bisa memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia,”kata Sengho Jeon, CEO dari DPCI dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (22/10).

Dirinya menambahkan, pihaknya akan terus melakukan upaya terbaik dalam menyediakan solusi total untuk mengatasi pandemi Covid-19 serta melanjutkan pengembangan obat Covid-19 Niclosamide dan Chamostat yang saat ini sedang dilakukan. Sementara itu, PT Daewoong Pharmaceutical Indonesia berencana untuk segera bekerjasama dengan mitra lokal yang akan bertanggungjawab dalam distribusi ‘AccuraDtect’ dan memasoknya ke Indonesia. ‘AccuraDtect’ merupakan alat test Covid-19 yang awalnya dikembangkan oleh Genomictree, perusahaan layanan kesehatan yang mengembangkan diagnosis molekuler non-invasif untuk deteksi dini kanker berdasarkan biomarker, dimana izin distribusi globalnya dimiliki oleh Daewoong Pharmaceutcial.

Sebagai informasi, AccuraDtect’ adalah alat uji molekuler COVID-19 yang sangat akurat dalam menyasar leader sequence yang umumnya ditemukan dalam sel yang terinfeksi selain gen N2 yang biasanya mendiagnosis apakah seseorang terinfeksi COVID-19 atau tidak. Berdasarkan standar yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO) dan Pusat Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, AccuraDtect menyasar tiga biomarker yang dapat mengidentifikasi keberadaan virus korona yaitu RdRp, E dan N2 dan dapat memberikan hasil hanya dalam waktu empat jam setelah pengambilan sampel,

Secara khusus, alat uji ini dirancang untuk mengukur Ribonuklease (RNase) P yang dapat menentukan kesesuaian sampel dan bertindak sebagai penyebar infeksi dalam sel virus yang terinfeksi. Menggunakan teknik amplifikasi gen yang disebut sebagai real-time polymerase chain reaction (RT-qPCR) untuk memperkuat dan mendeteksi gen virus, alat uji ini juga memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi (termasuk sensitivitas dan spesifisitas). Alat uji ini telah memperoleh sertifikasi CE-IVD (Perangkat Medis Diagnostik In Vitro bertanda CE) di Eropa pada bulan Maret lalu dan Emergency Use Authorization di Peru dan Singapura.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Laba Bersih BFI Finance Menyusut 28,9%

Di kuartal pertama 2024, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan laba bersih Rp361,46 miliar atau turun 28,9% dibanding priode…

MPX Logistics Bagi Dividen Final Rp3 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) memutuskan pembagian dividen final Rp3 miliar dan perombakan…

Hartadinata Targetkan Pendapatan Naik 48%

Tahun ini, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 48% Rp18,9 triliun dan laba bersih tumbuh 39,34% menjadi…

BERITA LAINNYA DI

Laba Bersih BFI Finance Menyusut 28,9%

Di kuartal pertama 2024, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan laba bersih Rp361,46 miliar atau turun 28,9% dibanding priode…

MPX Logistics Bagi Dividen Final Rp3 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) memutuskan pembagian dividen final Rp3 miliar dan perombakan…

Hartadinata Targetkan Pendapatan Naik 48%

Tahun ini, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 48% Rp18,9 triliun dan laba bersih tumbuh 39,34% menjadi…