Inovasi Danone-AQUA, IPB dan Plustik Manfaatkan Limbah Plastik untuk Bangun Sumur Resapan

NERACA

Jakarta – Danone-AQUA berkolaborasi dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Plustik (PT. Oriplast) menghadirkan inovasi baru solusi daur ulang plastik non ekonomis sekaligus dukung upaya konservasi air berupa Sumur Resapan Bijak Berplastik sistim bongkar pasang (Knock Down). Sumur resapan tersebut berfungsi untuk meresapkan air untuk mengembalikan cadangan air tanah, serta mencegah air  melaju kencang ke dataran rendah yang berpotensi menjadi penyebab banjir. Sumur resapan Bijak Berplastik terbuat dari plastik non ekonomis, atau jenis plastik dengan nilai ekonomi rendah (low value) seperti kresek hitam, plastik kemasan berlapis banyak (multilayer), popok (diapers) dan lembar kertas aluminium (alumunium foil).

 

Keberadaan dan pembangunan sumur resapan sangat penting mengingat data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan telah terjadi 748 kejadian banjir di Indonesia sejak Januari hingga September 2020. Disisi lain, Indonesia juga sering mengalami kekeringan di musim kemarau yang salah satunya diakibatkan kurangnya infiltrasi air kedalam tanah.

 

Untuk itu dibutuhkan pembangunan sumur resapan baik di daerah, hulu, tengah, maupun hilir, yang dapat menampung debit air disaat musim hujan dan meresapkannya kembali sebagai cadangan air tanah. Faktor lain yang menjadi penyebab terjadinya hal tersebut adalah belum terkelolanya sampah dengan baik, salah satunya adalah plastik non ekonomis.

 

Saat ini, plastik non ekonomis masih menjadi tantangan bagi pengelolaan sampah di Indonesia, sebab belum memiliki banyak jalur daur ulang sehingga dibiarkan menumpuk, tidak terkelola dengan baik, dan mengakibatkan pencemaran di lingkungan serta menjadi salah satu penyebab banjir.

 

“Sumur resapan Bijak Berplastik ditargetkan mampu meresapkan air sebanyak 16 m3 perhari hujan dan konstruksinya mampu menyerap 150 kg sampah plastik non ekonomis. Bentuk knock down merupakan perbaikan dari sumur resapan konvensional supaya mampu meresapkan air lebih banyak dengan konstruksi yang lebih kuat dan tahan lama, serta membuat proses pembuatan dan pemasangannya menjadi lebih praktis sehingga memudahkan proses mobilisasi,” kata Vera Galuh Sugijanto, Vice President General Secretary Danone Indonesia, Kamis (22/10).

 

“Proses pembuatan sumur resapan ini juga sudah dikembangkan sedemikian rupa dan telah di uji secara fisik, mikroplastik, maupun material, melalui laboratorium tersertifikasi untuk memastikan bahwa seluruh bahan yang digunakan tidak memberikan dampak kepada lingkungan ataupun air yang diresapkan,” tambah Vera. “Untuk itu, Inovasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu pilihan solusi dan menjawab beberapa tantangan sekaligus yaitu isu pengelolaan plastik non ekonomis dan upaya menampung cadangan air tanah serta mengurangi resiko banjir.”

 

Danone-AQUA telah meneguhkan komitmen menjadi pionir dalam mendukung penyelesaian sampah kemasan plastik di Indonesia sejaktahun 2018 yang lalu melalui gerakan #BijakBerplastik. Upaya tersebut diwujudkan melalui tiga komitmen penting yaitu mengumpulkan lebih banyak kemasan plastik dari yang di produksi, melakukan edukasi kepada 100 juta konsumen, dan mengembangkan inovasi kemasan plastik untuk mencapai 100% kemasan yang bisa di daur ulang, di guna ulang atau dijadikan kompos pada tahun 2025.

 

Vera mengatakan bahwa Danone-AQUA terus mendorong kolaborasi yang inovatif untuk berkontribusi mendukung pemerintah mengatasi permasalahan sampah plastik dan keberlanjutan sumber daya air di Indonesia.

 

“Sejalan dengan visi Danone, One Planet One Health, dan perusahaan yang memberikan kebaikan kepada alam, kami percaya bahwa hidrasi yang sehat akan hadir dari lingkungan yang sehat dan berkelanjutan. Sebagai bagian dari gerakan #BijakBerplastik yang telah kami inisiasi sejak tahun 2018 yang lalu, kali ini Danone-AQUA mendorong terwujudnya kolaborasi IPB dan PT Oriplast untuk menghadirkan inovasi baru sumur resapan Bijak Berplastik sebagai salah satu solusi untuk menjawab tantangan dari isu daur ulang plastik non ekonomis sekaligus upaya konservasi air,” ujar Vera Galuh Soegijanto.

 

Sementara itu, Prof. Dr. Arif Satria, SP, MSi, Rektor Institut Pertanian Bogor mengatakan sumur resapan Bijak Berplastik merupakan produk inovatif yang perlu diketahui oleh semua pihak.“Bentuk-bentuk kolaborasi lintas sektor untuk menghasilkan produk-produk inovatif yang bisa menyelesaikan dua masalah sekaligus, yaitu sampah kemasan plastik non ekonomis dan juga mengurangi banjir ini perlu terus di dorong. Pemerintah, baik pusat maupun daerah perlu mengetahui dan mengaplikasikan secara luas di kawasan pemukiman masyarakat maupun di daerah hulu sungai. Diharapkan, inovasi ini dapat megurangi risiko banjir yang selama ini selalu menjadi ancaman di saat musim hujan tiba,” ujar Arif Satria.

 

Bhima Aries Diyanto, Komisaris PT. Oriplast Jaya Perkasa berharap respon positif, terutama dari pemerintah terhadap sumur resapan Bijak Berplastik, mengingat model kerjasama/ kolaborasi banyak pihak adalah langkah efektif mengatasi tantangan dan peluang pengelolaan plastik non ekonomis.“Upaya-upaya pengendalian pengendalian sampah plastik non ekonomis dan sekaligus konservasi air selama ini menjadi tantangan banyak pihak, baik pemerintah maupun dari kalangan industri. Melalui kolaborasi Bersama Danone–AQUA dan IPB ini, kita dapat menemukan solusi inovatif bersama,” ujar Bhima Aries Diyanto.

 

Dalam acara launching Sumur Resapan Bijak Berplastik knock down yang dilakukan secara virtual pada Kamis, 22 Oktober ini, juga dilakukan secara simbolis penyerahan Miniatur Sumur Resapan Bijak Berplastik oleh Rektor IPB dan perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada para perwakilan pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Kabupaten Bogor, dan Kota Bogor. Melalui peresmian ini, diharapkan sumur resapan Bijak Berplastik dapat di replikasi dan diaplikasikan di daerah-daerah dan kota-kota besar sebagai salah satu solusi banjir sekaligus membersihkan sungai dari sampah plastik khususnya non ekonomis.

 

Untuk selanjutnya, sebanyak 39 sumur resapan Bijak Berplastik juga akan dikirimkan dan dipasang di Istana Bogor (5 buah), Istana Cipanas (5 buah), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (10 buah), Pemprov DKI Jakarta (5 buah), Pemprov Jawa Barat (5 buah), Pemerintah Kabupaten Bogor (3 buah), Pemerintah Kota Bogor (3 buah), dan Institut Pertanian Bogor (3 buah) sebagai bentuk sosialisasi penggunaan sumur resapan Bijak Berplastik. Selain itu, Danone-AQUA juga berkomitmen untuk menggunakan sumur resapan Bijak Berplastik pada 26 pabrik Danone Indonesia mulai tahun 2021 yang berpotensi mengurangi ratusan ton sampah kemasan pastik non ekonomis dari lingkungan. Mohar

 

 

BERITA TERKAIT

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…