Ruang Pertumbuhan Terbuka Lebar - Kapitalisasi Bursa Tembus Rp 10 Ribu Triliun

NERACA

Jakarta – Pencapaian industri pasar modal di dalam negeri saat pandemi Covid-19 cukup membanggakan dibandingkan  dengan industri pasar modal negara tetangga yang justru tertinggal.  Melihat prestasi  tersebut dan potensi yang bisa dikembangkan, maka ruang pertumbuhan masih terbuka lebar. “Ruang pertumbuhan pasar modal masih terbuka lebar dan diyakini kapitalisasi pasar akan mencapai Rp 10 ribu triliun sebelum tahun 2025,”kata Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), Iwan Setiawan Lukminto di Jakarta, kemarin.

Asal tahu saja, saat ini kapitalisasi pasar modal masih sebesar Rp 6000 triliun dan guna memenuhi target tersebut diperlukan sinergi dengan regulator dan pemerintah untuk merapatkan barisan bahu-membahu. “Kami mengimbau emiten dan para regulator, di bawah arahan pemerintah, untuk tetap optimistis bahwa prospek dan kesempatan masih terbuka lebar di masa depan. Kami meyakini potensi resources Indonesia sangat besar, sehingga menjadi aktualisasi ekonomi yang tinggi,” papar Iwan.

Selain itu, disampaikannya, pemulihan ekonomi Indonesia didorong oleh ketepatan kebijakan stimulus ekonomi pemerintah. Prospek pertumbuhan ekonomi masih terbuka lebar dan UU Cipta Kerja akan menjadi katalis positif jangka panjang bagi iklim investasi Indonesia. Dirinya menjelaskan, pandemi Covid-19 telah mendorong pelaku usaha untuk melakukan modifikasi atas rencana yang telah disusun untuk tahun ini. Akan tetapi, berbagai stimulus ekonomi yang diberikan pemerintah turut mengangkat aktivitas ekonomi dalam negeri. “Tak terasa kita sudah mendekati pengujung 2020, tahun terberat dan penuh tantangan selama beberapa dekade terakhir,” ujar Iwan.

Dirinya menuturkan, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 diproyeksikan membaik, menjadi turun 1-2,9%, dari kuartal II turun 5,32%. Selain itu, perbaikan dicerminkan melalui laju indeks harga saham gabungan (IHSG) ke level 5.099 dari titik terendah pada Maret 2020 3.937. “Perbaikan IHSG menjadi indikator kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi ke depan,” ujarnya.

Iwan menambahkan, pihaknya menyambut positif pengesahan UU Ciptaker yang dapat menstimulus ekonomi Indonesia, tidak hanya setelah pandemi, namun juga dapat dirasakan secara jangka panjang. Selain itu, UU Ciptaker diyakini dapat membuka lapangan kerja yang lebih besar sekaligus meningkatkan iklim investasi Indonesia. “Kami percaya UU ini akan berpihak pada seluruh masyarakat Indonesia,” jelasnya.

Sebagai informasi, kondisi pasar modal Indonesia lebih baik dibandingkan Singapura, Filipina, hingga Thailand yang posisinya berada di bawah Indonesia. Sebagai gambaran, indeks Singapura hingga saat ini masih -21,49%. Sementara untuk Filipina dan Thailand indeksnya masing-masing mengalami -24,53% dan 22,04%. Indonesia lebih kuat dari negara-negara tersebut tidak lain karena ekspektasi pasar yang menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia pasca-pandemi Covid19 akan melesat lebih cepat daripada negara tetangga. Secara outlook juga stabil seperti yang dikatakan oleh lembaga-lembaga rating seperti Fitch dan S&P.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…