Literasi Pintu Masuk Bentuk SDM Berkualitas

Berkah bonus demografi yang dialami Indonesia pada usia emas tahun 2045 mendatang dengan mayoritas generasi milenial, tentunya berpeluang membawa negeri ini masuk menjadi lima negara di dunia dengan ekonomi terbesar. Hanya saja pencapaian tersebut, tidak mungkin tercipta tanpa adanya kemampuan membaca dan literasi yang memadai,”Generasi milenial inilah yang diharapkan membawa Indonesia menjadi negara yang diperhitungkan. Mereka harus bisa mewarisi kebiasaan para nenek moyang Nusantara yang terbiasa membaca,”kata Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando saat membuka Webinar Literasi Dalam Membangun Ekonomi Masyarakat di Jakarta, Selasa, (20/10).

Meski diakuinya, kebiasaan membaca masih sering menemui jalan terjal yang diakibatkan oleh kurangnya bahan bacaan yang tersedia jika dibandingkan dengan jumlah penduduk, namun semangat menumbuhkan literasi tidak pernah berhenti dilakukan Perpustakaan Nasional. Dalam berbagai kesempatan, Perpusnas selalu menggelorakan pentingnya manfaatnya literasi bagi peningkatan kualitas hidup. “Literasi bisa dicapai dengan membaca. Inilah salah satu pintu membentuk SDM berkualitas agar bisa bersaing secara global,” tambahnya.

Literasi bukan sekedar memiliki kemampuan baca dan tulis, melainkan kemampuan memahami, mencerna, dan menganalisis suatu teks dan konsep untuk diterjemahkan ke dalam tindakan keseharian. Literasi yang baik akan membantu masyarakat agar tetap produktif menghasilkan beragam inovasi.“Proses inovasi dan kreatifitas yang terus dilatih akan membawa bangsa ke arah kemandirian ekonomi. Bangsa yang berdikari,” pungkas Syarif Bando

Sementara itu, anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan sepakat bahwa perpustakaan merupakan solusi bagi kesejehteraaan bangsa. Transformasi perpustakaan mengubah paradigma perpustakaan yang bukan sekedar menjaga dan merawat koleksi. “Setidaknya Perpustakaan Nasional berani mengajukan anggaran sebanyak Rp 1 triliun dengan dukungan pelbagai kegiatan yang mendukung. Ini harus diperjuangkan,”kata Sofyan Tan.

Sofyan Tan memprediksi, masa depan Indonesia akan cerah jika meniliki kalkulasi ekonomi pada 2045, ketika Indonesia memasuki usia emas. Tidak selamanya kekayaan sumber daya alam ataupun hasil bumi lainnya menjadi penopang bagi pondasi ekonomi. Seiring waktu, sektor pariwisata dan industri kreatif akan menjadi salah satu leading sektor sebagai penyumbang devisa terbesar bagi negara.“Bisnis pariwisata menumbuhkan peluang bisnis yang lain seperti souvenir dan kuliner. Ini adalah peluang,”ungkapnya.

Kejelian memanfaatkan peluang dalam bisnis pariwisata harus dibarengi dengan penguasaan teknologi. Apalagi akhir-akhir ini bisnis pariwisata secara daring (online) memiliki pangsa besar. Penyedia jasa tidak perlu repot-repot memiliki sejumlah hotel sebagai aset.“Penguasaan teknologi bisa diperoleh dari gemar membaca. Ketika membaca menjadi kebiasaan, maka kemampuan literasi akan mempunyai manfaat terhadap ekonomi masyarakat. Literasi bukan sekedar bisa baca tulis tapi mampu diaplikasikan,”kata Sofyan.

BERITA TERKAIT

Laba Bersih Rukun Raharja Melonjak 150%

Di tahun 2023, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) membukukan laba bersih yang melonjak 150% year on year (yoy) menjadi senilai US$ 27,1…

Transformasi, WTON Luncurkan Logo Baru

Masuki hari jadinya ke-27, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau WIKA Beton resmi meluncurkan logo baru yang menjadi simbol…

Pakuwon Jati Cetak Laba Bersih Rp2,1 Triliun

Emiten properti, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) membukukan laba bersih sebesar Rp2,105 triliun pada tahun 2023 atau naik 36,8% dibanding…

BERITA LAINNYA DI

Laba Bersih Rukun Raharja Melonjak 150%

Di tahun 2023, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) membukukan laba bersih yang melonjak 150% year on year (yoy) menjadi senilai US$ 27,1…

Transformasi, WTON Luncurkan Logo Baru

Masuki hari jadinya ke-27, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau WIKA Beton resmi meluncurkan logo baru yang menjadi simbol…

Pakuwon Jati Cetak Laba Bersih Rp2,1 Triliun

Emiten properti, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) membukukan laba bersih sebesar Rp2,105 triliun pada tahun 2023 atau naik 36,8% dibanding…