Lunasi Utang Ke IFC - Anak Usaha Surya Esa Terbitkan Obligasi

NERACA

Jakarta -Danai pelunasan utang atau refinancing, PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) melalui anak usahanya PT Panca Amara Utama (PAU) akan menerbitkan surat utang (global bond) dengan nilai maksimal US$ 650 juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam prospektus ringkasnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan menyebutkan, utang yang akan dibayarkan PT Panca Amara Utama kepada International Finance Corporation (IFC). Dimana pada aksi korporasi yang dilakukan anak usaha tersebut, Surya Esa Perkasa akan menjaminkan perusahaan (corporate guarantee) dalam penerbitan surat utang ini. Selain itu, perseroan akan menjaminkan seluruh saham PAU yang dimiliki oleh perseroan. Lalu, PAU juga akan menjaminkan seluruh aset yang dimiliki oleh PAU untuk menjamin rencana transaksi ini.

Perseroan berkeyakinan bahwa penerbitan surat utang atau pinjaman bank akan mendatangkan manfaat bagi PAU dikemudian hari antara lain, menambah likuiditas di PAU dan fleksibilitas untuk melaksanakan rencana-rencana perseroan sejalan dengan strategi bisnis yang telah disusun oleh perseroan. Kemudian, PAU akan memperoleh pendanaan untuk pembiayaan kembali (refinancing) hutang yang akan jatuh tempo dan tambahan modal kerja.

Perseroan menjelaskan, nilai outstanding utang pokok PAU per 30 September 2020 sebesar US$ 436.68 juta. Realisasi dana yang diperoleh dari transaksi yang diperoleh diharapkan dapat meningkatkan keberlanjutan usaha PAU di masa depan. Secara rinci, surat utang ini akan ditawarkan dengan tenor maksimum tujuh tahun, dengan tingkat bunga tetap yang dalam kisaran setinggi-tingginya 8% per tahun. Di sisi lain, Surya Esa Perkasa akan berencana melaksanakan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau private placement dengan menerbitkan 1,43 miliar saham dengan nilai nominal Rp 10 atau 10% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh.

Nantinya, dana yang diterima oleh perseroan melalui private placement akan dipergunakan untuk menambah investasi pada entitas anak perusahaan PT Panca Amara Utama dan modal kerja perseroan.

Selain itu, aksi private placement dapat memperkuat struktur modal perseroan dengan menurunkan Debt to Equity Ratio (DER) sehingga mengindikasikan kondisi keuangan perseroan yang lebih baik serta memberikan nilai tambah bagi kinerja perseroan. Lebih lanjut, perseroan menjelaskan rencana private placement ini akan memberikan efek dilusi maksimal 9,09% dari persentase kepemilikan sebelum private placement.

Saat ini, struktur pemegang saham ESSA per 30 September 2020 terdiri dari PT Trinugraha Akraya Sejahtera sebesar 25,3%, PT Ramaduta Teltaka sejumlah 15,38% , Chander Vinod Laroya sebanyak 13,65%, Sugito Waluyo sebesar 5,39%, dan publik sebesar 31,36%. Adapun pelaksanaan transaksi ini akan meminta restu pemegang saham melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan dilakukan pada 25 November 2020.




 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…