Jaga Kesehatan, Orang Dewasa Pun Perlu Imunisasi

NERACA

Jakarta - Usia dewasa merupakan masa-masa produktif. Aktivitas kehidupan yang padat, gaya hidup, pola makan, olahraga, istirahat menjadi hal-hal yang menentukan kondisi kesehatan saat dewasa hingga sampai tahap usia lanjut. Ternyata melakukan imunisasi di usia dewasa maupun lanjut usia dapat juga menjadi salah satu upaya dalam menjaga kesehatan melalui pembentukan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.“Pencegahan penyakit melalui imunisasi itu paling cost effective, artinya, efisien dan hasilnya baik," kata Purnamawati Sujud, dari Yayasan Orang Tua Peduli, saat acara Forum Dialog yang mrngangkat tema “Mengapa Vaksin Penting? Perlukah untuk Orang Dewasa?”, yang diselenggarakan di Media Center KPCPEN, Jakarta, Kamis (15/10).

 

“Imunisasi sebenarnya adalah bukti cinta dan kepedulian kita baik pada orang di sekeliling kita, maupun pada lingkungan yang lebih luas. Oleh karena itu imunisasi diri anda, keluarga, lingkungan, dan bila ada pengetahuan berbagilah dan mari kita bekerja bergandengan tangan,” sambungnya.

 

Menurutnya, masyarakat sejauh ini sebenarnya sudah memahami bahwa imunisasi adalah salah satu upaya untuk memberikan kesehatan terbaik untuk anak. Kendati begitu, seringkali lupa bahwa anak-anak juga membutuhkan orang tua yang sehat. Upaya tetap sehat dilakukan dengan mencegah penyakit, salah satunya melalui imunisasi untuk menjaga kekebalan tubuh. Selain itu perlu diperhatikan adanya penyakit yang pembawanya (carrier) adalah orang dewasa, dan dapat menularkan kepada anggota keluarga lain termasuk bayi dan anak-anak."Manfaat imunisasi bukan hanya dirasakan oleh yang menerima, tetapi juga keluarga dan lingkungan," ujarnya.

 

Sementara itu, Dirga Sakti Rambe, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Vaksinolog, menambahkan bahwa WHO secara spesifik menyebutkan, terutama kepada orang dewasa, selama pandemi sebaiknya mendapatkan vaksinasi influenza dan pneumonia atau PCV."Setidaknya ada dua penelitian besar yang menunjukkan bahwa pasien yang terkena Covid-19 tapi sebelumnya pernah vaksinasi influenza, risiko kematiannya lebih rendah dan dampaknya ketika tertular lebih ringan,” katanya.

 

Adapun, lanjutnya, proses produksi vaksin sendiri bertahap dan melalui berbagai proses dan tahapan uji yang sangat ketat untuk menjamin keamanan vaksin tersebut. Bahkan saat sudah mendapat izin edar, keamanan vaksin terus diawasi oleh berbagai lembaga. Di Indonesia ada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) selaku pengawas. Dalam kasus luar biasa seperti pandemi Covid-19, industri kesehatan mempercepat proses penemuan vaksin, namun dengan tidak meninggalkan prinsip kehati-hatian dan keamanan.

 

“Membuat vaksin itu cukup sulit, bahkan lebih sulit daripada membuat obat baru, karena konsepnya untuk pencegahan. Vaksin diberikan untuk orang yang sehat, jadi keamanan itu nomor satu.” terangnya.

 

Vaksin sendiri oleh WHO dikategorikan sebagai salah satu dari 10 Greatest Public Health Achievements. Setelah ditemukannya vaksin, terjadi penurunan penyebaran penyakit secara signifikan. Artinya vaksin efektif menekan penyebaran penyakit tertentu. Salah satu kisah kesuksesan fenomenal penekanan penyakit melalui imunisasi adalah, pencegahan penularan penyakit Smallpox atau cacar. Akibat imunisasi yang masif, penyakit ini musnah sejak 1979. WHO menyebutkan, setidaknya ada 2-3 juta nyawa terselamatkan dari penyakit yang bisa dicegah melalui imunisasi.

 

Vaksin amat jarang menimbulkan efek samping, data kesehatan menunjukkan, 95% efek samping vaksin bersifat ringan atau lokal, dan tidak menimbulkan fatalitas.“Kadang-kadang vaksin juga menyebabkan demam tapi tidak perlu khawatir, karena demam adalah tanda bahwa vaksin tersebut bekerja menstimulasi sistem kekebalan,” ungkap dr. Dirga. “Vaksin terbukti aman dan efektif, juga sebenarnya merupakan proses lanjutan dari imunisasi di masa anak-anak," tandasnya. Mohar/Agus

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…