Antisipasi Bencana, KKP Ajak Pembudidaya Ikan Ikut Asuransi

Garut - Memang tidak ada yang menginginkan adanya bencana, namun begitu, bencana alam kerap melanda di negeri kita. Oleh karena itu untuk antisipasi bencana itu, maka tidak ada salahnya para pembudidaya untuk mulai ikut asuransi untuk menekan kerugian akibat dampak bencana sehingga produksi budidaya perikanan tetap berjaan berkelanjutan.

NERACA

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Slamet Soebjakto menuturkan,“Kita semua tidak ada yang menginginkan bencana alam. Tapi tidak ada salah agar kerugian yang ditimbulkan akibat bencana tidak terlalu besar makanya mari para pembudidaya untuk segera ikut asuransi.

Menurut Slamet, akan melindungi dan memberikan jaminan perlindungan atas resiko  baik serangan wabah penyakit ikan atau bencana alam seperti yang terjadi di Kecamatan Pameungpeuk, Garut ini.

“Dengan asuransi bisa menyelamatkan pembudidaya dari gagal produksi yang diakibatkan oleh wabah penyakit atau bencana alam seperti sekarang ini. Sehingga pembudidaya bisa cepat bangkit terutama untuk para pembudidaya yang skala kecil yang modalnya terbatas. Kita tidak mau produksi pembudidaya berhenti akibat bencana seperti sekarang ini,” jelas Slamet saat memberikan bantuan kepada pembudidaya terdampak banjir bandang di Kecamatan Pameungpeuk, Garut Selatan.

Lebih lanjut, Slamet mengingatkan, produktivitas dari pembudidaya sangat dibutuhkan apalagi di tengah pandemi covid-19 seperti sekarang untuk ketahanan pangan nasional. “Di tengah wabah corona seperti sekarang ini. sektor periIkanan menjadi salah satu andalan sebagai ketahanan pangan dan penopang perekonomian nasional,” jelas Slamet.

Dimana, lanjut Slamet,  sektor lain sedang terpuruk akibat Covid-19. Sektor sektor perikanan menunjukan tren yang positif baik secara produksi maupun skala ekonomi.

“permintaan perikanan selama wabah grafiknya meningkat selama wabah ini. Karena memang sektor perikanan sebagai salah satu tulang punggung untuk memenuhi kebutuhan pangan. Harga pun bagus ada peningkatan walupun tidak signifikan, yang mana dengan harga yang lebih baik maka pembudidaya bisa untung baik untuk peningkatan taraf ekonomi para pembudidaya dan pemulihan ekonomi skala nasional akibat wabah corona yang masih membayangi didunia,” papar Slamet.

Oleh karena itu, Slamet menegaskan, untuk para pembudidaya jangan sungkan-sungkan untuk mulai ikut asuransi demi kebaikan bersama. Meski dari kami (KKP) melihat kondisi bencana pasti ikut turun tangan untuk memulihkan agar para pembudidaya dengan memberikan program bantuan yang memang sudah disiapkan oleh pemerintah pusat (Kementerian).

“Untuk Garut kami memberikan bantuan berupa benih, dan sarana prasarana budidaya agar para pembudidaya terdampak banjir bandang ini segera berproduksi lagi. Tapi untuk antisipasi ke depan, tidak ada salahnya para pembudidaya untuk segera ikut asuransi,” tegas Slamet.

Ditempat yang sama, Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengakui mayoritas para pembudidaya di Kabupaten Garut memang masih skala kecil, dan kebayakan proses budidayanya masih tradisional dengan permodalan yang minim. Makanya jika ada bencana seperti sekarang ini, mereka (para pembudidaya) akan kesulitan untuk memulai proses produksi.

“Pembudidaya disini memang mayoritas masih usaha mikro kecil yang modalnya terbatas, Jika terkena dampak bencana seperti sekarang kesulitan modal,” ungkap Rudy.

 

Selain itu, kata Rudy, jika memang adanya asuransi, pasti akan sangat membantu para pembudidaya ikan garut untuk kembali berproduksi.

“Kami akan mengikuti program-program yang ada di pusat. Bagi saya memang asuransi terutama untuk para pembudidaya mikro sangat penting. Oleh karenanya, kami akan mengikuti program seperti di pusat demi kebaikan bersama,” kata Rudy.

Melihat hal tersebut, Rudy, mengucapkan banyak  terimakasih atas kepedulian KKP yang mau membantu memberikan bantuannya untuk para pembudidaya terdampak banjir. “Harapannya, dengan adanya bantuan ini para pembudidaya bisa segera bangkit sehingga stok perikanan di Garut tidak terganggu, dan ekonomi pembudidaya terdampak banjir bandang ini segera pulih,” harap Rudy.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT), KKP juga telahmenyerahkan sejumlah bantuan dan melakukan sosialisasi program prioritas perikanan tangkap untuk nelayan Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan.

Kegiatan ini merupakan salah satu bukti nyata bahwa program pemerintah yang diamanatkan melalui KKP menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya peningkatan kesejahteraan nelayan.

Bantuan yang diserahkan antara lain premi asuransi nelayan sebanyak 1.797 nelayan, 100 bidang penerbitan sertipikat hak atas tanah (SeHAT) nelayan, pengembangan dan diversifikasi usaha nelayan bagi 150 nelayan, serta fasilitasi permodalan dari perbankan berupa penyaluran kredit dari BRI senilai Rp. 1,79 miliar, kredit senilai Rp 2,75 miliar dari BNI dan kredit senilai Rp 3,99 miliar yang dikucurkan oleh Bank Mandiri.

Selain diberikan bantuan, para nelayan juga diberikan sosialiasi dan pengetahuan dari berbagai kegiatan prioritas seperti tata laksana pelabuhan perikanan, Bantuan Sarana Penangkapan Ikan, Bantuan Premi Asuransi Nelayan (BPAN), asuransi mandiri, kampung nelayan maju, sertipikasi hak atas tanah nelayan, pendanaan usaha, pengembangan dan diversifikasi usaha nelayan. 

Diberikan pula bimbingan teknis perawatan dan perbaikan mesin kapal perikanan serta teknologi alat penangkapan ikan bekerja sama dengan Poltek Kelautan dan Perikanan Bone

.

 

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…