BSDE Bukukan Pra Penjualan Rp 4,7 Triliun

NERACA

Jakarta – Emiten properti, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) membukukan pra-penjualan sebesar Rp4,7 triliun atau 65% dari target tahun 2020 senilai Rp7,2 triliun di kuartal tiga. Direktur BSDE, Hermawan Wijaya dalm siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, pencapaian pra-penjualan ini didukung oleh keberhasilan penjualan dari sejumlah produk baru pada kuartal III - 2020.

Disebutkannya, produk tersebut diantaranya Freja House, Freja Suites, Loka 65, 92 Avenix, YC Hub di BSD City serta O2+ Urban Pop di Grand Wisata – Bekasi. Sementara itu, lanjut dia, pra-penjualan dari segmen komersial tercatat mencapai Rp1,6 triliun atau merepresentasikan 34% dari total pra-penjualan pada 9 bulan pertama tahun ini.“Penjualan ini terdiri dari penjualan lahan komersial di BSD City senilai Rp624,68 miliar, penjualan apartemen senilai Rp346,35 miliar, serta penjualan ruko sebesar Rp637,58 miliar,”kata Hermawan.

Pada sisi lain, penjualan hunian vertikal kami didukung proyek Apartment Southgate di TB Simatupang - Jakarta Selatan, The Elements di Rasuna CBD Jakarta, Aerium Apartment di Taman Permata Buana – Jakarta Barat, Apartment Akasa dan Upperwest BSD City. Selain itu, penjualan ruko didukung oleh pengembangan proyek baru di BSD City, yakni Loka 95, 92 Avenix dan YC Hub serta O2+ Urban Pop di Grand Wisata – Bekasi.

Pencapaian hasil pra-penjualan pada kuartal III – 2020 juga didukung oleh penjualan lahan sebesar Rp181,02 miliar kepada PT Sahabat Duta Wisata atau berkontribusi 6% dari total prapenjualan BSDE hingga 30 September 2020. PT Sahabat Duta Wisata merupakan perusahaan patungan yang akan mengembangkan proyek pusat perbelanjaan di Grand Wisata, Bekasi.”Dari lokasi BSD City masih memberikan kontribusi terbesar terhadap total prapenjualan yaitu 63%, Grand Wisata sebesar 12%, The Zora 8%, dan Kota Wisata sebesar 4%,”kata Hermawan.

Ke depannya, Hermawan optimistis BSDE dapat mencapai target prapenjualan yang ditetapkan Rp7,2 triliun tahun ini. BSDE disebut akan melanjutkan ekspansi lewat proyek yang sedang berjalan dan memanfaatkan proyek nasional MIQ yang akan rampung pada akhir tahun. Program Moving in Quickly (MIQ) diharapkan mampu menarik minat pembelli properti karena menawarkan pembayaran hard cash melalui KPR perbankan.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…