Hipertensi Jadi Komorbid Paling Tinggi Pasien Corona

Hipertensi berdasarkan catatan sementara menjadi penyakit penyerta atau komorbid tertinggi pasien infeksi virus corona di Indonesia. Sebanyak 50,5 persen dari total 1.488 pasien positif Covid-19 yang terdata, menderita komorbid hipertensi.

Data yang diperbarui per Senin (12/10) ini juga menunjukkan, setelah hipertensi, pasien corona dengan komorbid diabetes melitus (34,5 %) menempati urutan kedua, diikuti penyakit jantung (19,5 %), penyakit paru obstruktif kronis (9.9%), penyakit ginjal (6,2 %), gangguan napas lain (6 %), hamil (5,2 %), asma (2,3 %), penyakit hati (1,9 %), TBC (1,9 %), kanker (1,5 %) dan gangguan imun (1,4 %).

Namun begitu data tersebut hanya 0,4 persen dari total keseluruhan pasien positif. Dikutip dari laman Satgas Penanganan Covid-19, sebanyak 99,6 persen lainnya tidak memiliki data komorbid atau tidak memiliki kondisi penyakit peserta komorbid.

Sementara Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo menyebut sekitar 80-85 persen angka kematian di Indonesia terjadi pada kelompok rentan yakni lansia, anak-anak, dan orang dengan penyakit bawaan atau komorbid. "Mereka yang terpapar usia muda mungkin tidak apa-apa, tapi ingat, setiap dari kita punya orang tua, orang yang kita sayangi," kata Doni yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) saat konferensi pers virtual beberapa waktu lalu.

"Hampir pasti di keluarga kita ada anggota keluarga yang termasuk dalam kelompok rentan, yaitu lansia di atas 60 tahun, pemilik penyakit penyerta seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes, paru dan penyakit kronis lainnya yang ketika terpapar akan sangat berbahaya," lanjut dia lagi.

Itu sebab Doni pun kembali mengingatkan bagi mereka yang terpaksa berada di luar rumah untuk menghindari membuat kerumunan. Sebab kumpulan orang tanpa jarak dan dalam jangka waktu tertentu seperti ini berpotensi menularkan virus. Dan jika sudah begitu, boleh jadi pembawa virus itu berisiko menularkan ke anggota keluarga di rumah.

"Artinya apa? Sudah pasti ada anggota keluarga yang keluar rumah, berada di kerumunan yang berpotensi terjadinya penularan, dan membawa virus ke rumah menulari anggota keluarganya yang lain," kata dia.

Data hingga menunjukkan kasus positif Covid-19 di Indonesia tercatat 336.716 dengan 11.953 kasus kematian. Sementara 258.519 orang berhasil sembuh. Komorbid merupakan kondisi dua atau lebih penyakit kronis yang diderita seorang pasien infeksi virus corona. Pada pasien Covid-19 dengan komorbid, mereka telah memiliki penyakit bawaan sebelumnya.

Komorbid pada Covid-19 dapat berupa hipertensi atau tekanan darah tinggi, diabetes, jantung, paru-paru obstruktif kronis (PPOK), asma, tuberkulosis (TBC), atau juga demam berdarah dengue (DBD).

Hipertensi yang sejauh ini mencatat angka tertinggi komorbid pasien corona merupakan kondisi tekanan atau sirkulasi darah yang kuat pada jantung dan dinding pembuluh darah di seluruh tubuh. Pasien disebut hipertensi jika pengukuran tekanan darah di atas 140/90 mmHg.

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…