Pertemuan Tingkat Tinggi tentang Keanekaragaman Hayati: Menteri LHK Ajak Dunia Internasional JadikanBumi Tempat yang Layak untuk Hidup Harmonis dengan Alam

NERACA

Jakarta - Dalam Pertemuan Tingkat Tinggi tentang Keanekaragaman Hayati yang dilaksanakan di sela-sela Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-75, semalam, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, mewakili Presiden RI menegaskan, kita harus senantiasa menjadikan bumi sebagai tempat yang layak bagi semua mahluk, untuk hidup dengan harmonis.

 

“Untuk Indonesia, pendekatan One Health yang memadukan Healthy Environment, Healthy Animal dan Healthy People adalah pendekatan yang sesuai dengan kondisi global saat ini," ujar Siti Nurbaya dalam keterangan tertulis, Kamis (1/10). Pertemuan dilakukan dalam bentuk daring karena dunia masih dilanda pandemi.

 

Menteri Siti mengatakan, pendekatan ini mendasari kebijakan Indonesia di bidang keanekaragaman hayati antara lain penetapan sekitar 66 juta hektar dari 120 juta hektare kawasan hutan, atau 35% dari 190 juta hektar luas daratan, serta menetapkan 23,38 juta hektar atau 7,19% dari luas wilayah laut, sebagai kawasan yang dilindungi. Indonesia juga menguatkan fungsi HCVF di 1,34 juta hektar konsesi dan mengonsolidasikan habitat satwa yang terfragmentasi untuk keselamatan spesies.

 

Selain itu, Indonesia telah berhasil meningkatkan populasi beberapa spesies langka, antara lain Badak Jawa, Gajah Sumatra, Harimau Sumatra, dan Curik Bali. Indonesia juga telah mengembangkan 3 jenis bioprospeksi, yaitu: Isolat bakteri Anti-frost; Anti-cancer; dan jamur bernilai ekonomi tinggi.

Pertemuan Tingkat Tinggi tentang Keanekaragaman Hayati di sela-sela Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-75 tersebut bertema “Urgent Action on Biodiversity for Sustainable Development”, Pertemuan ini menyoroti urgensi tindakan pada tingkat tertinggi dalam mendukung Kerangka Keanekaragaman Hayati Global Pasca 2020 yang berkontribusi pada Agenda 2030 dan mewujudkan Visi 2050 Keanekaragaman Hayati “Living in Harmony with Nature”.

 

Manfaatkan Kawasan Konservasi

 

Pada Pertemuan ini, Menteri Siti Nurbaya mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk membangun Kerangka Kerja Sama Pasca 2020 dengan memperhatikan kemanfaatan bersama termasuk dukungan bagi negara berkembang dalam mobilisasi sumber daya dan transfer teknologi.

 

Selain itu, Menteri Siti mengajak untuk mendorong dan memanfaatkan kawasan konservasi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi ramah lingkungan dalam bentuk antara lain ekowisata, mandi hutan, terapi hutan, dan pengembangan tanaman obat dan material genetik lainnya.

 

Semua Ini dilakukan lanjut Menteri Siti, melalui mekanisme pembagian manfaat yang adil yang mengapresiasi kearifan masyarakat lokal terkait pemanfaatan informasi dan materi keanekaragaman hayati."Kita juga harus memperkuat pelaksanaan agenda global lainnya seperti Agenda 2030 dan Paris Agreement," pungkas Siti Nurbaya.

 

Pertemuan Tingkat Tinggi tentang Keanekaragaman Hayati adalah salah satu pertemuan dalam rangkaian SMU PBB ke-75 yang berlangsung dari tanggal 21 September hingga 2 Oktober 2020. Mengingat kondisi pandemi, penyelenggaraan SMU PBB kali ini dilaksanakan secara hybrid. Pertemuan fisik di Markas Besar PBB di New York hanya dihadiri oleh perwakilan negara yang berkedudukan Amerika Serikat. Seluruh delegasi lainnya mengikuti pertemuan secara virtual. Mohar/Iwan

 

 

BERITA TERKAIT

Sabet Penghargaan Asuransi, IFG Life Tegaskan Komitmen Pulihkan Kepercayaan Publik

  NERACA Jakarta-Dalam menjalankan bisnisnya, IFG Life menjunjung tinggi tata kelola yang baik dan manajemen risiko yang kuat dan penuh…

Apkasi Ajak Penyedia Barang/Jasa Ikut APN 2024 Rebut Peluang PBJ Pemerintah

NERACA Jakarta - Dalam rangka meningkatkan serapan anggaran belanja di pemerintah daerah, Apkasi mengajak pihak swasta khususnya penyedia barang/jasa untuk…

bjb Ajak Ratusan Mahasiswa UNS Menjadi Enterpreneur Handal

NERACA Solo - Bicara UMKM berarti berbicara ekosistem usaha yang tercipta secara baik. Usaha tanpa pola yang baik akan membuat…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Sabet Penghargaan Asuransi, IFG Life Tegaskan Komitmen Pulihkan Kepercayaan Publik

  NERACA Jakarta-Dalam menjalankan bisnisnya, IFG Life menjunjung tinggi tata kelola yang baik dan manajemen risiko yang kuat dan penuh…

Apkasi Ajak Penyedia Barang/Jasa Ikut APN 2024 Rebut Peluang PBJ Pemerintah

NERACA Jakarta - Dalam rangka meningkatkan serapan anggaran belanja di pemerintah daerah, Apkasi mengajak pihak swasta khususnya penyedia barang/jasa untuk…

bjb Ajak Ratusan Mahasiswa UNS Menjadi Enterpreneur Handal

NERACA Solo - Bicara UMKM berarti berbicara ekosistem usaha yang tercipta secara baik. Usaha tanpa pola yang baik akan membuat…