Jelang Akhir Tahun, Waspadai Fluktuasi Harga Pangan

 

NERACA

Jakarta – Head of Research Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Felippa Ann Amanta mengatakan, upaya antisipasi terhadap adanya fluktuasi harga pangan di akhir tahun perlu terus dilakukan. Pergerakan harga sebagai parameter ketersediaan komoditas pangan di pasar perlu terus dipantau untuk menjaga daya beli masyarakat.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga bawang putih terpantau fluktuatif antara Rp 26.250 – Rp 26.800 per kilogram sejak awal hingga akhir September. Sementara itu, harga daging sapi juga fluktuatif mulai dari Rp 116. 550 – Rp 118.200 pada periode yang sama. Fluktuasi harga juga terjadi pada komoditas lain, seperti bawang merah dan daging ayam. Bahkan untuk komoditas cabai merah, harga meningkat dari Rp 29.400 di awal bulan hingga Rp 36.600 di akhir bulan. Harga beras cenderung stabil antara Rp 11.800-11.850. Oleh karena itu, ketersediaan komoditas yang satu ini juga perlu terus dipastikan mengingat dampak perubahan iklim sudah menyebabkan mundurnya masa panen petani padi di beberapa daerah.

Walaupun harga beras cenderung stabil, antisipasi stok dan harga perlu dilakukan hingga akhir tahun. Belum lagi karena musim tanam kemarau biasanya hanya menghasilkan lebih sedikit. Ditambah dengan adanya perayaan natal dan tahun baru yang akan datang, diprediksikan bahwa permintaan beras akan terus meningkat.

Untuk solusi jangka panjang, koordinasi antar pihak terkait harus dilangsungkan agar fenomena kenaikan ini tidaklah menjadi kejadian yang akan selalu berulang dari tahun ke tahun. Kembali lagi ini harus dijadikan pembelajaran bagi pemerintah untuk menghasilkan kebijakan yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat secara langsung tanpa proses yang panjang dan berbelit-belit.

Terkait resesi yang kini sedang melanda perekonomian Indonesia, melemahnya kinerja pertumbuhan ekonomi juga akan memengaruhi banyak hal, salah satunya adalah daya beli masyarakat. Untuk tetap menjaga daya beli masyarakat pada komoditas pangan, ketersediaannya di pasar harus tetap dipastikan supaya harganya tetap stabil.

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…