Laba ASSA Menyusut Jadi Rp 17,67 Miliar

NERACA

Jakarta – Di semester pertama 2020, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) membukukan laba bersih terkoreksi di angka Rp17,67 miliar dibanding perolehan laba bersih priode yang sama tahun lalu sebesar Rp42,42 miliar. “Peningkatan beban pokok pendapatan sebesar 37,53% pada semester pertama tahun ini seiring dengan ekspansi bisnis Anteraja dan lelang kendaraan bekas melalui JBA menjadi pemicu terkoreksinya laba bersih,”kata Direktur Keuangan ASSA, Hindra Tanujaya dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Meskipun begitu, perseroan meyakini pendapatan akan tetap tumbuh lebih dari 25% pada akhir 2020. Tengok saja, di semester pertama perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 29,58% menjadi Rp1,4 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,08 triliun. Keyakinan pendapatan hingga akhir tahun tumbuh double digit juga didasarkan upaya yang telah dilakukan perseroan yakni efisiensi biaya serta mengoptimalkan operasional Anteraja.

Kemudian pengembangan bisnis baru dalam rangka mendukung rencana bisnis ASSA menuju end-to-end logistics, inisiatif terbaru adalah Titipaja yang merupakan fasilitas fulfillment center untuk mendukung aktivitas Anteraja. Disampaikan Hindra, Titipaja melengkapi dan menyiapkan kapasitas untuk pertumbuhan berikutnya dari Anteraja, kedepannya Titipaja dan Anteraja akan saling berintegrasi yang mana saat ini Anteraja sedang fokus melakukan pembukaan layanan di kota-kota baru dan penguatan Satria (kurir Anteraja).

Presiden Direktur ASSA, Prodjo Sunarjanto menyebutkan, kontribusi terbesar untuk pendapatan di semester pertama tahun 2020 berasal dari jasa sewa kendaraan mobil penumpang dan autopool sebesar Rp642,09 miliar atau sebesar 45,76% dari total pendapatan ASSA di semester pertama 2020, kemudian diikuti oleh jasa online express logistic (Anteraja) sebesar 19,24%. Selanjutnya, penjualan kendaraan bekas sebesar 14,21%, sewa juru mudi sebesar 9,56%, jasa lelang otomotif (JBA) sebesar 5,71%, dan jasa logistik sebesar 5,52%.

Perusahaan yang bergerak di bisnis mobilitas transportasi logistik dan penunjangnya mulai dari lini usaha penyewaan kendaraan & jasa pengemudi, balai lelang mobil, jasa logistik hingga kurir berbasis teknologi “Anteraja” mengungkapkan, dibalik pendapatan jasa sewa dan autopool yang masih menjadi kontributor terbesar, perseroan juga mencatatkan kenaikan pendapatan tertinggi di semester pertama tahunn ini berasal dari layanan jasa pengiriman Anteraja yang tumbuh menjadi Rp269,92 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp5,85 miliar.

Kemudian bisnis kurir berbasis teknologi Anteraja meningkat pesat di semester I-2020, dengan peningkatan lebih dari 4.500% atau 45 kali lipat di periode yang sama pada tahun lalu, Anteraja melesat menjadi kontributor pendapatan kedua terbesar bagi ASSA. Dari sisi bisnis mobil bekas ASSA, bisnis lelang mobil bekas melalui JBA BidWin Auction (JBA) berhasil membukukan kenaikan sebesar 50,15% yoy, sementara bisnis penjualan mobil bekas mencatatkan kenaikan sebesar 3,75% yoy.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…