Kota Sukabumi Awasi Terjadinya Deflasi di Dua Bulan Ini

NERACA

Sukabumi - Kota Sukabumi alami deflasi di bulan Agustus sebesar 0,22 persen, hal itu terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukan oleh turunya indeks harga kelompok makanan, minuman dan tambakau sebesar 1,29 persen. Jika melihat perkembangan laju deflasi di Kota Sukabumi deflasi juga terjadi di bulan sebelumnya (Juli) sebesar 0,06 persen.

 

"Kami mencatat di bulan Agustus, Kota Sukabumi terjadi deflasi dengan Indeks harga Konsumen (IHK) sebesar 104,73. Bahkan dibulan Juli lalu Kota Sukabumi juga alami deflasi dengan nilai 0,06 persen," ujar Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Sukabumi Cecep Mansur kepada Neraca, Jumat (25/9).


Cecep mengatakan, jika disalah satu daerah alami deflasi, hal itu bisa saja ada upaya-upaya untuk menekan laju inflasi. Tapi kata Cecep, ketika deflasi itu terjadi bukan hanya satu daerah saja, ini juga harus diperhatikan. Selain, bisa menggangu sektor pekerjaan, juga salah satu indikasi terjadinya resesi ekonomi."Resesi ini yang patut kita waspadai, sebab bisa menggangu sektor pekerjaan, dan perputaran perekonomian yang rendah," terang Cecep.


Cecep mengungkapkan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sukabumi, kalau untuk kelompok pengeluaran lainya terjadi inflasi. Ditahun kalender Agustus 2020 tingkat inflasi sebesar 0,95 persen."Kalau tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2020 terhadap Agustus 2019) sebesar 1,26 persen," terangnya.


Cecep menjelaskan, untuk kelompok pengeluaran yang alami inflasi adalah kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,07 persen, kemudian kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar sebesar 0,14 persen, kesehatan sebesar 0,01 persen, transportasi sebesar 0,29 persen, informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen, pendidikan sebesar 1,29 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,43 persen.

 

"Tapi terdapat tiga kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan indeks harga yaitu, kelompok air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, rekreasi, olahraga, dan budaya, serta kelompok penyediaan makanan dan minuman," pungkasnya. Arya

 

 

BERITA TERKAIT

Chairil Anwar, Sutardji Calzoum Bachri, Denny JA: Tiga Penyair yang Melakukan Lompatan Besar Dunia Puisi Indonesia

NERACA Jakarta - Dosen dan penyair DR Ipit Saefidier Dimyati menilai di Indonesia ada tiga penyair yang melakukan lompatan besar…

LKPJ Program APBD 2023 Kota Depok: - DPRD Nilai Positif Kinerja TAPD Bisa Raih WTP ke-14

NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…

Sri Agustin, Nasabah Mekaar Yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Chairil Anwar, Sutardji Calzoum Bachri, Denny JA: Tiga Penyair yang Melakukan Lompatan Besar Dunia Puisi Indonesia

NERACA Jakarta - Dosen dan penyair DR Ipit Saefidier Dimyati menilai di Indonesia ada tiga penyair yang melakukan lompatan besar…

LKPJ Program APBD 2023 Kota Depok: - DPRD Nilai Positif Kinerja TAPD Bisa Raih WTP ke-14

NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…

Sri Agustin, Nasabah Mekaar Yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…