Investasikan Capex Rp 1,6 Triliun - Salim Ivomas Genjot Kapasitas Baru Refinary

NERACA

Jakarta – Emiten produsen minyak sawit, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) berhasil mencatatkan penjualan divisi minyak nabati meningkat 7% di paruh pertama tahun ini menjadi Rp 5,54 triliun dari sebelumnya Rp 5,2 triliun. Sedangkan secara keseluruhan, perseroan mencatat pendapatan pada semester pertama sebesar Rp 6,8 triliun, naik 6% dibanding tahun sebelumnya Rp 6,5 triliun.

Kata Direktur Salim Ivomas, Suaimi Suriadi, pandemi corona tidak memengaruhi bisnis turunan minyak sawit, seperti minyak goreng dan margarin karena banyak masyarakat berada di rumah dan melakukan aktivitas memasak,”Penjualan dua brand utama perseroan yakni Bimoli dan margarin Palmia tetap stabil selama pandemi corona,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Maka melihat besarnya permintaan minyak goreng, perseroan akan memacu kapasitas produksinya. Wakil Direktur Utama Salim Ivomas Pratama, Paulus Moleonoto mengatakan, dalam lima tahun ke depan perseroan akan fokus untuk mengembangan pertumbuhan organik dengan terus memperhatikan tanaman yang belum menghasilkan dan dari sisi hilir akan terus meningkatkan kapasitas refinary.

Tahun ini, perseroan mengestimasikan akan menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) mencapai Rp1,5 triliun hingga Rp1,6 triliun. Dimana penggunaan capex untuk anak usaha, PT PP London Sumatera Indonesia Tbk. (LSIP) sebesar Rp500 miliar dan sisanya untuk Salim Ivomas sendiri khususnya akan menyerap capex Rp1-Rp1,1 triliun. Adapun, alokasi belanja modal hingga akhir tahun preseroan antara lain untuk digunakan penanaman kembali, peremajaan sawit dan tanaman baru, serta perawatan lain-lainya.

Selain itu, untuk bisnis hilir, capex akan digunakan untuk penambahan kapasitas baru refinary untuk minyak nabati di Jakarta, penambahan fasilitas pabrik margarin yang ada di Surabaya, dan pembangunan jalan serta infrastruktur lainnya. Tercatat hingga Juni 2020, Salim Ivomas memiliki lahan tertanam inti kelapa sawit seluas 250.363 hektare (ha). Perseroan turut melakukan diversifikasi dengan menanam tebu, karet, dan tanaman lainnya. Sebanyak 84% dari total lahan tertanam perseroan adalah kelapa sawit.

Untuk mendukung pertumbuhan di masa mendatang, Lonsum memiliki area tanaman muda kelapa sawit dengan umur di bawah 7 tahun seluas lebih dari 42 ha. Tahun ini, produksi industri CPO berpotensi menghadapi tantangan faktor cuaca akibat La Nina. Menurut Paulus, kondisi tersebut dapat dihadapi dengan sistem infrastruktur yang baik di perkebunan. “Ketika ada La Nina, antisipasinya adalah infrastruktur bagaimana evakuasi buah-buah yang ada di pabrik kelapa sawit. Tentunya akan ada banyak kendala. Tapi kita harus mengatasi hal tersebut,” jelas dia.

Produsen minyak Bimoli ini punya 27 pabrik kelapa sawit yang menyebar di Sumatera dan Kalimantan. Total kapasitas pabrik tersebut adalah 7 juta ton tandan buah segar (TBS) per tahun. Sementara pabrik penyulingan CPO sebanyak 5 pabrik dengan kapasitas 1,7 juta CPO per tahun. Fasilitas penyulingan ini berada di Jawa, Sulawesi, dan Sumatera. Sebagai bentuk diverisifikasi, Salim Ivomas juga punya dua pabrik pengolahan dan penyulingan gula berkapasitas 2,2 juta ton tebu per tahun. Lokasinya di Jawa dan Sumatera.

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…