Strategi Penanggulangan Dampak Pandemi Covid-19

NERACA

Jakarta - Rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan negara anggota G20 telah digelar secara virtual. Menteri Perdagangan RI Agus Suparmanto menjelaskan, pertemuan ini dimaksudkan untuk mendukung serangkaian aksi kolektif anggota G20 di sektor perdagangan dan investasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang, untuk mengurangi dampak pandemi Covid-19. Sehingga dalam hal ini Indonesia tetap berkomitmen untuk bekerja sama guna menjaga pasar tetap terbuka dan menempuh langkah-langkah fasilitasi perdagangan yang diperlukan.

“Indonesia telah menempuh kebijakan yang sejalan dengan G20 Actions in Response to Covid-19, misalnya dengan menghapus beberapa ketentuan ekspor-impor yang menghambat kelancaran arus barang. Tindakan lain seperti pembatasan ekspor masker dan alat pelindung diri tetap dapat dilakukan sepanjang kita berpegang pada batasan yang disepakati bersama, yakni transparan, tepat sasaran, bersifat sementara, dan konsisten dengan aturan WTO,” papar Agus.

Menurut Agus, para Menteri Perdagangan G20 menegaskan kembali komitmen untuk memperkuat perdagangan dan investasi internasional, dan untuk mendorong reformasi sistem perdagangan multilateral.

Selain itu, pertemuan menyepakati agar G20 dapat lebih meningkatkan daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) baik di masa pandemi maupun pascapandemi untuk meningkatkan diversifikasi ekonomi dan investasi.

“Meskipun terdapat perbedaan pandangan yang didasari polarisasi kepentingan negara maju dan negara berkembang, Menteri Perdagangan G20 dapat menyepakati secara konsensus dokumen G20 Trade and Investment Ministerial Communiqué sebagai bukti adanya komitmen bersama untuk memulihkan ekonomi global yang terdampak oleh pandemi Covid-19,” ujar Agus.

Dalam intervensinya, Agus menyampaikan kepentingan Indonesia dalam mendukung perdagangan multilateral dan reformasi WTO, akselerasi teknologi digital bagi UMKM, referensi mengenai peran ekonomi kreatif dalam diversifikasi ekonomi sebagai salah satu prioritas Presidensi G20 Indonesia pada 2023 mendatang, dan pentingnya prinsip fleksibilitas dalam penerapan hak kekayaan intelektual untuk menjamin kemudahan akses dan keterjangkauan alat dan bahan medis khususnya pada kondisi pandemik.

“Kemudahan akses dan keterjangkauan alat dan bahan medis, terutama vaksin, sangat penting. G20 harus berupaya mencegah praktik komersialisasi yang tidak bertanggung jawab dalam kondisi pandemik dengan mendukung penerapan prinsip fleksibilitas dalam penerapan hak kekayaan intelektual berdasarkan kesepakatan internasional,” ungkap Agus.

Agus pun menyatakan keyakinannya bahwa G20 akan dapat merangkul negara maju dan negara berkembang untuk menyelesaikan masalah global secara efektif, bahkan dalam masa krisis ekonomi global akibat pandemi Covid-19.

Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan G20 hari ini akan mengirimkan pesan penting, bahwa terlepas dari segala perbedaan yang ada, seluruh negara harus dapat bersatu untuk mengatasi tantangan bersama mengatasi pandemi Covid-19 dan dampak ekonomi yang ditimbulkannya.

Disisi lain, pengelolaan penanganan Covid-19 dari kesehatan maupun dari pemulihan ekonomi senantiasa dikoordinasikan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Keputusan yang menyangkut masyarakat diputuskan secara terintegrasi dan ditujukan untuk menurunkan angka terdampak Covid-19.

Atas dasar itu, menurut Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, akan terus berkoordinasi khususnya pada delapan wilayah terdampak yang lebih besar kenaikannya.

Sehingga dalam hal ini Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi (PC-PEN) pun menugaskan wakil komite dan kepala satgas Covid-19 untuk memonitor dan melakukan evaluasi.

Disisi lain, kampanye-kampanye guna meningkatkan kedisiplinan masyarakat akan terus dilakukan. Presiden meminta kampanye 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) lebih diintensifkan ke daerah. Selain itu, terkait dengan pendisiplinan masyarakat, Operasi Yustisi akan terus dilaksanakan.

“Terkait fasilitas dari pelayanan kesehatan, Bad Occupancy Ratio (BOR) ruang isolasi tercatat sebesar 59 persen dan Intensive Care Unit (ICU) sebesar 63 persen. Ketersediaan flat isolasi mandiri di wisma atlit, dan kerja sama dengan berbagai hotel bintang 2 dan 3, akan menambah kapasitas isolasi bagi yang tanpa gejala,” tutur Airlangga.

 

 

BERITA TERKAIT

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…