Putus Rantai Penyebaran Covid-19 - Rekind Salurkan Wastafel Bagi Warga Jakarta

Menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan, terlebih di tengah pandemi Covid-19 menjadi latar belakang PT Rekayasa Industri (Rekind) menyalurkan bantuan wastafel tanpa sentuh bagi warga Jakarta. Bantuan tersebut juga merupakan bentuk dukungan kepada pemerintah dalam mencegah dan memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19,”Kami menyalurkan wastafel tanpa sentuh di sejumlah area, mulai dari area yang padat penduduk, pemukiman, tempat ibadah dan lingkungan sebagai komitmen kami dalam membantu pemerintah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencuci tangan,”kata SVP Corporate Secretary & Legal Rekind, Edy Sutrisman di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, sebanyak 11 wastafel tanpa sentuh (wastafel portable) disalurkan bagi masyarakat di wilayah Jakarta Selatan dan Depok (Jawa Barat). Untuk Jakarta Selatan,  Rekind yang merupakan anak usaha PT Pupuk Indonesia menyalurkan bantuan wastafel tanpa sentuh untuk Kecamatan Pancoran. Sedangkan Kota Administartif Depok, yakni Sukmajaya dan Sawangan.

Menurut Edy, mencuci tangan dinilai banyak kalangan merupakan salah satu elemen penting dalam memutus mata rantai pandemi. Karena itu kegiatan yang merupakan bagian dari Program Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencuci tangan.

Selain mencuci tangan, Edy Sutrisman juga mengajak masyarakat untuk lebih disiplin menerapkan pola hidup bersih dan sehat di antaranya makan teratur dan bergizi, banyak minum air putih, olah raga teratur, istirahat yang cukup, dan menjaga jarak (physicial distancing).

Dia juga mengajak semua pemangku kepentingan saling bergandengan tangan, bergotong royong untuk secara bersama-sama memutus mata rantai penyebaran virus yang konon belum ditemukan vaksinnya. Sementara Lurah Kalibata, Maman Sumarman menyambut positif langkah kegiatan Rekind yang konsisten menggaungkan budaya cuci tangan bagi masyarakat, khususnya di sejumlah wilayah Kelurahan Kalibata,”Tersedianya alat-alat tersebut, akan membuka kesadaran masyarakat pentingnya budaya pola hidup bersih dan sehat di lingkungan masing-masing," ujarnya.

Asal tahu saja, mencuci tangan adalah kebiasaan baik yang wajib diterapkan oleh setiap orang. Khususnya dengan mewabahnya virus corona di dunia, Organisasi Kesehatan Dunia dan pemerintah pun selalu mengimbau pentingnya cuci tangan. Sayangnya, di Indonesia sendiri masih minim kesadaran masyarakat akan mencuci tangan. Data UNICEF tahun 2017 menyebutkan bahwa hanya 25,5% masyarakat di Tanah Air yang mencuci tangan. Bahkan hanya 8% masyarakat Indonesia yang membersihkan dengan cara yang benar.

Lalu, apa yang menyebabkan masyarakat Indonesia malas mencuci tangan? Head of Skin Cleansing PT. Unilever Indonesia Maulani Affandi pun mengatakan bahwa pertama, mereka menganggap bahwa tangan mereka sudah bersih.”Mereka tidak menyadari karena mikroorganisme itu kecil. Padahal tangan adalah media utama untuk menyentuh virus,"ujarnya.

Adapun kebiasaan yang kurang ditanamkan sejak kecil bisa menjadi penyebab orang malas membersihkan tangan. Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia Kuntjoro mengatakan bahwa tidak sedikit orang tua yang hanya mengingatkan cuci tangan saat sebelum makan saja."Aktivitas anak itu jauh lebih rentan terpapar virus. Bermain atau ke sekolah, misalnya. Itu sudah berisiko sakit. Jadi cuci tangan bukan hanya sebelum makan, tapi perlu ada edukasi setelah bermain, pulang sekolah, dan aktivitas lainnya," katanya.

Maulani juga menambahkan, ketersediaan air yang terbatas juga menjadi masalah lainnya. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Unilever, sebanyak 47% air bersih masih sulit didapatkan. "Kalau ini memang peran kita bersama dalam menyalurkan air bersih agar meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mencuci tangan," jelasnya.

 

BERITA TERKAIT

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…

BERITA LAINNYA DI CSR

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…