Keuangan Syariah Tumbuh Positif - OJK Catat Total Saham Syariah Rp 3.013 Triliun

NERACA

Jakarta – Di tengah pandemi Covid-19, geliat industri keuangan syariah masih tumbuh positif  dan termasuk pasar modal syariah. Hal inipun diakui Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso yang mencatat tren sektor pasar modal syariah cukup membaik."Perkembangan syariah menujukkan tren yang positif. ekonomi syariah punya daya tahan yang tinggi," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, pertumbuhan pasar modal syariah terdiri dari 464 jumlah saham syariah di pasar modal dengan nilai Rp3.013 triliun. Sedangkan sukuk koperasi syariah berjumlah 145 dengan total Rp30 triliun, lalu reksa dana syariah mencapai 282 dengan nilai Rp63,52 trilun dan ada 66 sukuk negara yang mencapai Rp892,4 trilin. Adapun data ini sepanjang Juli 2020.

Dia melanjutkan, kelembagaan syariah sudah cukup banyak. Masa pandemi ini jadi momentum kebangkitan ekonomi keuangan syariah. "Jadi kita dari kelembagaan sudah cukup banyak. Masa pandemi ini jadi momentum kebangkitan ekonomi keuangan syariah, dimana bisa mengambil peran besar dengan berbagai modalitas untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional," jelasnya.

Dia menekankan, jika Indonesia mempunyai basis yang kuat. Salah satunya, masyarakat Indonesia mempunyai basis religius sehingga bisa diberikan berbagai produk berbasis syariah. Selain itu, kata Wimboh, OJK mencatat industri keuangan syariah masih cukup terkendali. Dimana aset keuangan syariah tumbuh mencapai Rp1.639 triliun sepanjang Juli 2020.

Jumlah aset keuangan itu menunjukkan industri keuangan memiliki daya tahan yang cukup kuat. Apalagi, jumlah itu belum termasuk jenis keuangan syariah yang lain."Ini belum termasuk saham syariah. Aset keuangan syariah itu naik 20,61% (year on year/yoy) dengan market share 9,68%. Hal ini menunjukan keuangan syariah punya daya tahan dan bertahan," kata Wimboh.

Kata dia, industri keuangan syariah siap mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional. Soalnya, sudah banyak lembaga jasa keuangan syariah yang ada di Indonesia yang bisa membantu pemulihan ekonomi nasional.”Banyak lembaga jasa keuangan syariah sekarang ini, 14 bank umum syariah dan terdapat 20 unit syariah ada 162 BPR syariah," jelasnya.

Dia menambahkan, aktivitas ekonomi terhenti dan melemahnya permintaan jasa ini akan menekan kinerja perekonomian. Namun berbagai upaya sifatnya preventif dan langkah extradionary telah dilakukan pemerintah."Semua demi kepentingan negeri ini untuk meredam pelemahan ekonomi. Kita enggak mau lagi ada yang menganggu stabilitas sektor keuangan kita," jelasnya.

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi pernah bilang, dalam perkembangan beberapa tahun terakhir, pasar modal syariah Indonesia masih menjadi yang paling inovatif dan satu-satunya di dunia yang memiliki produk terlengkap dan mengintegrasikan investasi syariah di pasar modal serta filantropi Islam. Selain memiliki produk investasi, wakaf saham, zakat saham, sedekah saham dan wakaf sukuk, pasar modal syariah Indonesia juga memiliki sukuk wakaf yang merupakan sukuk wakaf pertama di dunia.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…