Sentimen Bursa Global Tahan Penguatan IHSG

NERACA

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (21/9) awal pekan terkoreksi menembus di bawah level psikologis 5.000. IHSG ditutup melemah 59,86 poin atau 1,18% ke posisi 4.999,36. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 12,34 poin atau 1,58% menjadi 767,97.

Kata analis Indo Premier Sekuritas, Mino, pelemahan IHSG awal pekan lebih karena faktor eksternal yaitu melemahnya indeks bursa global dan regional serta masih adanya tekanan jual investor asing atau net sell. Sementara itu, analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, bursa di Eropa rata-rata dibuka di zona merah mengingat adanya kekhawatiran terhadap gelombang kedua Covid-19 seiring jumlah kasus yang semakin meningkat. Sedangkan bursa di Asia rata-rata ditutup di zona merah.”Selain itu, pelemahan IHSG juga karena minimnya data makroekonomi yang memberikan pengaruh yang positif terhadap pasar, baik itu domestik maupun eksternal. Adanya laporan intelijen dari FinCEN Files juga turut mempengaruhi kinerja market secara global pada hari ini," ujar Nafan di Jakarta, kemarin.

Dokumen hasil penyelidikan intelijen FinCEN Files mengungkapkan transaksi beberapa bank global besar yang diduga memuluskan praktek pencucian uang, diduga juga mengalir ke Indonesia. Dibuka menguat, IHSG hanya bertahan sekitar satu jam kemudian sisanya menghabiskan waktu di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Secara sektoral, sembilan sektor terkoreksi dimana sektor industri dasar turun paling dalam yaitu minus 2,2%, diikuti sektor infrastruktur dan sektor aneka industri masing-masing minus 2,17% dan minus 1,64%. Sedangkan satu sektor naik yaitu sektor pertanian sebesar 1,27%. Penutupan IHSG diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp311,12 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 605.070 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 12,15 miliar lembar saham senilai Rp6,8 triliun. Sebanyak 115 saham naik, 329 saham menurun, dan 144 saham tidak bergerak nilainya. Sementara itu, bursa saham regional Asia sore kemarin antara lain indeks Shanghai ditutup melemah 21,15 poin atau 0,63% ke 3.316,94, indeks Hang Seng turun 504,72 poin atau 2,065 ke 23.950,69, dan indeks Straits Times turun 14,7 atau 0,59 ke 2.483,01.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG dibuka menguat 9,73 poin atau 0,19% ke posisi 5.068,95. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 0,32 poin atau 0,04% menjadi 779,99.”IHSG diperkirakan menguat pada perdagangan hari ini yang didukung oleh faktor-faktor yaitu rupiah yang diperkirakan menguat terhadap dolar AS dan saham Asia yang juga diperkirakan menguat," kata Kepala Valbury Sekuritas, Alfiansyah.

Sentimen pendukung IHSG lainnya yaitu harapan pasar bahwa Partai Republik dan Demokrat berupaya mencapai kesepakatan untuk memuluskan paket stimulus senilai US$ 2 triliun. Selain itu, Presiden AS Donald Trump baru saja merestui kesepakatan antara TikTok, Oracle, dan Walmart.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…