PTPN III Dukung Kemajuan Mitra Binaan UMKM

NERACA

Jakarta - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dan Anak Perusahaan telah menyalurkan total pinjaman ke Mitra Binaan dan menyalurkan dana pembinaan sebesar Rp 118,7 milyar kepada 2.722 Mitra Binaan hingga Triwulan II tahun 2020.  Hal ini sejalan dengan misi Perusahaan yang hendak mendorong kemajuan UMKM terutama di tengah pandemi Covid-19.

 Penyaluran pinjaman dan dana pembinaan yang dilakukan oleh Holding PTPN dan Anak Perusahaan PTPN I-PTPN XIV terbagi atas 9 sektor dengan total 2.722  Mitra Binaan yang telah menerima bantuan dukungan dana dan pendampingan usaha. 

Pada periode Januari - Juni 2020 penerima bantuan tersebut terdiri dari 20 mitra di sektor industri, 90 mitra di sektor perdagangan, 5 mitra  di sektor pertanian, 200 mitra di sektor perkebunan, 14 mitra di sektor peternakan, 5 mitra di sektor pertanian, 33 mitra di sektor jasa, dan 1 mitra di sektor industri kreatif.

Adapun dana bantuan yang diberikan dengan Pola Kemitraan sampai dengan Triwulan II tahun 2020 sebesar Rp 16,3 milyar.

“Kami yakin Usaha Kecil dan Menengah dapat menjadi pilar penyokong perekonomian Indonesia di masa pandemi Covid-19.  Kami berusaha sebaik mungkin agar Mitra Binaan PTPN Grup dapat survive dengan melakukan pendampingan usaha,” ujar Corporate Secretary Holding PTPN III (Persero) Imelda Alini.

Lebih anjut menurut Imelda, ha ini sejalan dengan nilai-nilai yang kami pegang, Holding PTPN berkomitmen untuk mendukung kemajuan UMKM di Indonesia.

Imelda menambahkan seluruh kegiatan ini merupakan tanggung jawab Perseroan sebagai BUMN untuk mendorong perekonomian masyarakat. Apalagi dari sisi pelaku UMKM, program ini akan memudahkan mendapatkan akses pembiayaan.

Sebagian besar Mitra Binaan UMKM PTPN rata-rata naik kelas karena pencapaian omzet usahanya yang makin berkembang.  Namun, saat ini dukungan dan peran aktif Perseroan sangat diharapkan untuk menjaga perekonomian khususnya sektor UMKM yang rentan jatuh akibat dampak pandemi Covid-19.

Program Restrukturisasi Pinjaman

Sehingga untuk membantu Mitra Binaan yang mengalami penurunan usaha di tengah kondisi pandemi, Perseroan tengah menjalankan program restrukturisasi pinjaman kepada Mitra Binaan yang didasarkan atas penilaian Bagian/Unit yang menangani Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), dengan catatan bahwa Mitra Binaan mengalami penurunan kinerja keuangan akibat pandemi Covid-19.  Bentuk dari pinjaman dapat serupa dengan penjadwalan angsuran dan atau penurunan tingkat bunga yang berlaku hingga 31 Maret 2021.

 Restrukturisasi pinjaman diperuntukan bagi Mitra Binaan yang telah memperoleh pinjaman yang terakhir disalurkan pada Desember 2019.  Sementara restrukturisasi pinjaman Mitra Binaan yang dilakukan selama periode Januari hingga Maret 2020 dilakukan dengan ketentuan hasil penilaian Bagian atau Unit yang menangani PKBL, dengan menyimpulkan bahwa Mitra Binaan layak mendapat bantuan karena terkena dampak Covid-19.

 

“Program restrukturisasi ini dijalankan dengan mengingat kondisi dampak pandemi Covid-19 agar usahanya ke depan bisa diselamatkan dan masih memiliki prospek usaha,” jelas Imelda.

Bahkan koroporasi tidak hanya dilakukan di perkebunan, tapi juga harus dilakukan pada sektor peternakan seperti pada peternakan unggas yang sering sekali mengalami fluktuatif harga.

Sehingga dalam hal ini Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menyarankan peternak unggas khususnya ayam yang sebagian besar adalah UMKM untuk berkoperasi, agar bisa mencapai skala bisnis, lebih efisien dalam proses produksinya. 

"Peternak ayam yang umumnya  UMKM  merupakan salah satu motor penggerak ekonomi rakyat. Pemerintah berkomitmen melindungi dan membantu mereka untuk bisa tumbuh melalui koperasi, karena saat ini peternak perorangan atau skala kecil akan susah bersaing di pasar," ujar Teten.

Teten memberikan contoh kekuatan koperasi agribisnis di Belanda dan Selandia Baru. “Memperkuat koperasi peternakan, termasukperunggasan memang harus dilakukan agar usaha mereka dapat lebih berkembang,” jelas Teten.

Menurut Teten, hal ini memberikan peluang usaha pada rakyat untuk menjadi pelaku UMKM. “Saya sudah mencicipi olahan ayam kampungnya,  rasanya enak banget. Apalagi olahan ayamnya banyak aneka bumbu rempah rempah dan ini juga peluang baru bagi UMKM untuk bisa memasarkan hasil rempah-rempahnya," ujar Teten. 

 

 

BERITA TERKAIT

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…