Fitch Pangkas Peringkat WIKA Jadi BB-

NERACA

Jakarta – Menurunnya kinerja keuangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) di kuartal dua 2020 dan juga ketidakpastian pemberian stimulus dari pemerintah menjadi alasan bagi lembaga pemeringkat Fitch Ratings memangkas rating WIKA  dari BB menjadi BB-. Fitch juga menurunkan peringkat nasional program obligasi jangka panjang dari AA- menjadi A. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Pemangkasan rating tersebut menyusul diturunkannya Standalone Credit Profile (SCP) perusahaan menjadi b- dari sebelumnya bbb-. Seluruh rating WIKA juga dimasukkan pada Rating Watch Negatif (RWN). Salah satu penyebab turunnya peringkat utang WIKA adalah kinerja yang kurang optimal pada kuartal II/2020. Hal tersebut terlihat dari rasio utang bersih dan EBITDA yang meningkat hingga diatas 5 kali.

Selain itu, pandemi virus corona juga berimbas pada turunnya nilai kontrak baru yang akan didapat WIKA pada tahun 2020. Fitch memproyeksikan nilai kontrak baru WIKA akan turun 60% di kisaran Rp17 triliun. Hal tersebut akan berdampak pada penurunan pendapatan sebesar 45%. Selanjutnya, keputusan pemerintah untuk tetap melanjutkan program pembangunan infrastruktur juga akan membebani perusahaan dari sisi investasi dan belanja modal.

Pengerjaan proyek yang terhambat pada semester I/2020 karena pandemi akan kembali dilaksanakan dan kemungkinan akan meningkatkan jumlah proyek yang rampung pada 2021. WIKA kemungkinan akan mengandalkan utang untuk menjembatani defisit terkait proyek pembangunan pemerintah. Sementara itu, masuknya WIKA dalam RWN disebabkan oleh belum adanya kepastian dukungan pemerintah untuk mengucurkan stimulus pada sektor konstruksi. Hal ini juga ditambah dengan menurunnya profil keuangan perusahaan yang akan berdampak dalam jangka menengah.

Sebelumnya Direktur Keuangan WIKA, Ade Wahyu pernah bilang, laba tahun ini diperkirakan berada pada kisaran Rp200 miliar hingga Rp208 miliar. Padahal berkaca di tahun lalu, laba perseroan tercatat sebesar Rp 228,5 miliar. Sehingga jika target laba bersih tahun ini sebesar Rp208 miliar tercapai, maka perseroan mengalami penurunan laba sebesar 8,77%.”Target laba bersih itu diperoleh dari pendapatan penjualan sebesar Rp23 triliun. Sedangkan target total nilai kontrak baru yang telah disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19 menjadi sebesar Rp21,3 triliun,”ujarnya.

Sampai dengan akhir Juni 2020 baru tercapai Rp3,4 triliun. Tapi target itu akan tercapai pada kuartal III dan IV karena kontrak pemerintah banyak diumumkan pada kuartal III dan IV. Perseroan sendiri mengaku optimistis terhadap raihan kontrak baru senilai Rp 21,37 triliun sepanjang 2020, meskipun realisasi kontrak baru hingga semester I-2020 baru mencapai Rp 3,4 triliun.

 

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…