Teknologi Digital Diharapkan Meningkatkan Kapasitas Usaha Nelayan

NERACA

Serang - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) bersama PT. XL. AXIATA Tbk memberikan upaya peningkatan kapasitas usaha nelayan melalui pemanfaatan teknologi digital pada program pemberdayaan nelayan dan pemberian bantuan modem untuk belajar daring bagi anak-anak nelayan.

Direktur Perizinan dan Kenelayanan, KKP Ridwan Mulyana menyampaikan langkah ini dilakukan agar usaha nelayan tidak berhenti akibat pandemi Covid-19. Untuk menghadapi dampak ekonomi Covid-19, program pemberdayaann nelayan melalui kegiatan pengembangan dan diversifikasi usaha nelayan dan keluarganya dapat menjadi salah satu solusinya. Beragam inovasi usaha nelayan ini juga merupakan bentuk upaya agar para nelayan tidak bergantung pada usaha tunggalnya menangkap ikan saja.

“Melalui kegiatan diversifikasi usaha nelayan, rumah tangga nelayan memiliki keanekaragaman usaha sebagai mata pencaharian alternatif selain usaha penangkapan ikan,” tegas Ridwan.

Pelaksanaan kegiatan ini digelar selama 2 hari, 12 - 13 Agustus 2020 di dua lokasi secara bersamaan yaitu di Aula Pertemuan PPN Karangantu, Desa Banten, Kota Serang dan Gedung Aula Politeknik AUP Kampus Serang.

Kegiatan melibatkan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten, Dinas Pertanian Kota Serang, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten, PPN Karangantu, Politeknik AUP Kampus Serang, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, LPPOM MUI Provinsi Banten, Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU-LPMUKP), BPJS Ketenagakerjaan, PT. XL Axiata Tbk, serta PT. Permodalan Nasional Madani (Persero), Tbk.

Menurut Ridwan, adapun rangkaian kegiatan tersebut yaitu sosialisasi, bimbingan teknis, gerai fasilitasi pendanaan, perlindungan nelayan serta aplikasi Laut Nusantara. Para nelayan diberikan asistensi pengajuan proposal pendanaan usaha nelayan, pengajuan perlindungan nelayan, pengunaan aplikasi Laut Nusantara, bimbingan teknis keselamatan dasar di laut, bimbingan teknis pengenalan teknologi penangkapan ikan menggunakan fish finder, bimbingan teknis inovasi pengolahan ikan asin, serta praktek pengemasan dan merk dagang dalam peningkatan nilai mutu produk perikanan.

“Kegiatan tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah serta implementasi Undang-Undang No. 7 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya Ikan, dan Petambak Garam. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam memahami prinsip-prinsip pengembangan usaha dengan memperhatikan peluang usaha, peningkatan produktifitas dan nilai tambah produk,” ujar Ridwan.

Ridwan menjelaskan kegiatan pengembangan dan diversifikasi usaha nelayan di Kota Serang juga merupakan bentuk kehadiran pemerintah di tengah masyarakat khususnya masyarakat nelayan untuk bersama-sama memerangi pendemi COVID-19. Dia berharap aktivitas ekonomi dapat berjalan kembali dan nelayan dapat berkontribusi terhadap perekonomian nasional secara lebih signifikan.

“Salah satunya dengan pengembangan usaha nelayan dan keluarganya dengan harapan dapat memulihkan dan menguatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat khususnya nelayan,” imbuh Ridwan.

Dengan adanya kegiatan ini, DJPT mengajak semua peserta berkomitmen untuk mengelola dan meningkatkan usaha perikanan tangkap maupun usaha ekonomi produktif lainnya melalui pemberdayaan nelayan agar berjalan sebaik mungkin.

 “Kami harap hasil kegiatan ini juga dapat ditindaklanjuti oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Serang melalui pendampingan penyuluh perikanan, dan aparatur desa untuk senantiasa mendampingi usaha nelayan khususnya peserta kegiatan ini. Tujuannya agar dapat berkembang secara berkelanjutan dan hasil kegiatan tidak akan berhenti sampai dengan selesainya kegiatan ini. Semoga nelayan dapat meningkatkan kapasitas usahanya dan menumbuhkan motivasi wirausaha untuk menciptakan dan mengembangan usaha ekonomi produkif sebagai mata pencaharian alternatif,” papar Ridwan.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, KKP, Slamet Soebjakto, mengatakan di tengah Pandemi Covid-19 ikan merupakan salah satu andalan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Atas dasar itulah KKP terus memacu produksi perikanan budidaya nasional. Salah satunya untuk produk perikanan budidaya air tawar, sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional di tengah pandemi yang masih melanda. Upaya yang dilakukan dengan terus menggenjot produksi perikanan budidaya nasional melalui distribusi benih ikan bermutu ke daerah-daerah.

“Upaya mendongkrak produksi perikanan budidaya sudah menjadi keharusan apalagi di tengah pandemi seperti sekarang. Oleh karenanya kami terus menyalurkan bantuan benih ke daerah-daerah agar produksi perikanan budidaya nasional terus meningkat, guna memenuhi kebutuhan pangan nasional,” ujar Slamet.

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Konsumen Cerdas Cipakan Pasar yang Adil

NERACA Jakarta – konsumen yang cerdas dapat berperan aktif dalam menciptakan pasar yang adil, transparan, dan berkelanjutan. Konsumen perlu meluangkan…

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Konsumen Cerdas Cipakan Pasar yang Adil

NERACA Jakarta – konsumen yang cerdas dapat berperan aktif dalam menciptakan pasar yang adil, transparan, dan berkelanjutan. Konsumen perlu meluangkan…

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…