Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebanyak US$ 53 juta atau setara US$ 0,009 per saham. Informasi tersebut disampaika perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

GEMS bakal menggunakan kurs tengah Bank Indonesia (BI) per 11 Agutus 2020 yaitu Rp 14.728 per dolar AS. Dus nilai yang dibagikan setara Rp 132,6 per saham. Jumlah dividen tahun ini lebih besar bila dibandingkan buku 2018 yang sebesar US$ 23 juta atau US$ 0,0039 per saham setara Rp 55,4 per saham.

Sementara itu, sisa laba sebesar US$ 11,41 juta dari total laba bersih buku 2019 sebesar US$ 65,41 juta digunakan sebagai laba ditahan. Kemudian sebesar US$ 1 juta digunakan sebagai cadangan wajib. Selain itu, dalam RUPST GEMS, pemegang saham menyetujui pengunduran diri Irwandy Arif sebagai komisaris independen.

Perseroan juga berencana perkuat modal dengan melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue sebanyak-banyaknya 588,23 juta saham atau setara 10% dari modal disetor. Sekretaris Perusahaan Golden Energy Mines, Sudin Sudirman seperti dikutip kontan mengatakan, dengan disetujuinya rights issue, GEMS akan mempersiapkan segala sesuatu sesuai aturan yang ada. Saat ini GEMS belum menentukan waktu dan harga pelaksanaan rights issue. "Kami masih perlu koordinasi dengan lembaga profesi termasuk financial advisor karena pasar modal kan lagi kurang bagus,"ujarnya.

Tahun ini, perseroan tidak mengubah strategi bisnisnya dengan tetap melakukan mitigasi dampak Covid-19. Perseroan masih fokus berupaya mencapai target produksi batubara sebanyak 27,2 juta ton di tahun ini atau turun dari realisasi tahun lalu yang mencapai 30,8 juta ton. Di kuartal satu lalu, GEMS telah memproduksi 8,4 juta ton batubara.