Eksistensi Program RISE di Tengah Pandemi - Semangat Memberdayakan Disabilitas Tak Pernah Surut

Meski dilanda pandemi Covid-19 dengan adanya pembatasan sosial berskala besar dan juga dampak pada lesunya ekonomi, tidak menyurutkan semangat PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) bersama Maybank Foundation sebagai yayasan yang menangani corporate responsibility Maybank Group untuk melanjutkan program pemberdayaan ekonomi bagi penyandang disabilitas dan komunitas marjinal bernama RISE (Reach Independence & Sustainable Entrepreneurship) 2.0 di Palembang, 3-6 Agustus 2020.

CEO Maybank Foundation, Shahril Azuar Jimin dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, pemberdayaan ekonomi merupakan salah satu fokus corporate responsibility Maybank Indonesia. Melalui program RISE, Maybank Group turut mendukung upaya membangun komunitas yang mandiri, dengan menjangkau lebih banyak penerima manfaat dan berdampak positif bagi masyarakat, selaras dengan misi humanising financial services. “Program ini juga selaras dengan misi ASEAN dan lima sasaran United Nations Sustainable Development Goals yaitu tanpa kemiskinan, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan yang layak dan mengurangi kesenjangan,”ujarnya.

Sementara Head Corporate & Brand Communication, Esti Nugraheni menuturkan, di tengah pandemi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19, Maybank Indonesia melanjutkan komitmen untuk memberikan perhatian kepada individu maupun komunitas wirausaha penyandang disabilitas dengan berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan semangat pantang menyerah, meningkatkan percaya diri, keterampilan hingga kapasitas usaha untuk mencapai masa depan yang mandiri dan sejahtera melalui program RISE 2.0.  “Dengan melakukan program secara daring, kami berharap program ini tetap dapat membangun sekaligus meningkatkan kapabilitas usaha mikro-UKM dan menciptakan komunitas yang mandiri sehingga dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan di sekitarnya,”katanya.

Dengan peningkatan kapabilitas usaha, para penyandang disabilitas bukan hanya dapat mendorong kemandirian dan kemampuan berwirausaha namun juga menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi sesama komunitas penyandang disabilitas yang juga akan mendorong dan menciptakan motivasi usaha bagi masyarakat marjinal di sekitarnya sehingga dapat memberikan multiplier effect. Dalam pelaksanaan program ini, Maybank Indonesia dan Maybank Foundation menjalin kemitraan dengan People Systems Consultancy.

 

Pelatihan Secara Daring

 

Pada pelatihan RISE 2.0 level Basic ini berlangsung secara daring dengan total peserta 25 penyandang disabilitas dengan berbagai latar belakang usaha seperti penjahit, penjual makanan, toko kelontong, servis elektronik, barbershop, dekorasi, kerajinan tangan serta peserta yang mempunyai rencana membuka usaha.

Program RISE 2.0 secara daring di Palembang ini merupakan pilot project pelatihan daring level Basic dengan menggunakan aplikasi Zoom. Pelatihan daring level Basic ini akan dilaksanakan di 25 kota di Indonesia dan menargetkan 4.780 peserta. Pelatihan ini bermanfaat untuk menjangkau lebih banyak para peserta dari daerah pedalaman, memberi pembekalan perubahan pola pikir (mindset), meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk siap memulai dan mengembangkan usaha termasuk keterampilan menjual dan memasarkan produk. Selain itu juga meningkatkan pemahaman mereka terkait pengelolaan keuangan serta mengenalkan para peserta kepada mereka produk dan layanan perbankan.

Setelah level Basic, pelatihan dilanjutkan ke level Standard dan terakhir level premium dengan perbedaan pada kedalaman materi pelatihan, pendampingan (mentoring) dan durasi. Untuk level standard dan premium, peserta akan mendapatkan pelatihan pemanfaatan teknologi dan pengetahuan digital guna mendukung pengembangan usaha para peserta di era disrupsi dan industri 4.0 masa kini. Dan program pendampingan yang terstruktur, untuk level standard peserta akan mendapatkan program mentoring dan coaching selama enam bulan, sedangkan untuk premium 12 bulan. Selama program mentoring para peserta akan didampingi mentor secara personal dengan metode face-to-face mentoring jika kondisi sudah memungkinkan, dan telephone mentoring guna memantau dan memacu peserta dalam meningkatkan pendapatan dan kapasitas usaha.

Pelaksanaan program RISE 2.0 yang dimulai sejak awal 2020 ini akan berlangsung hingga 2023 dan menargetkan lebih banyak komunitas penyandang disabilitas dan komunitas marjinal di berbagai wilayah di Indonesia dengan total peserta (level Basic, Standard & Premium) sekitar 7.350 peserta. Program ini secara regional telah diluncurkan pada 26 September 2019 di Manila, Filipina dan akan diperluas cakupan pelatihannya hingga ke enam negara di Asia Tenggara, yakni Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Laos dan Myanmar.

Program RISE 2.0 dirancang untuk menyempurnakan program RISE tahap pertama, yang terintegrasi dari awal hingga akhir dengan menggunakan pendekatan 3E (Embrace, Embed & Engage). Melalui ketiga pendekatan tersebut, Maybank Indonesia dan Maybank Foundation akan mengoptimalkan penggunaan teknologi sebagai sarana pelatihan dan mentoring, melakukan pendampingan yang intensif dan berkelanjutan, tracking sistematis perkembangan usaha dan peningkatan pendapatan peserta, menciptakan basis data online dan marketplace sebagai sarana peserta menjual produk, serta menghubungkan peserta dengan produk, layanan dan teknologi perbankan digital yang dibutuhkan peserta.

Pada awalnya, program pelatihan RISE diinisiasi di Malaysia dan telah diikuti lebih dari 1.300 peserta di negara asalnya. Kemudian pada 2016 program ini mulai dikembangkan ke regional, termasuk ke Indonesia dan Filipina. Pada program RISE tahap pertama, sebanyak 2.267 peserta penyandang disabilitas dan komunitas marjinal telah mendapatkan pelatihan kewirausahaan dan kemandirian yang berasal dari 17 kota di Indonesia pada 2016 hingga 2019. Keberhasilan dari program RISE tahap pertama ini dapat dilihat dari peningkatan yang signifikan terhadap penghasilan rata-rata per bulan peserta. Pada September 2019 sebanyak 40% dari peserta semula berpenghasilan Rp1.264.782 telah meningkat menjadi Rp5.543.735, atau naik sebesar 338,3% dan kian meningkat kembali sebesar 403.7% pada Oktober 2019 dan 60% dari 2.267 peserta secara keseluruhan juga telah memulai usaha atau meningkatkan usaha mereka selama tiga bulan pasca pelatihan.

BERITA TERKAIT

Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu

  Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu NERACA Jakarta - Di bulan suci Ramadhan PT Waskita…

50 Tahun Nestle MILO - Donasikan 500 Ribu Gelas MILO Bagi Anak Indonesia

Rayakan hari jadi ke-50 dan juga juga memperingati bulan Ramadan, Nestlé MILO bekerja sama dengan Foodbank of Indonesia (FOI) mengadakan…

Boikot Produk Terafiliasi Israel - Pendapatan Merek Global Makin Tergerus

Gerakan boikot konsumen muslim sebagai protes atas pembersihan etnis yang dilakukan militer Israel di Gaza, Palestina, bukannya surut malah makin…

BERITA LAINNYA DI CSR

Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu

  Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu NERACA Jakarta - Di bulan suci Ramadhan PT Waskita…

50 Tahun Nestle MILO - Donasikan 500 Ribu Gelas MILO Bagi Anak Indonesia

Rayakan hari jadi ke-50 dan juga juga memperingati bulan Ramadan, Nestlé MILO bekerja sama dengan Foodbank of Indonesia (FOI) mengadakan…

Boikot Produk Terafiliasi Israel - Pendapatan Merek Global Makin Tergerus

Gerakan boikot konsumen muslim sebagai protes atas pembersihan etnis yang dilakukan militer Israel di Gaza, Palestina, bukannya surut malah makin…