Ditengah Pandemi, Buah Lokal Jadi Andalan

Jakarta - Buah-buahan mampu menjadi komoditas andalan dalam menambah devisa negara di tengah pandemi Covid-19. Buah-buahan juga menjadi salah satu pilihan utama masyarakat dalam menjaga kesehatan dengan berbagai pilihan jenis untuk dikonsumsi.

NERACA

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengungkapkan komoditas hortikultura, khususnya buah-buahan memiliki potensi besar menambah pundipundi devisa negara dan menjadi andalan untuk dipasarkan di masa pandemi Covid-19.

“Saat ini, masyarakat seluruh dunia mulai menerapkan pola hidup sehat untuk menjaga stamina dengan mengonsumsi buah yang sarat dengan kandungan vitamin,” ujar Agus.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor buah Indonesia periode Januari—Juni 2020 tumbuh sebesar 23,21 persen, dengan nilai total mencapai USD 430,4 juta. Jenis buah yang menyumbang ekspor terbesar antara lain mangga, kacang-kacangan, dan nanas.

Sedangkan, negara tujuan ekspor buah Indonesia antara lain Thailand, Vietnam, Malaysia, Tiongkok, dan India. Mendag menambahkan, salah satu buah tropis Indonesia yang memiliki potensi untuk terus dikembangkan adalah buah naga.

Masih merujuk data BPS, pertumbuhan ekspor buah naga menjadi salah satu yang terbesar pada periode Januari—Maret 2020 yaitu 234,35 persen.

“Buah naga mempunyai potensi yang dapat terus dikembangkan mengalahkan Vietnam karena buah naga Indonesia dapat dipanen sepanjang tahun. Hal ini disebabkan letak geografis Indonesia yang berada di garis khatulistiwa,” tambah Agus.

Tujuannya untuk menyelamatkan perekonomian dan masyarakat Indonesia keluar dari masa sulit.Dengan mengonsumsi buah nusantara, seluruh masyarakat dapat memperoleh beberapa manfaat langsung, diantaranya terpenuhinya kebutuhan vitamin yang bersumber dari buah dalam negeri dan juga meningkatkan pendapatan petani buah lokal.

Selain itu, kata Agus, konsumsi buah-buahan nusantara juga dapat menekan impor. Kualitas buah-buahan nusantara pun sangat baik dan tidak kalah dengan kualitas buah impor.

“Saya berharap, kita bersama-sama saling mendukung gerakan konsumsi buah nusantara untuk menjaga optimisme di tengah kondisi perlemahan ekonomi akibat Covid-19 ini. Ayo kita beli buah nusantara,” harap Agus.

Disisi lain, Agus menilai komoditas hortikultura khususnya buah-buahan memiliki potensi besar untuk menambah pundi-pundi devisa negara dan juga menjadi andalan di pasar masa kini.

Berdasarkan data BPS bulan Juni 2020, ekspor buah-buahan tumbuh sebesar 23,21 persen dimana sampai dengan Juni 2020 nilai ekspor kita sebesar 430,4 juta US dolar.

Jenis-jenis buah yang menyumbang ekspor terbesar meliputi mangga, kacang-kacangan, dan nanas. Sementara untuk pasar ekspor masih dikirim ke Asia Tenggara seperti Thailand, Vietnam, Malaysia, dan India.

Meski begitu, berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS September 2019, rata-rata konsumsi buah oleh masyarakat Indonesia hanya 41,95 kkal/kapita/hari, atau sekitar 67 gram/kapita/hari.

“Angka tersebut masih jauh di bawah rekomendasi konsumsi buah oleh WHO yaitu sebesar 150 gram/kapita/hari,” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto.

Selain itu, kata Airlangga, ditinjau dari aspek perdagangan, saat ini neraca perdagangan buah-buahan Indonesia masih defisit Rp19,1 triliun. Besarnya defisit ini dipengaruhi terutama oleh impor 4 jenis buah-buahan yaitu anggur, apel, jeruk, dan pir dengan total nilai impor sebesar Rp16,7 triliun. Sedangkan untuk jenis buah-buahan yang memberikan kontribusi ekspor yang besar adalah manggis, nanas, pisang, salak, dan mangga dengan nilai Rp986,1 miliar. 

Terlebih dalam masa pandemi Covid-19, impor buah pada triwulan I 2020 mengalami penurunan sebanyak 14,5 ribu ton, turun 45 persen dibandingkan impor di bulan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2019, impor buah turun hingga 54 persen.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menilai bahwa produksi buah-buahan Indonesia memiliki kualitas yang bagus dan tidak kalah dengan kualitas buah dari negara lain. Bahkan banyak yang menilai kualitas buah tropis terbaik di dunia berasal dari Indonesia.

"Oleh karena itu Kementerian Pertanian akan memperkuat budidaya buah, terutama varietas-varietas tertentu yang dibutuhkan dunia serta cocok dengan selera semua orang," ujar Syahrul.

Lebih lanjut, Syahrul menyampaikan bahwa ekspor utama buah Nanas ke Amerika Serikat, Belanda, Spanyol, Jerman, dan, Jepang mencapai 1,5 triliun. Kemudian ekspor utama manggis ke Hongkong, China, Malaysia, Saudi Arabia dan Prancis mencapai 1,09 triliun.

"Untuk mangga ekspor utama kita ke Singapura, Amerika Serikat, China, Hongkong, Vietnam. Salak juga seperti itu nilainya di atas 9 miliar, rambutan dan durian termasuk buah naga," jelas Syahrul.

Atas berbagai permintaan tersebut, Syahrul berharap seluruh integrator yang turut membantu dan menyusun konsepnya terus memberi kontribusi terhadap bangsa dan negara.

"Sehingga berapapun komoditi pertanian yang dibutuhkan mampu disiapkan dengan baik. Khusus untuk buah, berdasarkan data ekspornya ke Cina 94 triliun dan yang diimpor masuk 45. Jadi kita masih plus dan ini sangat terbuka di mana-mana," kata Syahrul.

 

BERITA TERKAIT

Tingkatkan Kinerja UMKM Menembus Pasar Ekspor - AKI DAN INKUBASI HOME DECOR

NERACA Bali – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan para…

UMKM Perikanan Potensial di 12 Provinsi Terus Didorong

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memberikan dukungan penuh terhadap 376 Unit Pengolahan Ikan (UPI) Usaha Mikro…

Indonesia dan Tunisia Segera Tuntaskan Perundingan IT-PTA

NERACA Tangerang – Indonesia dan Tunisia segera menuntaskan Perundingan Indonesia-Tunisia Preferential Trade Agreement (IT-PTA) pada 2024. Ini ditandai dengan  penyelesaian…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Tingkatkan Kinerja UMKM Menembus Pasar Ekspor - AKI DAN INKUBASI HOME DECOR

NERACA Bali – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan para…

UMKM Perikanan Potensial di 12 Provinsi Terus Didorong

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memberikan dukungan penuh terhadap 376 Unit Pengolahan Ikan (UPI) Usaha Mikro…

Indonesia dan Tunisia Segera Tuntaskan Perundingan IT-PTA

NERACA Tangerang – Indonesia dan Tunisia segera menuntaskan Perundingan Indonesia-Tunisia Preferential Trade Agreement (IT-PTA) pada 2024. Ini ditandai dengan  penyelesaian…