Emiten Tidak Memenuhi Kriteria - BEI Targetkan Papan Khusus Tahun Ini

NERACA

Jakarta – Dalam rangka memberikan perlindungan kepada investor dan juga menciptakan kualitas transaksi di pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyiapkan papan pemantauan khusus yang untuk memfasilitasi saham-saham bermasalah di paasar. Rencananya, papan tersebut ditargetkan bisa rampung pada tahun ini.

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi mengatakan, papan khusus ini akan diusahakan untuk terwijud sebelum akhir tahun. Untuk sementara, sistem perdagangannya akan menggunakan continuous auction seperti perdagangan di papan utama dan papan pengembangan.”Nanti secara bertahap sistem perdagangannya menjadi periodic auction, supaya volatilitas pergerakan harga sahamnya tidak terlalu tinggi,” kata Inarno di Jakarta, kemarin.

Sementara Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hoesen menambahkan, papan khusus ini akan melengkapi tiga papan yang sudah ada di BEI yaitu papan utama, papan pengembangan, dan papan akselerasi. Berbeda dengan ketiga papan sebelumnya, papan khusus nantinya tidak akan digunakan untuk pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO).

Melainkan, papan khusus ini akan menjadi tempat saham perusahaan tercatat yang mengalami penurunan kondisi, baik dari sisi kinerja maupun likuiditas saham, hingga berpotensi delisting. “Bukan berarti dari IPO sudah masuk ke papan khusus, tidak begitu mekanismenya,” ujar Hoesen.

Adapun konsep perdagangan di papan khusus ini, lanjut Hoesen, akan menggunakan skema periodic auction. Penambahan likuiditas agar saham-saham yang menyentuh level harga Rp50 dapat diperdagangkan lagi nantinya akan menggunakan price discovery yang berbeda dibandingkan perdagangan di papan lainnya. 

Selain itu, otoritas juga mempertimbangkan untuk menghadirkan market maker untuk menjaga likuiditas dan mempersempit celah manipulasi harga dari saham-saham di papan khusus. Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengatakan, papan khusus ini melengkapi kebijakan notasi khusus yang disematkan otoritas di ticker saham emiten yang bermasalah.“[Papan khusus] Untuk memberikan proteksi kepada investor dan calon investor dengan meningkatkan kewaspadaan akan kualitas saham emiten,” kata Wimboh.

Sebelumnya, Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi pernah bilang, papan khusus tersebut merupakan bagian dari transformasi pencatatan, perdagangan dan pengawasan transaksi bursa. Dengan begitu, kata Hasan, regulator dapat menegaskan perbedaan kriteria antar papan dan menjadi bagian peningkatan perlindungan bagi para investor.

Hasan menambahkan, pada program pertama regulator akan membentuk mekanisme evaluasi periodik. Jadi, BEI akan mengevaulasi dua  kali dalam setahun untuk melihat saham-saham tertentu memenuhi kriteria untuk naik papan atau pun turun papan. Menurutnya saat ini pasar modal hanya mengenal naik ke papan di atas. Namun, nanti setelah dievaluasi emiten dapat turun ke papan di bawahnya antara papan utama dan papan pengembangan.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…