Penemuan Vaksin Topang Penguatan IHSG

NERACA

Jakarta - Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa (11/10) menghijau seiring perkembangan upaya penemuan vaksin Covid-19. IHSG ditutup menguat 32,33 poin atau 0,63% ke posisi 5.190,17. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 5,4 poin atau 0,67% menjadi 812,3.”Penguatan IHSG didukung adanya harapan global recovery dan perkembangan uji coba vaksin yang semakin berkembang dengan cepat," kata analis Bina Artha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, kemarin.

Dibuka menguat, IHSG nyaman berada di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham. Secara sektoral, lima sektor meningkat dimana sektor pertanian naik paling tinggi yaitu 0,64%, diikuti sektor industri dasar dan sektor properti masing-masing 0,46% dan 0,3%. Sedangkan lima sektor terkoreksi dimana sektor aneka industri turun paling dalam yaitu minus 1,24%, diikuti sektor infrastruktur dan sektor pertambangan masing-masing minus 0,28% dan minus 0,26%.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau "net foreign sell" sebesar Rp704,53 miliar. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 748.495 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 11,71 miliar lembar saham senilai Rp9,03 triliun. Sebanyak 242 saham naik, 207 saham menurun, dan 139 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa saham regional Asia sore kemarin antara lain indeks Nikkei ditutup menguat 420,3 poin atau 1,88% ke 22.750,24, indeks Hang Seng naik 513,25 poin atau 2,11% ke 24.890,68, dan indeks Straits Times menguat 9,16 atau 0,36 ke 2.536,35. Pada pembukaan perdagangan, IHSG menguat 6,79 poin atau 0,13% ke posisi 5.164,62. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak naik 1,27 poin atau 0,16% menjadi 808,16.

Tim riset Samuel Sekuritas dalam laporannya menyebutkan, IHSG diproyeksikan dapat kembali melanjutkan penguatan. Semalam bursa AS ditutup variatif. Nampaknya pelaku pasar mulai mengalihkan perhatian dari saham teknologi dan kembali ke pandangan makro. Hal itu didukung data ekonomi AS pada Juli yang membaik dan merespon perintah eksekutif oleh Presiden Donald Trump dalam rangka memperpanjang bantuan untuk masyarakat AS.

Dari domestik, dirilis data penjualan ritel dalam negeri Juni dan dimulainya uji coba klinik tahap III vaksin Bio Farma dimulai terhadap 1.620 relawan. Sementara itu Fitch mempertahankan rating Indonesia ‘BBB’ dengan proyeksi stabil dan memperkirakan ekonomi Indonesia akan kontraksi dua persen tahun ini dan kembali tumbuh 6,6% tahun depan.

Bursa saham regional Asia antara lain indeks Nikkei dibuka menguat 353,48 poin atau 1,58% ke 22.683,42, Indeks Hang Seng naik 469,33 poin atau 1,93% ke 24.846,76, dan Indeks Straits Times menguat 5,89 atau 0,23 ke 2.551,4.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…