Segera Bentuk Platform Jejaring Industri Alas Kaki

Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menginisiasi pembentukan Indonesia Footwear Network (IFN) sebagai sebuah platform jejaring bagi pelaku industri alas kaki dan pendukungnya. Upaya ini bertujuan untuk membangkitkan gairah usaha para pelaku industri persepatuan di Indonesia ditengah dampak pandemi Covid-19.

NEFACA

 Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih mengungkapkan platform IFN ini merupakan sebuah etalase yang menampilkan informasi pelaku bisnis usaha yang terdiri dari brand, supplier, dan produsen sehingga dapat diakses oleh seluruh pelaku usaha bidang alas kaki dan produk kulit.

 Seabab, masa pandemi dan adaptasi kebiasaan baru saat ini menjadi sebuah tantangan bagi para pelaku industri dalam negeri, termasuk sektor industri kecil menengah (IKM). Mereka dituntut mampu lebih kreatif dan inovatif untuk mempertahankan usahanya.

“Jadi, agar pelaku usaha dapat memanfaatkan kondisi pasar saat ini, salah satu cara yang dilakukan dengan membangun jaringan antar pebisnis. Sehingga, mereka akan mendapatkan peluang kerja sama dan meningkatkan citra diri personal hingga company branding,” papar Gati.

Gati menyampaikan, dengan konsep collect – connect – collaboration, IFN mengumpulkan data para pelaku industri alas kaki melalui etalase online berbasis situs web untuk mempermudah pengumpulan serta pencarian informasi dan profil berbagai usaha industri alas kaki dari sektor hulu sampai hilir.

Platform IFN ini juga dapat memberikan akses seluas-luasnya kepada sesama pelaku industri alas kaki maupun masyarakat umum yang tertarik dan berminat dalam pengembangan industri alas kaki. Bahkan, membuka peluang kolaborasi antara pelaku usaha dengan masyarakat umum, sehingga memberikan dampak positif yang saling menguntungkan.

“Jika bergabung di platform IFN, keuntungan yang diperoleh adalah berbagai manfaat dan kemudahan dari Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI), antara lain berupa informasi tentang profil produsen, supplier, local brand alas kaki bisa diakses oleh potensial buyer, investor, dan trader secara online,” papar Gati .

Menurut Gati, keuntungan lainnya promosi berkala profil IFN di platform media sosial seperti instagram, facebook, dan youtube. “BPIPI akan membuat media kampanye untuk para pelaku industri alas kaki di Indonesia, termasuk yang tergabung dalam IFN,” imbuh Gati. 

Lebih lanjut, Gati mengungkapkan, pada masa pandemi ini terjadi perubahan yang cukup besar terhadap kinerja industri alas kaki. Hal ini berdasarkan data World Footwear Business Condition Survey – First Semester 2020, dalam hasil surveinya periode Januari hingga April 2020, konsumsi alas kaki dunia mengalami penurunan hingga 22,5% dan kinerja penjualan global turun hingga 74%.

Selain itu, daya beli masyarakat turun hingga 53% dan harga barang turun 43%. “Meskipun demikian, dampak pada lini produksi alas kaki, terutama sneakers justru mengalami kenaikan sebesar 42%. Hal ini disebabkan oleh bahan baku pembuatan sneakers yang umumnya berbahan dasar tekstil dan karet serta para produsen sneakers telah memiliki platform pemasaran online,” papar Gati.

 

Merujuk laporan World Footwear Yearbook tahun 2019, Indonesia merupakan pusat produksi alas kaki terbesar keempat di dunia dengan total produksi mencapai 1.271 juta pasang alas kaki. Indonesia juga merupakan negara eksportir produk alas kaki terbesar ketiga di dunia, dengan total 406 juta pasang alas kaki.

 Sedangkan, Kemenperin mencatat, nilai ekspor industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki pada tahun 2019 mencapai USD5,12 miliar. Pada periode Januari-Juni 2020, ekspornya mencapai USD2,81 miliar atau meningkat 9,7 persen bila dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2019 yang berada di angka USD2,56 miliar.

Seperti diketahui, sektor industri masih memberikan kontribusi terbesar pada struktur produk domestik bruto (PDB) nasional sepanjang triwulan II tahun 2020 dengan mencapai 19,87 persen. Guna menjaga kinerja sektor industri, pemerintah berkomitmen untuk memberikan stimulus atau insentif yang dibutuhkan saat ini.

 “Kami akan terus melakukan berbagai upaya strategis agar industri manufaktur tetap berproduksi dan berdaya saing di tengah pandemi Covid-19. Misalnya memberikan fleksibilitas bagi dunia usaha untuk beroperasi,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Agus menjelaskan, salah satu bentuk dukungan yang telah diberikan agar dunia usaha bisa beroperasi di tengah pandemi adalah dengan penerbitan izin operasional mobilitas dan kegiatan industri (IOMKI) pada awal triwulan II-2020. Dengan penerbitan IOMKI, diharapkan dapat membantu perekonomian Indonesia tidak terpuruk terlalu dalam.

“Pemerintah akan menjalankan pemulihan ekonomi nasional secara simultan dengan penanganan pandemi Covid-19. Artinya, mendorong aktivitas sektor industri juga harus tetap mengikuti protokol kesehatan yang ketat,” jelas Agus.

 

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…