Tangkap Peluang dalam Shifting Ekonomi

Oleh: Rifky Bagas Nugrahanto, Staf Ditjen Pajak *)

Dampak akibat pandemi Covid-19 masih menjadi ancaman bagi perekonomian di seluruh dunia. Wabah  yang membuat lumpuhnya aktivitas ekonomi, menciptakan gangguan yang berefek pada resesi. Telah banyak kajian maupun pemberitaan yang meyakinkan bahwa diperlukan dorongan ekonomi yang kuat untuk mengatasinya. Wilayah Asia Tenggara pun harus bersiap-siap untuk menjaga stabilitas negaranya agar tidak tertular pada kondisi berat ini.

Singapura harus menahan pil pahit di kala harus mengalami penurunan PDB yang terkontraksi 41,2 persen pada kuartal II tahun 2020. Penutupan sektor perdagangan yang bertujuang mengendalikan penularan Covid-19, nyatanya menjerumuskan hingga 12, 6 persen di luar dari survei Bloomberg yang hanya memperkirakan kontraksi 11,3 persen.

IMF (International Monetary Fund) memproyeksikan lima negara ASEAN (Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam) tumbuh -0,6 persen di tahun 2020. Bagi Indonesia, lembaga lain seperti ADB (Asian Development Bank) dan World Bank bahkan memprediksi tumbuh 2,5 persen dan -3,5 persen. Namun kenyataannya, pertumbuhan hingga kuartal II menunjukkan -5,32 persen sehingga diperlukan penanganan yang cepat untuk mencegah resesi terjadi.

Menatap ancaman resesi, Indonesia perlu menyiapkan beberapa instrumen untuk dapat mendorong perekonomian, salah satunya dengan tetap menjaga aktivitasnya berkelanjutan. Namun, apakah yang berubah dari aktivitas ekonomi pada kondisi normal dibandingkan pada fase “new normal” ?

Pergeseran Aktivitas

Menurut Wareen J. Keegan, saluran distribusi berarti saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang produksinya, dari produsen sampai ke tangan konsumen atau pengguna industri (Warren J. Keegan, 2003). Sedangkan menurut Nitisemito, pengertian saluran distribusi adalah lembaga distributor atau penyalur yang berkegiatan menyalurkan atau menyampaikan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen (Nitisemito, 1993).

Saat kondisi normal, ada aktivitas ekonomi yang terjadi dari proses produksi yang berawal dari penerimaan bahan baku domestik maupun impor. Selanjutnya terjadi aktivitas tenaga kerja pengolah, pengemas, pengendali kualitas hingga alur distribusi barang. Adanya pandemi Covid-19, pastinya memotong kontak manusia di antara satu titik penghubung ke penghubung yang lain.

Padahal kebutuhan dasar masih tetap ada, seperti halnya hak dasar untuk makan dan minum selama manusia hidup. Pembatasan interaksi, penambahan prosedur kesehatan untuk perjalanan, maupun imbauan untuk tetap berada di rumah, memotong mata rantai distribusi. Walaupun permintaan masih ada, namun karena persepsi ketakutan yang berlebihan serta belum digunakan pemasaran secara digital maka tidak bertemunya alur penawaran barang. Saat merebaknya pemasaran melalui digital, berarti dibutuhkan jalur distribusi/ekspedisi untuk pengantaran. Jalur yang awalnya pembeli datang ke penjual, berubah menjadi pendekatan penjual ke arah pembeli.

Sebesar 56 persen pengusaha IKM sudah mulai menggunakan media sosial pada tahun 2011. Media yang paling digunakan adalah Facebook, di samping Blogspot dan Twitter. Facebook dipilih sebagian besar IKM karena penggunaannya relatif mudah dan memiliki jumlah pengguna yang paling banyak, yaitu sebesar 43 juta pengguna di Indonesia (Eva Septiana Pane, 2014)..

Namun, sejumlah IKM yang melek media sosial baru 67 persen yang mengaku menggunakan media sosial untuk memasarkan produknya. Sisanya 33 persen menggunakan media sosial untuk keperluan pribadi. Selain itu masih ada media sosial lain seperti Instagram dan Tik Tok yang sedang mem-boom-ing serta marketplace seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, dan lainnya yang membuka akses para pengusaha sebagai sarana melakukan promosi.

Pemasaran melalui media sosial bertumpu pada proses untuk mendatangkan lalu lintas hak akses dalam kanal situs untuk menarik perhatian beberapa orang. Konsepnya, saat barang itu bagus, bermanfaat, dan otentik maka orang pertama yang tertarik, tidak segan akan memberitahukan ke orang lain dalam lingkupnya. Fitur “share” pada media sosial mirip dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang suka membagi-bagikan informasi dari satu mulut ke mulut yang lain.

Aplikasi media sosial yang gratis dan mudah diakses juga meningkatkan komunikasi dan kesadaran bagi pemilik brand untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada pelanggan, baik fisik maupun virtual. Kemampuan interpersonal skill inilah yang harus menjadi daya tambah untuk dikuasai.

Dalam penetrasi pemasaran secara digital, pemerintah diharapkan dapat menciptakan platform yang aman dari hulu ke hilir melalui teknologi. Keragu-raguan akan keamanan melakukan transaksi penjualan via internet menjadi alasan besar pelaku IKM enggan terlibat. Jika pelaku IKM tidak menaruh kepercayaan pada calon konsumen dan transaksi melalui internet  maka peningkatan penjualan lewat media maya ini pasti tidak akan tercapai.

Jeli Peluang

Kajian inilah yang diperlukan untuk memindahkan sumber daya manusia yang harus berhenti sejenak, berpindah untuk mengisi peran yang lain, seperti halnya pertumbuhan permintaan kapal logistik yang naik 50,56 persen dibandingkan permintaan untuk angkutan penumpang kala pandemi Covid-19 (CNBC, 2020). Pegawai informal yang terkena imbas kehilangan lapangan kerja harus bersiap untuk meningkatkan kompetensi untuk mengejar peluang yang disediakan media digital.

Selain UMKM sektor makanan dan minuman serta bidang pendukungnya, pertanian dan perkebunan masih menunjukkan sinyal positif. Kinerja sektor tersebut masih cukup positif di tengah perlambatan ekonomi nasional. Hal ini terlihat dengan berlangsungnya proses ekspor beberapa komoditas, seperti kopi, kapulaga, karet, hingga produk turunan kelapa sawit.

Ekspor kopi arabika Gayo ke Amerika sebesar 57,6 ton dengan nilai penjualan 4,2 miliar dan kelapa parut asal Sulut yang diminati Brasil, sukses diekspor 104 ton (Liputan 6, 2020). Keberhasilan ekspor ini, diharapkan dapat membawa dampak baik bagi kesejahteraan di tengah wabah ini.

Bergesernya sektor penggerak ekonomi seperti pariwisata yang turun dan berimbas pada sektor perhotelan menjadi wacana lain bagi pemerintah untuk ditemukan solusinya. Penguatan pada sektor food and beverage menjadi salah satu cara untuk dapat bertahan dalam kondisi saat ini di tengah turunnya nilai penjualan paket meeting maupun tamu menginap. Dahulu keotentikan food and beverage yang hanya didapatkan dengan datang ke lokasi, namun dengan pemasaran digital, permintaan dapat dipenuhi melalui promosi digital.

Sebenarnya untuk menaikkan kepercayaan masyarakat untuk staycation di hotel, memerlukan komitmen pelaksanaan protokol kesehatan dan biaya tambah. Kurun waktu 3 bulan karantina wilayah, pastinya masyarakat memerlukan suasana baru yang menyenangkan untuk dapat merefreshkan diri, selain bermain atau menonton seharian game maupun tayangan streaming. Keterbatasan perjalanan liburan, pastinya dapat menjadi alasan untuk dapat menarik tamu domestik melakukan liburan di dalam kota dengan menginap di hotel.

Pandemi Covid-19 memang menciptakan keresahan dan ketakutan untuk masyarakat beraktivitas. Namun dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang patuh dan benar, menjadi aksi utama, menumbuhkan keberlangsungan ekonomi. Masyarakat diharapkan sadar, peduli, dan harus berupaya berubah meningkatkan kemampuan melihat peluang lainnya. Dukungan pemerintah juga menjadi sokongan utama melalui kebijakan terkait insentif perpajakan, kredit, maupun kemudahan jalur produksi maupun ekspor. Jika semua dapat berakselerasi bersama maka pergeseran aktivitas ekonomi ini akan berdampak pada peningkatan SDM yang berkualitas dan ketahanan ekonomi Indonesia.*)Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis

BERITA TERKAIT

Tidak Ada Pihak yang Menolak Hasil Putusan Sidang MK

  Oleh : Dhita Karuniawati, Penelitti di Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia   Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan hasil sidang putusan…

Investor Dukung Putusan MK dan Penetapan Hasil Pemilu 2024

  Oleh: Nial Fitriani, Analis Ekonomi Politik   Investor atau penanam modal mendukung penuh bagaimana penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Tetap Tinggi di 2024

  Oleh : Attar Yafiq, Pemerhati Ekonomi   Saat ini perekonomian global tengah diguncang oleh berbagai sektor seperti cuaca ekstrim,…

BERITA LAINNYA DI Opini

Tidak Ada Pihak yang Menolak Hasil Putusan Sidang MK

  Oleh : Dhita Karuniawati, Penelitti di Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia   Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan hasil sidang putusan…

Investor Dukung Putusan MK dan Penetapan Hasil Pemilu 2024

  Oleh: Nial Fitriani, Analis Ekonomi Politik   Investor atau penanam modal mendukung penuh bagaimana penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Tetap Tinggi di 2024

  Oleh : Attar Yafiq, Pemerhati Ekonomi   Saat ini perekonomian global tengah diguncang oleh berbagai sektor seperti cuaca ekstrim,…