Kadin Jabar Berikan Bantuan Ketahanan Pangan Bagi Pekerja di Seluruh Kota dan Kabupaten

NERACA

Sukabumi - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat (Jabar) mencatat ada sekitar 3 juta pelaku indutsri dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terdampak pandemi covid-19. Hal itu dikatakan oleh Ketua Umum Kadin Jawa Barat, Tatan Pria Sudjana, usai memberikan bantuan ketahanan pangan bagi pekerja dan buruh yang terdampak Covid-19 di Sekretariat Kadin Kota Sukabumi, Jumat (7/8). Hadir dalam kegiatan itu Wakil Walikota Sukabumi Andri Setiawan Hamami.


Untuk itu lanjut Tatan, pihaknya selaku induk organisasai pelaku usaha, harus mampu memberikan kontribusi positif terhadap teman-teman pekerja yang terdampak. Khususnya dalam konteks menggerakan UMKM daerah."Ini salah satunya gerakan kami memberikan bantuan pangan kepada UMKM yang terdampak covid-19. Dan nantinya juga akan diikuti juga dengan sumbangan masker," akunya.


Selain itu juga lanjut Tatan, pihaknya juga akan memberikan pelatihan-pelatihan potensi ekonomi unggulan daerah. Hal itu agar UMKM daerah yang menjadi pundamental ekonomi bisa bergerak dan bangkit lagi."Memang dalam dan after covid-19 yang bisa di recovery jangka pendek itu UMKM dulu, karena mereka adalah dari kita, oleh kita dan untuk kita," tuturnya.


Tatan mengungkapkan, bentuk pelatihan yang akan diberikan kepada UMKM nanti, salah satunya dengan mengedukasi kepada UMKM dengan cara melakukan pelatihan-pelatihan tentang bagaimana konektifitas pemasaran, tata kelola pembiayaan supaya pelaku UMKM ini bisa rekuitmen dengan bank teknis. Sebab, sekarang banyak paket-paket bantuan dari dinas sosial.

 

"Bantuan untuk mikro itu dari sumber bantuan dinas sosial itu sekitar Rp2,4 juta dan ini harus terakurasi dulu oleh Kadin-Kadin daerah disetiap kecamatan di daerah. karena potensinya pasti akan berbeda-beda. Seperti ada yang penghasil wajit, cireng dan lain lainya, dan ini yang harus disuport di edukasi mulai tata kelola usahanya, pemasaran, bahan baku, pembiayaan termasuk teknologinya. Sebab kadin juga fungsinya menjadi fasilitator, inkubator, dan mengembangkan ekonomi daerah," ujarnya.


Saat ini tambah Tatan, di Kadin Jabar sedang membuat smart digital untuk mengumpulkan semua potensi UMKM tematik industri apapun, untuk dijadikan big data bagi kepentingan pengembangan ekonomi daerah yang konektifitasnya dengan stakeholder. Jadi kata Tatan, analisisnya bisa langsung dari big data sehingga mempunyai kecepatan.

 

"Kemarin kita sudah melakukan MoU dengan Bank BJB dan Mandiri karena mereka penyalur kredit mikro dari departemen sosial dan Koperasi UMKM. Nanti akan disebar makanya kadin di kota dan Kabupaten menyiapkan data-datanya mana yang mikro dan besar, sehingga ini akan sinergi antara industri perbankan, Kadin dengan asosiasi-asosiasi lainya," bebernya.


Sementara berkaitan dengan bantuan tersebut, Tatan mengungkapkan, pihaknya membagikan 600 paket sembako ditambah dengan dua ribu nasi bungkus."Jadi jumlah yang 600 itu sebanyak 300 paket sembako untuk Kota dan 300 lagi untuk Kabupaten Sukabumi ditambah dengan masing-masing seribu nasi bok," ungkapnya.


Kota Sukabumi sendiri merupakan daerah yang keenam dalam kegiatan kadin peduli, dan kedepan akan dilakukan di Cirebon dan Kunigan."Kita targetkan di bulan Agustus ini, 27 kota dan kabupaten di Jawa Barat pembagian bantuan ketahanan pangan bagi pekerja ataupun buruh ini bisa selesai," ungkapnya.

 

Masih Terkendala dengan Data

 

Wakil Walikota Sukabumi Andri Setiawan Hamami mengatakan, selain penyaluran bantuan, kedatangan Kadin Jawa Barat juga bermanfaat untuk membuka peluang usaha bagi para UMKM, dan mengenalkan potensi UMKM Kota Sukabumi."Saya juga mengucapkan terimakasih atas kepedulian kadin Jabar atas kepedulian terhadap dampak Covid-19, sekaligus dijadikan ajang silaturahmi dalam membina UMKM," ungkapnya.


Sejauh ini UMKM di Kota Sukabumi sendiri, tergolong masih melakukan marketnya dengan segala keterbatasan. Makanya kata Andri, mudah-mudahan dengan kegiatan ini bisa berdampak positif untuk UMKM."Semoga UMKM bisa bangkit kembali kedepanya," tuturnya.


Andri juga mengakui jika di Pemda ada stimulus buat UMKM tapi belum dicairkan, dan sementara ini menggunakan anggaran kementerian untuk membantu mereka."Ada anggaran di Pemda bantuan bagi UMKM, hanya saja belum bisa dicairkan karena kita juga masih mencari data yang real berapa UMKM benar-benar terdampak, termasuk bantuanya nanti seperti apa. Apakah bentuknya pelatihan atau marketing," pungkasnya. Arya

 

 

 

BERITA TERKAIT

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

Pemkot Tangerang Ajak Perusahaan Multinasional Tanam Modal Investasi

NERACA Tangerang - Pemerinta Kota Tangerang, Banten mengajak perusahaan multinasional untuk menanamkan modal bisnisnya karena Kota Tangerang memiliki tren positif pengembangan investasi.…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

Pemkot Tangerang Ajak Perusahaan Multinasional Tanam Modal Investasi

NERACA Tangerang - Pemerinta Kota Tangerang, Banten mengajak perusahaan multinasional untuk menanamkan modal bisnisnya karena Kota Tangerang memiliki tren positif pengembangan investasi.…