Transaksi Harian Sepekan Tumbuh 20,07%

NERACA

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat rata-rata nilai transaksi harian sepakan kemarin mengalami peningkatan sebesar 20,07% menjadi sebesar Rp9,989 triliun dari Rp8,319 triliun pada penutupan pekan sebelumnya. Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakrta, kemarin.

BEI menyebutkan, peningkatan juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian sebesar 5,02% menjadi 755.404 ribu kali transaksi dari 719.261 ribu kali transaksi pada pekan lalu. Sementara itu rata-rata volume transaksi harian bursa mengalami koreksi sebesar 9,83% menjadi 10,542miliar saham dibandingkan pekan lalu sebesar 11,692 miliar saham. Kemudian indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pekan kemarin ditutup mengalami pelemahan sebesar 0,11% atau pada level 5.143,893 dari level 5.149,627 pada pekan sebelumnya.

Perubahan juga dialami kapitalisasi pasar bursa, yaitu sebesar 0,09% menjadi Rp5.962,586triliun dibandingkan pekan lalu sebesar Rp5.968,165triliun. Kemudian investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp1,330triliun, sedangkan sepanjang tahun 2020 mencatatkan jual bersih sebesar Rp22,797triliun.

Sebagai informasi, IHSG pada perdagangan Jum’at (7/8) pada akhir pekan kemarin ditutup melemah 34,38 poin atau 0,66% ke posisi 5.143,89. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 5,4 poin atau 0,67% menjadi 806,19.”Pelemahan IHSG dipicu aksi ambil untung. Selain itu, sentimen lainnya yakni meningkatnya kasus Covid-19 dan market menantikan data current account Indonesia pada Senin yang diprediksikan defisit," kata analis Bina Artha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama.

Dibuka menguat, IHSG langsung melemah dan tak mampu beranjak dari zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Secara sektoral, tujuh sektor terkoreksi dimana sektor infrastruktur turun paling dalam yaitu minus 1,73%, diikuti sektor properti dan sektor pertambangan masing-masing minus 1,38% dan minus 1,21%.

Sedangkan tiga sektor meningkat dimana sektor perdagangan naik paling tinggi yaitu 1,15%, diikuti sektor aneka industri dan sektor pertanian masing-masing 0,57% dan 0,38%. Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau "net foreign sell" sebesar Rp1,33 triliun.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 708.171 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 12,77 miliar lembar saham senilai Rp10,12 triliun. Sebanyak 163 saham naik, 263 saham menurun, dan 159 saham tidak bergerak nilainya.

 

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…