IPCC Bukukan Rugi Bersih Rp 237,78 Juta

NERACA

Jakarta - PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) membukukan rugi bersih di semester pertama 2020 senilai Rp 237,78 juta. Kondisi ini lebih buruk dibandingkan priode yang sama tahun lalu masih membukukan keuntungan bersih Rp 90,57 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan menjelaskan, rugi bersih dialami dipengaruhi atas penurunan pendapatan sebesar 23,18% dari Rp 228,70 miliar menjadi Rp 175,68 miliar. Penurunan dipicu pelemahan pendapatan dari segmen pelayanan jasa terminal sebanyak 22,56% menjadi Rp 164,73 miliar. Padahal, jasa ini menyumbang hingga 93,20% terhadap total pendapatan perseroan. Begitu juga dengan pendapatan pelayanan jasa barang anjlok hingga 31,69% dari Rp 12,87 miliar menjadi Rp 8,79 miliar.

Sementara segmen pelayanan rupa-rupa usaha tercatat sebesar Rp1,60 miliar dan pengusahaan tanah, bangunan, air, dan listrik dibukukan sebesar Rp 560 juta. Dampak dari penurunan tersebut membuat laba usaha perseroan terhempas hingga 96,49% menjadi Rp 3,16 miliar, dibandingkan semester I-2019 senilaiRp 89,92 miliar. Penurunan keuntungan perseroan juga dipicu atas peningkatan beban Keuangan dari Rp 9,91 juta menjadi Rp 20,37 miliar pada semester I-2020, karena adanya penambahan pencatatan bunga atas liabilitas sewa sebagai akibat penerapan PSAK 73 terhadap sewa lahan perseroan terhadap induk usaha, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) / IPC.

Sementara itu, pendapatan bunga perseroan turun menjadi Rp 15,69 miliar dari sebelumnya Rp 22,18 miliar. Kata Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis Indonesia Kendaraan Terminal, Arif Isnawan, kinerja perseroan selama kuartal II-2020 terimbas negatif atas pembatasan kegiatan usaha manufaktur kendaraan hingga pertambangan. Hal tersebut berimbas pada pelayanan bongkar muat di terminal perseroan. Penurunan juga dipicu atas kebijakan dan peraturan pembatasan kegiatan usaha dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang juga dibarengi dengan penutupan sementara sejumlah produsen otomotif dan pembatasan kegiatan ekspor dan impor di sejumlah negara membuat arus layanan bongkar muat kendaraan terhambat. “Meski membukukan penurunan kinerja, kami optimis terhadap kinerja kuartal III-2020 ketiga untuk bangkit diharapkan dapat berimbas positif pada kinerja perseroan. Berdasarkan data Juli 2020, kami mencatat mulai ada pengiriman kendaraan, baik CBU maupun alat berat, ke terminal kami,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…