Dampak pandemi Covid-19 memberikan pengaruh signifikan terhadap pencapaian kinerja keuangan PT Sarimelati Kencana Tbk. (PZZA). Pasalnya, kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam rangka menekan penyebaran corona berimbas pada penurunan laba yang drastis sepanjang semester I/2020. Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan di Jakarta, kemarin disebutkan, perserian hanya meraup laba Rp10,47 miliar atau turun hampir 90% dibandingkan dengan periode 30 Juni 2019.
Secara umum, pendapatan emiten pengelola gerai restoran Pizza Hut ini mencapai Rp1,82 triliun atau turun 6,06% secara tahunan. Penjualan di wilayah di Jakarta masih menjadi mesin uang bagi Sarimelati Kencana kendati di wilayah tersebut diterapkan PSBB. Penjualan di Jakarta mencapai 40,24% dari total penjualan PZZA. Sementara itu wilaya lain yang juga memberikan kontribusi adalah Jawa dan Bali. Kontribusi dua wilayah itu mencapai 30,81%.
Namun, beban pokok penjualan dan beban operasi yang meningkat, tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan operasi lainnya akhirnya membuat laba bersih perseroan anjlok. Perusahaan yang tergabung dalam Grup Sriboga tersebut juga mencatatkan lonjakan dari pos liabilitas sebesar 44% dibandingkan dengan periode akhir tahun lalu menjadi Rp1,1 triliun.
Kata Sekretaris Perusahaan Sarimelati Kencana, Kurniadi Sulistyomo, kenaikan liabilitas dengan jumlah sebesar Rp338,49 miliar tersebut disebabkan oleh faktor dampak pemberlakuan PSAK 73 serta penarikan fasilitas utang perbankan oleh perseroan.“Perseroan melakukan penarikan fasilitas pinjaman utang bank jangka pendek dari MUFG Bank Ltd, cabang Jakarta yang ditujukan untuk modal kerja perseroan dengan jumlah sebesar Rp50 miliar,”ujarnya.
Perseroan juga melakukan penarikan fasilitas pinjaman utang bank jangka pendek dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. yang ditujukan untuk penerbitan surat kredit berdokumen atas unjuk (Sight Letter of Credit – L/C) dengan jumlah sebesar Rp19,5 miliar.
Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…
Lantaran terjadi peningkatan harga saham di luar kewajaran, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham PT Pelat Timah Nusantara…
Perkuat struktur permodalan, PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk (SDRA) akan melaksanakan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih…
Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…
Lantaran terjadi peningkatan harga saham di luar kewajaran, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham PT Pelat Timah Nusantara…
Perkuat struktur permodalan, PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk (SDRA) akan melaksanakan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih…