Laba Waskita Beton Precast Anjlok 98,62%

NERACA

Jakarta -  Banyaknya proyek infrastruktur yang tertunda akibat dampak pandemi Covid-19 memberikan pengaruh signifikan terhadap pencapaian kinerja keuangan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Dimana pada semester pertama tahun ini, perseroan membukukan penurunan laba hampir 100.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dirilis di Jakarta, kemarin disebutkan, laba bersih tahun berjalan sebesar Rp5,17 miliar. Perolehan tersebut turun sebesar 98,62% dibandingkan dengan priode yang sama tahun lalu Rp376,73 miliar. Turunnya laba WSBP terjadi seiring dengan menurunnya pendapatan perusahaan yang pada paruh pertama tahun 2020 tercatat sebesar Rp1,1 triliun.

Perolehan ini lebih rendah 71,2% dibandingkan perolehan pada periode yang sama tahun 2019 senilai Rp3,82 triliun. Sementara itu, WSBP juga mencatat kenaikan liabilitas hingga paruh pertama tahun 2020. Utang usaha jangka pendek dari pihak ketiga naik menjadi Rp2,08 triliun dari posisi 31 Desember 2019 sebesar Rp1,61 triliun.

Dari sisi liabilitas jangka panjang, WSBP juga mencatat kenaikan tipis dari utang obligasi yang dimiliki perusahaan. Hingga 30 Juni 2020, utang obligasi WSBP naik menjadi Rp1,991 triliun dari posisi sebelumnya sebesar Rp1,990 triliun.Sementara itu, kas bersih untuk aktivitas investasi atau capital expenditure perusahaan mengalami penyusutan. Hingga 30 Juni 2020, WSBP mengucurkan dana Rp60,43 miliar dari sebelumnya sebesar Rp152,2 miliar pada 30 Juni 2019.

Jumlah kas dan setara kas pada akhir periode perusahaan juga tercatat turun menjadi Rp145,1 miliar. Pada semester I/2019, jumlah kas dan setara kas perusahaan berada di level Rp219,67 miliar. Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Waskita Beton Precast Tbk setelah adanya pengumuman penundaan pembayaran bunga obligasi.

BEI mengumumkan melakukan penghentian sementara saham Waskita Beton Precast sejak sesi pertama Kamis (30/7). Hal itu sehubungan dengan pengumuman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) terkait penundaan pembayaran bunga ke-3 Obligasi Berkelanjutan I Waskita Beton Precast Tahap II Tahun 2019.  Suspensi perdagangan efek saham dan obligasi Waskita Beton Precast dilakukan seluruh pasar terhitung sejak sesi I perdagangan efek 30 Juli 2020 hingga pengumuman bursa lebih lanjut.

KSEI mengungkapkan belum efektifnya dana bunga ke-3 Obligasi Berkelanjutan I Waskita Beton Precast Tahap II Tahun 2019 di rekening KSEI sesuai waktu yang telah ditentukan. Data KSEI menunjukkan Obligasi Berkelanjutan I Waskita Beton Precast Tahap II Tahun 2019 memiliki jumlah pokok Rp1,5 triliun. Surat utang itu memiliki kupon etap 9,75% dengan frekuensi pembayaran kupon setiap 3 bulan. Pencatatan Obligasi Berkelanjutan I Waskita Beton Precast Tahap II Tahun 2019 dilakukan pada 31 Oktober 2019. Surat utang itu akan jatuh tempo pada 30 Oktober 2022.

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…