Penasehat HKTI Sukabumi : Petani Perlu Diberikan Pemahaman Tentang Koperasi

NERACA

Sukabumi - Penasehat Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) Kota Sukabumi Bagus Pekik, meminta agar pemerintah bisa memberikan pemahaman kepada para petani. Salah satunya dengan pembentukan koperasi. Apalagi, petani di Kota Suakbumi saat ini tidak banyak yang memiliki lahan sendiri, sehingga tak heran jika petani saat ini kebanyakan petani penggarap.

 

"Petani itu sebagai sentra produksi, mereka harus diajarkan tentang koperasi. Sebab, di masa pemulihan ekonomi, kebanyakan bantuan akan turun lewat koperasi," ujar Bagus kepada Neraca, Sabtu (1/8).


Apalagi dengan kondisi saat ini, lahan pertanian haya menyisakan sekitar 1400 hektare, dengan adanya penyusutan lahan tersebut tentu saja petani secara lambat laun akan hilang garapanya."Sebab saat ini lebih baik menanam batu dari pada menanam padi," tuturnya.


Kedepan lanjut Bagus, pemerintah harus serius dan tegas dalam menyusun Rencana Umum Tata Ruang (RUTR), sebab jika salah saja memmpetakan RUTR tersebut, tentu saja lahan pertanian akan terus terkikis. Disisi lain juga, pemerintah daerah harus melakukan inventalisir asset atau lahan yang tidak produktif. Jika dalam perjalanan ditemukan tanah milik warga, tinggal dikerjasamakan saja dengan pemiliknya untuk digarap dan kedepanya bisa dilakukan penanaman baik itu padi, atau apa saja, yang penting bisa saling menguntugkan."Banyak loh lahan yang tidak produktif di wilayah Kota Sukabumi, kenapa tidak dimanfaatkan saja," ungkapnya.


Disisi lain Bagus juga menyarankan, agar Pemkot Sukabumi bisa membuat waduk atau embung untuk menampung air hujan, yang nantinya air tersebut bisa digunakan disaat musim kemarau datang. Sehingga lanjut Bagus, masyarakat tidak kekurangan air begitu juga dengan lahan pesawahan.

 

"Atau bisa juga memanfaatkan sungai-sungai yang ada di Kota Sukabumi. Seperti Cimandiri atau Cipelang yang bisa dimanfaatkan untuk mengairi area pesawahan ataupun kebutuhan lainya."Kedua sungai itu masih ada airnya walaupun saat ini sedang musim kemarau," pungkasnya. Arya

 

 

 

BERITA TERKAIT

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…