Metrodata Cetak Laba Bersih Rp 156 Miliar

NERACA

Jakarta-  Di tengah pandemi Covid-19, PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) berhasil membukukan kinerja keuangan yang apik di semester pertama tahun ini. Buktinya perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 156 miliar, tumbuh 2,3% secara year on year (yoy). Mengingat di periode yang sama tahun lalu laba perseroan tercatat sebesar Rp 152,5 miliar.  Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan menjelaskan, kenaikan laba bersih terjadi setelah pendapatan MTDL di enam bulan pertama tahun 2020 naik 0,8% yoy menjadi Rp 6,20 triliun. Randy Kartadinata, Direktur MTDL mengatakan, kontribusi pendapatan masih di dominasi oleh unit bisnis distribusi.”Kontribusi pendapatan terbesar masih berasal dari unit bisnis distribusi yaitu sebesar 72%, diikuti oleh unit bisnis solusi dan konsultasi sebesar 28%. Jika melihat kontribusi dari unit bisnis solusi dan konsultasi di masa pandemi ini, maka terjadi peningkatan dari 25% tahun lalu menjadi 28% di semester I -2020 ini sejalan dengan semakin banyaknya perusahaan melakukan transformasi digital,”ujarnya.

Pendapatan bertumbuh juga seiring dengan permintaan akan produk, layanan, dan infrastruktur IT yang terus meningkat di tengah pemberlakuan sistem bekerja dari rumah atawa work from home (WFH).  Randy menambahkan, perusahaan mampu mengejar penjualan yang sempat tertinggal pada kuartal sebelumnya sejak dilonggarkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah. “Dengan dibukanya PSBB dan dimulainya masa transisi new normal di bulan Juni 2020, telah memberikan kesempatan Metrodata melakukan akselerasi ketertinggalan penjualan dua bulan sebelumnya, dan menghasilkan penjualan yang stabil dibandingkan tahun lalu," jelasnya.

Tahun ini, emiten yang bergerak dibisnis teknologi informasi ini membidik pertumbuhan pendapatan mencapai 13% atau sekitar US$1,13 miliar. Randy bilang, fokus pendapatan tahun ini melalui penjualan ke sektor korporasi yang bergerak di jasa keuangan. Pasalnya, menurutnya, perbankan saat ini juga telah bertransformasi menuju pembayaran digital.

Selain itu, lanjutnya, sektor bisnis solusi dan konsultasi diharapkan menjadi salah satu andalan pertumbuhan laba tahun ini. Secara umum, emiten berkode saham MTDL mematok target laba bersih naik sebesar 15% pada tahun ini.“Secara penjualan, bisnis solusi dan konsultasi berkontribusi sebesar 22% tetapi secara laba kotor, bisnis solusi dan konsultasi ini bisa berkontribusi sebesar 49% pada tahun lalu. Makanya kami optimistis untuk mendorong lini bisnis ini,” katanya.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…