Kebanjiran Permintaan Sewa - Tower Bersama Bakal Bangun 2000 Menara

NERACA

Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis double digit, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) terus ekspansi bisnis dengan membangun 2000 menara secara organik. Dimana untuk mendanai ekspansi tersebut, perseroan telah mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 2 triliun.

Sekretaris Perusahaan Tower Bersama Infrastructure, Helmy Yusman Santoso mengakui, bisnis telekomunikasi di tengah pandemi Covid-19 masih tumbuh positif dan berangkat dari hal tersebut akan membawa permintaan terhadap tower telekomunikasi tinggi dan tercermin dari kinerja perseroan di kuartal pertama masih tumbuh,”Selama tiga bulan pertama tahun ini, perseroan berhasil menambah penyewaan baru sebanyak 1.402, yang terdiri atas 134 sites telekomunikasi dan 1.268 kolokasi. Pencapaian ini adalah penambahan penyewaan tertinggi sejak perusahaan didirikan. Pertumbuhan pada kuartal II-2020 masih berlanjut, karena para operator telekomunikasi juga terus menggelar jaringannya. Revenue kami harapkan tumbuh di atas 10%, begitu juga laba dan EBITDA (earnings before interest, taxes, depreciation and amortization) tahun ini,”ujarnya seperti dikutip investor daily di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah pelanggan operator selular tertinggi di dunia. Penetrasi pintar juga kian tumbuh signifikan. Namun, di sisi lain, rasio jumlah menara telekomunikasi dengan total pelanggan operator seluler belum ideal. Hal ini dilihat perseroan sebagai potensi pertumbuhan bisnis ke depan.

Dia menjelaskan, per 31 Maret 2020, Tower Bersama memiliki 15.681 site telekomunikasi dengan 29.997 penyewaan. Site telekomunikasi perseroan terdiri dari 15.540 menara telekomunikasi dan 141 jaringan DAS. Dengan total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 29.856, maka rasio kolokasi perseroan adalah 1,92 kali.

Di kuartal kedua 2020, lanjut Helmy, sebagian besar operator telekomunikasi masih berada di jalur rencana ekspansi atau belum melakukan revisi. Para operator ini mendapat keuntungan selama pandemi, lantaran trafik layanan data meningkat double digit. “Blokir Netflix pun kini sudah dibuka oleh Telkom. Tren penggunaan data telah beralih kepada konsumsi video, yang mengonsumsi data lebih banyak ketimbang sosial media,” ucap dia.

Helmy mengatakan, sebagai perusahaanmenara, keuntungan perseroan adalah pendapatan yang tak pernah turun. Namun demikian, bisnis menara juga punya risiko, yakni jika sewaktu- waktu ada operator telekomunikasi yang menutup bisnisnya. “Operator yang menutup bisnis pun, itu sebenarnya tidak serta-merta menghilangkan aset menara telekomunikasi. Apalagi, jika operator tersebut diakuisisi oleh operator yang lebih besar,” tandasnya.

Selain mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 2 triliun untuk membangun 2.000 menara secara organik, lanjut dia, Tower Bersama juga menyediakan anggaran khusus, bila punya rencana mengakuisisi menara tahun ini. Hal itu untuk meningkatkan kapasitas. “Membangun menara adalah membangun kapasitas. Namun, bagi kami yang penting adalah tenancy ratio. Semakin banyak penyewa dalam satu menara, maka profit margin kami akan semakin baik,” kata Helmy.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…