Pemerintah Dorong Peningkatan Kompetensi Penyuluh

NERACA

Banyuwangi – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengunjungi Balai Pelatihan dan Penyuluhan (BP3) Banyuwangi, yang merupakan satuan kerja Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM).

KKP meninjau langsung kegiatan pelatihan daring diversifikasi produk olahan ikan wanita nelayan berupa siomay dan mini crispy ikan barakuda. Dalam kesempatan yang sama, turut dilaksanakan pelatihan daring aspirasi bagi masyarakat dan pelatihan kerjasama Clinical Instruktur (CI) dan juga meninjau workshop lobster, ikan endemik, dan garam yang terdapat di BP3 Banyuwangi.

"Di era revolusi industri 4.0, konektivitas pada dunia digital dan kemajuan teknologi berpengaruh besar terhadap perekonomian dan kualitas kehidupan manusia. Terlebih di masa pandemi ini, SDM kelautan dan perikanan (KP) harus memiliki keterampilan yang memadai serta kemampuan untuk beradaptasi," tutur Edhy.

Menurut Edhy, teknologi komunikasi dan informasi memegang peran utama pada kondisi saati ini, di mana masyarakat mulai beralih dari ekosistem konvensional kepada ekosistem digital. Namun demikian, KKP juga mengombinasikan pelatihan daring dengan praktik langsung yang dipimpin oleh pelatih dan diikuti oleh seluruh pesertanya.

Melalui pelatihan digital, upaya membangun kesadaran masyarakat juga dapat dilakukan secara luas karena cakupannya meliputi seluruh wilayah Indonesia.

“Saat ini, kita menghadapi ancaman banyaknya orang yang kehilangan pekerjaan akibat otomatisasi atau penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Untuk itu, kita harus membangun SDM kita agar tidak kalah saing,” ujar Edhy.

Lebih lanjut, kata Edhy, pihaknya menilai pelatihan dari BPPP sudah tepat guna. Ia berpesan agar BP3 menjadi pusat informasi langsung kepada masyarakat yang berkunjung agar tercipta kesinambungan.

Kepala Pusat Pelatiahan dan Penyuluh Kelautan Perikanan (Puslatluh KP), Lilly Aprilya Pregiwati, menuturkan bahwa kehadiran Menteri Edhy memberikan motivasi kepada BP3 untuk terus berinovasi dalam memberdayakan masyarakat kelautan dan perikanan. Pelatihan dan penyuluhan sejalan dengan visi-misi peningkatan perikanan budidaya sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo kepada Menteri KKP.

"Di situasi seperti ini, kita berupaya keras agar para pembudidaya, petambak, pengolah, dan seluruh masyarakat kelautan dan perikanan dapat beradaptasi mengikuti perubahan yang terjadi. Pelatihan seperti ini pun kami laksanakan secara berkesinambungan agar mendapatlan hasil yang efektif. Apa yang kita lakukan juga diharapkan mendapat feedback baik dari masyarakat," terang Lilly.

Sementara itu, Kepala BP3 Banyuwangi, Achmad Subijakto, menambahkan bahwa kegiatan pelatihan dan penyuluhan menjadi salah satu prioritas penting KKP untuk membangun SDM kelautan dan perikanan yang kompetitif.

"Kami akan terus memberikan pelatihan dan penyuluham kepada pelaku utama hingga menjadi pengusaha. Kita dampingi dari hulu ke hilir sehingga mereka tidak hanya menjadi UMKM tapi juga menjadi pengusaha mandiri," ujar Achmad.

 

Salah satu wanita nelayan yang menjadi peserta pelatihan, Nurhayati (Poklahsar Amprok Gandrung Lele) menyampaikan rasa terima kasihnya atas kedatangan Menteri Edhy yang juga sempat menyicipi hasil olahan yang dibuat. Ia juga berterima kasih kepada BP3 Banyuwangi yang telah memberikan pelatihan olahan ikan secara gratis. Ia berharap, pelatihan ini dapat meningkatkan perekonomian keluraganya ke depan.

Peseta lainnya, Retno Puspitasari, pemilik Dapur Pit UMKM yang bergerak di bidang usaha abon ikan turut menyampaikan apresiasinya kepada BP3 Banyuwangi. Ia menyatakan, banyak manfaat yang didapatkan dari pelatihan diversifikasi olahan ikan kali ini.

“Di samping saya mendapatkan banyak relasi, saya bisa berbagai ilmu dengan sesama teman UMKM yang hadir,” ucap Retno.

Retno berharap, ke depannya BP3 Banyuwangi akan terus mengadakan pelatihan yang berkesinambungan bagi masyarakat. “Bukan hanya sekedar pelatihan tapi juga ada pendampingan dan bimbingan, baik untuk peningkatan kualitas produk, legalitas, dan sertifikasi produk,” imbuhnya.

Disisi lain, KKP juga menyerahkan secara simbolis 6 unit keramba dasar lobster kepada Kelompok Nelayan Pesona Bahari yang merupakan pelaku usaha lobster di Banyuwangi. Diharapkan, hal ini dapat mengajak masyarakat untuk berbudidaya lobster yang ramah lingkungan.

 

BERITA TERKAIT

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

BERITA LAINNYA DI Industri

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

Pengembangan Industri Pengolahan Kopi Terus Dirorong

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan industri pengolahan kopi nasional. Hal ini untuk semakin mengoptimalkan potensi besar…