Di Lamongan KKP Dorong Budidaya Kerapu

NERACA

Lamongan - Desa Labuhan Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Jawa Timur merupakan kawasan sentra budidaya kerapu di tambak. Sebagian besar penduduk di lokasi tersebut melakukan budidaya ikan kerapu.

Hingga kini petambak disana berkembang menjadi salah satu produsen ikan kerapu yang memasok kebutuhan dalam negeri dan luar negeri. “Budidaya ikan kerapu di tambak merupakan salah satu teknologi yang luar biasa dalam rangka mendukung produksi budidaya kerapu berkelanjutan”, ujar Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Slamet Soebjakto.

Slamet menjelaskan bahwa dalam rangka memenuhi permintaan pasar, baik pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri sebagai komoditas ekspor dengan sasaran utama Hongkong, Singapura, Jepang dan China, kegiatan budidaya tambak kerapu di Desa Labuhan memiliki prospek usaha yang menjanjikan.

Dengan benih kerapu cantang yang digunakan berasal dari Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo. Benih kerapu cantang merupakan keberhasilan BPBAP Situbondo mengembangkan kerapu persilangan dari induk kerapu macan betina dengan induk kerapu kertang jantan, yang secara morfologis merupakan kombinasi kedua spesies induknya.

“Tambak kerapu di Desa Labuhan ini merupakan tambak yang pertama kali dibina oleh BPBAP Situbondo, ketika saya menjadi Kepala Balai tahun 2007 dengan mencoba budidaya kerapu di tambak Bapak Karno, yang sebelumnya hanya memiliki tambak sekitar 3 Ha dan kini telah berkembang seluas 20 Ha,” papar Slamet.

Melalui dukungan tersebut, Slamet berharap, para petambak di Lamongan untuk dapat menjaga kualitas produksi secara berkelanjutan, dengan mengikuti petunjuk dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Dinas dan juga penyuluh setempat. Serta tak lupa juga terapkan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB).

Sehingga dalam hal ini KKP memastikan budidaya kerapu di tambak ini akan didorong pengembangannya dan fokus pada upaya peningkatan devisa ekspor. Oleh karenanya, keterlibatan pihak swasta atau pemilik modal sangat diharapkan melalui investasi di bidang ini.

Adapun untuk mendorong kemudahan investasi, Pemerintah telah memberikan ruang bagi percepatan investasi yakni melalui berbagai regulasi yang ramah investasi yakni melalui penyederhanaan birokrasi perijinan, dan perlindungan usaha melalui regulasi perencanaan ruang atau zonasi.

Secara terpisah, Ketua Kelompok Pembudidaya Bhakti Usaha 2, Chusnul Karim saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa teknologi budidaya tambak ikan kerapu yang diterapkan di desa Labuhan adalah tradisional plus dan sistem semi intensif, dengan luas 3 ribu m2, padat tebarnya sebanyak 6 ribu ekor, kemudian memakai kincir yang dinyalakan setiap malam hari.

Luas lahan tambak kerapu yang dimiliki pokdakan Bhakti Usaha 2 mencapai 30 Ha, dengan jumlah petambak yang tergabung dalam pokdakan tersebut sebanyak 50 orang. Hasil panen kerapu parsial Rabu (8/7) telah mencapai 0,5 ton untuk 1 petak dengan size 600 gram up dengan kisaran harga Rp 60 ribu, sehingga diperoleh kurang lebih mencapai Rp 30 juta dengan tingkat kelangsungan hidup 85%.

Sebelumnya saat kunjungan ke Tambak Kerapu Desa Labuhan, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengapresiasi atas keberhasilan Desa Labuhan Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan merupakan kawasan sentra budidaya kerapu di tambak.

 Ini merupakan teknologi budidaya yang luar biasa, kerapu merupakan salah satu komoditas budidaya ikan laut, namun dapat diproduksi di tambak, tidak harus di keramba jaring apung.

Melihat hal tersebut maka artinya bahwa komoditas kerapu merupakan salah satu komoditas perikanan budidaya yang benilai ekonomi tinggi dan juga komoditas ekspor yang cukup besar demand nya.

Hal senada juga disampaikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam kunjungannya mendampingi Menteri Edhy ke Tambak Kerapu Desa Labuhan kemarin, memberikan motivasi dan semangat kepada para petambak ikan kerapu serta menegaskan bahwa potensi ikan kerapu ini sangat besar, kita harus masifkan produktivitasnya agar lebih berkontribusi besar dalam perekonomian nasional terutama di tengah pandemi Covid-19 ini.

Lebih dari itu, di Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau selama masa pandemi COVID-19 dari bulan Mei hingga Juni sudah tiga kali memenuhi kebutuhan ikan kerapu hidup hasil budidaya dengan tujuan ekspor Hongkong.

Sebelumnya selama masa pandemi ini sudah menyuplai sebanyak 28 ton, dan kembali mengekspor ke Hongkong melalui jalur laut dari Pelabuhan Tarempa sebanyak 8,56 ton atau setara dengan Rp 720 juta.

 

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…