Bisnis Taksi Berjalan Lambat - Express Trasindo Cetak Rugi Rp 31,95 Miliar

NERACA

Jakarta –Kinerja keuangan PT Express Trasindo Utama Tbk (TAXI) belum lepas dari raport merah. Pasalnya, emiten perusahaan taksi ini masih menderita rugi dan juga pendapatan yang terkoreksi. Banyak sentimen yang mempengaruhi kinerja perseroan di kuartal pertama 2020, seperti persaingan bisnis hingga dampak pandemi Covid-19.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin disebutkan, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 15,78 miliar di kuartal pertama 2020 atau turun 58,47% (yoy) dibandingkan realisasi priode yang sama tahun lalu mencatatkan pendapatan sebesar Rp 38 miliar. TAXI memperoleh pendapatan dari bisnis kendaraan taksi sebesar Rp 10,62 miliar di kuartal I-2020. Selain itu, TAXI juga meraih pendapatan dari sewa kendaraan sebesar Rp 3,10 miliar, suku cadang sebesar Rp 410,74 juta, serta lain-lain sebesar Rp 1,64 miliar.

Sementara itu, beban pokok pendapatan TAXI berkurang 49,55% (yoy) menjadi Rp 42,34 miliar di kuartal I-2020. Sedangkan di kuartal I-2019 beban pokok pendapatan TAXI mencapai Rp 83,93 miliar. Di sisi lain, beban bunga TAXI meningkat 1,15% (yoy) dari Rp 1,73 miliar di kuartal I-2019 menjadi Rp 1,75 miliar di kuartal I-2020.

Perseroan pun masih menderita rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 31,95 miliar di kuartal I-2020. Jumlah ini berkurang 24,27% (yoy) dibandingkan rugi bersih yang diperoleh TAXI di kuartal I-2019 sebesar Rp 42,19 miliar. Liabilitas TAXI di kuartal I-2020 tercatat sebesar Rp 901,71 miliar atau turun 3,38% (qoq) dibandingkan posisi liabilitas di akhir tahun 2019 sebesar Rp 933,32 miliar. Adapun total aset yang dimiliki TAXI hingga kuartal I-2020 sebesar Rp 415,57 miliar atau turun 13,28% (yoy) dibandingkan nilai aset di akhir tahun lalu sebesar Rp 479,26 miliar.

Sebagai informasi, dalam memacu pertumbuhan bisnisnya TAXI mendatangkan 600 unit taksi baru hasil kerja sama dengan mitra asal Jepang. Direktur Utama TAXI, Johannes B. E. Triatmojo pernah bilang, perseroan dalam pengembangan bisnisnya menggandeng perusahaan teknologi asal Jepang Global Mobility Service sebagai mitra. Perseroan membentuk usaha joint venture untuk mengoperasikan taksi dengan nama NEXT dengan Express sebagai pengelola operasional layanan taksinya. Pada tahap awal, sebanyak 50 unit taksi sudah dioperasikan pada saat ini.

Ke depannya, Johannes mengatakan bahwa perseroan akan berfokus sebagai pengelola layanan taksi dengan modal sumber daya dan pengalamannya dalam dunia transportasi taksi. Hal itu ditempuh perseroan sebagai salah satu strategi untuk menyiasati menyusutnya aset perseroan yang harus dijual sebagai anggunan pokok obligasi kepada pihak perbankan.“Kami bisa tetap mendapatkan profit tanpa harus memiliki aset dengan skema ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan Express Transindo Utama Megawati Affan mengungkapkan bahwa pada 2020, perseroan akan menjual sebanyak 7.000 unit armada. Sebanyak 90% dari total armada yang dijual tersebut adalah jaminan kepada pihak perbankan sesuai perjanjian yang diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO).“Hasil dari penjualan armada tersebut adalah Rp270 miliar angka minimum,” jelasnya.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…