Tunda Bayar Obligasi Rp 150 Miliar - BEI Ganjar Suspensi Saham Modernlad Realty

NERACA

Jakarta – Kabar emiten properti PT Modernland Realty Tbk (MDL) menunda pembayaran pokok obligasi sebesar Rp 150 miliar yang jatuh pada perdagangan Selasa (7/7) mendapat reaksi dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menghentikan sementara atau suspensi saham MDLN pada perdagangan Selasa, kemarin.

Menurut BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menjelaskan, penundaan pembayaran pokok tersebut menimbulkan keraguan atas keberlangsungan usaha Modernland. Oleh karena itu, suspensi saham diberlakukan untuk emiten bersandi MDLN tersebut hingga pengumuman lebih lanjut. Bursa meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan.

Asal tahu saja, penghentian sementara atau suspensi saham Modernland merujuk pada pengumuman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 6 Juli 2020 perihal penundaan pembayaran pokok obligasi. Modernland seharusnya membayar pokok obligasi berkelanjutan I tahap I tahun 2015 seri B senilai Rp150 miliar pada perdagangan Selasa (7/7) sesuai tanggal jatuh tempo.

Harga saham MDLN terakhir terpantau di level 55 atau hampir mendekati level 50 alias gocap. Dalam periode tahun berjalan, saham MDLN sudah tergerus 74,30%. Total kapitalisasi pasar saham MDLN tercatat sebesar Rp689,32 miliar. Untuk diketahui, obligasi yang jatuh tempo memiliki tenor lima tahun dengan tingkat kupon 12,5% per tahun.

Berdasarkan pengumuman KSEI, Modernland akan menggelar rapat umum pemegang obligasi (RUPO) pada 14 Juli 2020 mendatang. Salah satu agenda RUPO adalah perubahan tanggal pelunasan pokok obligasi tersebut. Perseroan menyampaikan bahwa pembayaran pokok obligasi  berkelanjutan I Modernland Realty tahap I tahun 2015 seri B kepada pemegang obligasi melalui pemegang rekening yang seharusnya dilaksanakan pada tanggal 7 Juli 2020, ditunda.

Pada kuartal pertama 2020, MDLN membukukan koreksi total pendapatan sebesar 88,07% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi hanya Rp111,82 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, perseroan hampir saja membukukan total pendapatan mencapai Rp1 triliun, yaitu Rp937,15 miliar. Perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin menjelaskan, perseroan sama sekali tidak mendapatkan penghasilan dari penjualan tanah pada periode tiga bulan pertama 2020. 

Padahal pada periode tiga bulan 2019, perseroan mencatatkan omzet sebesar Rp720,08 miliar dari penjualan tanah. Secara umum, MDLN mencatatkan perlambatan pertumbuhan pendapatan dari semua lini penjualan. Penurunan pendapatan juga terjadi di pos penjualan rumah tinggal dan ruko yang terjun 56,22% yoy ke posisi Rp78,99 miliar, diikuti pendapatan dari hotel dan sewa yang juga terjungkal 10,52% yoy menjadi Rp18,35 miliar.

Penurunan pendapatan terkecil disumbang oleh penghasilan dari lapangan golf dan restoran club house yang hanya terkoreksi tipis 0,93% secara tahunan menjadi Rp11,36 miliar. Dari situ, Modernland mencatatkan rugi bersih dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp159,1 miliar, berbanding terbalik dari posisi untung Rp318,17 miliar pada periode yang sama tahun 2019 lalu.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…