Investasikan Dana Rp 118,16 Miliar - KBD Akuisisi 80,65% Saham Tifa Finance

NERACA

Jakarta – Ekspansi bisnis perusahaan keuangan asal Korea di Indonesia cukup agresif, setelah mengakuisisi beberapa perusahaan perbankan dalam negeri juga hal yang sama dilakukan pada perusahaan pembiayaan. Teranyar datang dari perusahaan pembiayaan kendaran PT Tifa Finance Tbk (TIFA) yang bakal dicaplok The Korea Development Bank (KDB).

Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, perseroan akan mengelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk mendapatkan persetujuan pengambilalihan 870.763.100 lembar atau 80,65% oleh The  Korea Development Bank. Nantinya, pengambilalihan tersebut akan merubah struktur pemegang saham pengendali (PSP) perseroan.

Untuk diketahui saat ini, perseroan dikuasai oleg Tan Chong Credit Pte Ltd dengan kepemilikan sebesar 35,64% dan PT Dwi Satrya Utama dengan kepemilikan 38,61%. Kata Sekretaris Perusahaan TIFA, Dwi Indriyani, rencana pengambilalihan perseroan  ditujukan kepada para kreditur dan pihak ketiga lainnya ini tidak berdampak pada operasional, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha perseroan. Kabar perseroan bakal diakuisisi mengerek harga saham TIFA pada sesi pertama, Senin (6/7) yang naik 8 point atau 3,4% ke level 240 dengan nilai transaksi Rp69,1 juta.

Sebagai informasi, kabar Tifa Finance bakal diakuisisi Korea Development Bank bukan kali ini saja menguak. Sebelumnya kabar tersebut juga sudah bereda di tahun lalu. Dimana akuisisi PT Tifa Finance Tbk oleh Korea Development Bank (KDB) diprediksi akan menghabiskan dana 10 miliar won atau setara Rp 118,16 miliar.

Dikutip CNBC Indonesia, The Korea Times menyebutkan, dana tersebut diprediksi akan menjadi harga yang harus dibayar untuk membeli saham TIFA dari pengendalinya yaitu PT Dwi Satrya Utama. Meskipun demikian, pejabat KDB menolak berkomentar terkait dengan rencana akuisisi tersebut dan hanya menyatakan, KDB sudah melakukan usaha terbaiknya untuk meluaskan keberadaannya di Asia Tenggara di bawah kebijakan New Southern Policy. Indonesia adalah negara yang secara strategis sangatlah penting di kawasan tersebut.

Pejabat itu menyatakan BUMN tersebut membidik kesempatan ke Indonesia untuk waktu yang lama dan sudah mengkaji akuisisi untuk 170 perusahaan keuangan, tetapi belum ada keputusan hingga saat ini. Pada Juni 2019, perusahaan sudah menunjuk Deloitte Korea sebagai penasehat terhadap target akuisisi potensial di Indonesia. The Korea Times juga menginformasikan bahwa KDB sudah memiliki kantor di Indonesia sejak Februari.

Diberitakan The Korea Times, KDB membidik diversifikasi bisnisnya ke Asia Tenggara selama beberapa bulan terakhir, dengan menargetkan perusahaan keuangan yang dapat menawarkan beragam jasa dari mulai pembiayaan hingga pembiayaan kartu kredit. Langkah tersebut juga merupakan langkah KDB untuk melihat ke luar pasar keuangan Korsel yang mulai terlalu ramai (crowded) di mana bank komersial mulai menghadapi kesulitan mendapatkan arus kas positif di tengah rendahnya suku bunga.

 

 

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…